Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kartu Prakerja, Hanya 1 Persen Pekerja Wisata Arung Jeram dan Wisata Goa yang Berhasil Daftar

Anggota-anggota dari asosiasi wisata petualangan mengungkapkan kesulitan yang dihadapi selama proses pendaftaran Kartu Prakerja.

Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Amalia Yunita mengatakan, hingga Senin (20/4/2020) anggotanya yang berhasil mendaftar Kartu Prakerja tidak lebih dari satu persen.

"Bahkan yang pembukaan gelombang kedua pun saya dapat kabar lagi teman-teman belum berhasil kembali. Jadi mereka engga bisa lanjut lagi mendaftar, makanya saya bingung juga," kata Yuni dalam video conference dengan Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Selain itu, Yuni juga mengatakan tak semua pekerja wisata arung jeram mudah memahami teknologi.

Hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak kegagalan dalam hal pendaftaran program Kartu Prakerja melalui online.

Ia menceritakan pendaftaran Kartu Prakerja cukup menyulitkan mereka yang berada di daerah karena mereka dipaksa membuat email, mendaftar, dan kemudian tetap gagal.

Hal ini membuatnya bertanya, kepada siapakah sebenarnya Kartu Prakerja ditujukan.

"Jangan sampai nanti orang yang bisa dapat hanya yang punya email saja atau orang yang melek teknologi saja. Sedangkan orang yang kerja sama kita ini kan mungkin orang yang jauh dari teknologi. Mekanismenya, penerima manfaatnya kalau bisa benar-benar terealisasi itu sangat membantu," ujarnya.

"Karena kita dalam waktu tiga hari diminta mengumpulkan data-data. Kita sudah submit, ternyata kita engga tahu larinya ke mana, dan tiba-tiba kita tahu dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) bahwa harus mendaftar Kartu Prakerja sendiri. Artinya data yang kita kumpulkan itu sia-sia," jelasnya.

Pihaknya sendiri berharap program Kartu Prakerja tersebut dapat terealisasikan.

"Bukan hanya arung jeram saya rasa, tapi wisata petualangan ini sangat berharap program Kartu Prakerja bisa terealisasi. Ini suatu solusi yang tadinya kita dikasih iming-iming mimpi indah buat kita semua, cuman perlu diperhatikan mekanisme, siapa penerimanya, dan bagaimana caranya yang dipahami semua orang," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Wisata Goa Indonesia, Cahyo Alkantana mengatakan sejauh ini anggotanya yang berhasil mendaftar kurang dari satu persen.

Ia mengaku tak berharap banyak pada gelombang kedua yang dimulai Senin (20/4/2020) karena akan lebih banyak yang mendaftar.

"Kartu Prakerja itu kalau bisa diterima semua kan bagus. Kami sendiri dari ASTAGA ada anggota sekitar 3.000 pekerja. Namun, kan pada praktiknya yang angkatan pertama kemarin masuk cuman nol koma sekian persen. Terlebih angkatan kedua ini akan makin banyak orang se-Indonesia coba masuk ke Prakerja," kata Cahyo.

Cahyo juga menyinggung tentang program pelatihan online Kartu Prakerja. Menurutnya, saat ini pelatihan tidak terlalu penting dibanding stimulus untuk pekerja terdampak.

Sederhana saja, kata dia, stimulus uang tersebut agar memenuhi para pekerja untuk bisa makan sementara ini.

"Pelatihan online bagus dan juga efektif, tetapi tidak saat sekarang. Ini bukan yang urgent buat kita, yang urgent adalah bagaimana karyawan dan staf kita ini dapat dana untuk makan. Gitu saja," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/21/221158627/kartu-prakerja-hanya-1-persen-pekerja-wisata-arung-jeram-dan-wisata-goa-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke