Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Ikut Virtual Tour Lawang Sewu, Seru Sekali!

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak hal yang bisa kamu lakukan selama physical distancing. Salah satunya adalah mengikut virtual tour.

PT Kereta Api Pariwisata (Kawisata) menyelenggarakan virtual tour pertama berkeliling Lawang Sewu pada Kamis (23/4/2020) pukul 10.00 – 10.40 WIB melalui aplikasi Zoom.

“Kegiatan ini diselanggarakan sebagai upaya kami untuk menghadirkan travelling kepada masyarakat yang sudah rindu travelling di tengah pandemi Covid-19,” kata Manager Humas Kawisata, Ilud Siregar, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Ilud menuturkan bahwa Lawang Sewu merupaka destinasi wisata sejarah yang menyimpan banyak cerita menarik dan patut diketahui masyarakat.

Tidak hanya itu, gedung tersebut merupakan aset yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang dikelola oleh Kawisata.

Untuk mengikuti tur tersebut, peserta harus melakukan registrasi ke nomor 081316846235 atas nama Rizka.

Nantinya Rizka akan mengirimkan beberapa informasi seputar pembayaran dan waktu pemberian ID Zoom.

Selanjutnya kamu perlu membayar Rp 15.000 ke rekening Mandiri 1220005450849 atas nama PT Kereta Api Pariwisata.

Pengalaman virtual tour di Lawang Sewu

Saya berkesempatan untuk mencoba virtual tour tersebut bersama dengan 85 anggota tur lainnya. Kami ditemani oleh seorang pemandu tur bernama Andre.

Sebelum tur dimulai, Rico selaku host menyambut kami yang sudah siap untuk berjalan-jalan secara virtual. Kami diimbau untuk mematikan mikrofon agar suara Andre terdengar.

Rico juga menjelaskan bahwa peserta tur bisa menanyakan pertanyaan melalui kolom obrolan yang terletak di kanan aplikasi Zoom.

Selanjutnya, Andre muncul di layar zoom dan menyambut anggota tur. Dia sudah berada di halaman depan Lawang Sewu dan siap memimpin tur.

Lawang Sewu atau yang dulunya disebut dengan Het Hoofdkantoor van de Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatscappij, dibangun pada 27 Februari 1904.

Awalnya, gedung yang terletak di kawasan Tugu Muda, Semarang, merupakan kantor pusat perusahaan kereta api swasta.

Andre menjelaskan bahwa “Lawang Sewu” bukanlah sebuah nama gedung melainkan julukan yang diberikan oleh masyarakat Semarang.

“Lawang” yang berarti “banyak” disematkan pada gedung tersebut karena memiliki pintu yang banyak. Andre mengatakan gedung tersebut memiliki setidaknya 928 pintu.


Setelah memaparkan beberapa penjelasan, Andre membawa kami masuk ke sebuah gedung kecil yang berfungsi sebagai kamar mandi.

Kamar mandi tersebut masih memiliki perlengkapan kamar mandi zaman dahulu.

Uniknya Andre menjelaskan makna simbolik dari konfigurasi warna dan benda di kamar mandi tersebut.

Andre juga menjelaskan bahwa kamar mandi dan seluruh gedung Lawang Sewu memanfaatkan sumur yang memiliki kedalaman yang mencapai ratusan meter untuk sumber air.

Dulunya, air tersebut ditampung di dalam dua buah tanki besar yang terletak di dua menara Lawang Sewu.

Sampai sekarang sumur tersebut masih dimanfaatkan sementara tangki di menara sudah tidak digunakan.

Penjelasan Andre yang rinci akan sisi lain Lawang Sewu ini terbilang menarik untuk diikuti.

Menjelajahi gedung utama Lawang Sewu

Gedung A merupakan gedung utama Lawang Sewu. Ciri khas gedung tersebut adalah aksen berwarna kuning, putih, dan cokelat yamg menghiasi bangunannya.

Kami kemudian dibawa ke sebuah ruangan yang memiliki diorama kecil. Diorama tersebut menggambarkan Lawang Sewu secara keseluruhan, lengkap dengan tamannya.

Di sini, Andre memaparkan bahwa rata-rata ruangan yang ada di sana memiliki total pintu sebanyak lima sampai delapan pintu. Ruangan yang memiliki diorama tersebut memiliki enam pintu.

Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke sebuah lorong. Andre mengatakan bahwa wisatawan yang menyusuri lorong-lorong di sana kerap merasakan perubahan temperatur yang cukup ekstrem.

Namun, hal tersebut tidak terjadi karena sesuatu yang mistis.

Ada alasan tersendiri yang berhubungan dengan arsitektur bangunan Lawang Sewu. Suhu ini juga yang membuat karyawan di Lawang Sewu dulu betah di kantor.

Salah satu fitur paling menarik yang saya lihat selama menjelajahi Lawang Sewu secara virtual adalah sebuah altar besar yang memiliki kaca patri di bagian belakangnya.

Kaca patri tersebut merupakan hasil karya seniman asal Belanda bernama J.L. Schouten dan Studio T.Prinsenhof.

Gambar pada kaca patri tersebut dijelaskan Andre memiliki makna dengan industri kereta api.

Lihat kondisi Kota Semarang yang sepi dari Lawang Sewu

Saat Andre berada di balkon lantai dua Lawang Seru, ia mengarahkan handphonenya ke Tugu Muda.

Dari situ saya dapat melihat jalanan Kota Semarang yang sepi akibat imbauan untuk tetap berada di rumah.

Melalui balkon tersebut saya juga melihat sebuah kereta api tua yang terletak di halaman Lawang Sewu.

Andre mengatakan bahwa balkon tersebut sering digunakan sebagai tempat untuk foto pre-wedding.

Namun, balkon tersebut dan balkon di lantai tiga cukup rentan dan sedikit bergoyang.

Jika bukan lewat virtual tour kami tidak akan diperbolehkan beramai-ramai melihat pemandangan dari balkon tersebut.

Sebab pada kondisi biasa, balkon tersebut ditutup untuk kunjungan umum.

Virtual tour Lawang Sewu ini rencananya akan diselenggarakan lagi. Di virtual tour bagian dua, Andre mengatakan akan mengajak wisatawan berkeliling basement Lawang Sewu.

“Untuk saat ini, saya akan perlihatkan pintu masuk ke basement dulu. Untuk penjelasan dan tur keliling basement bisa dilakukan di virtual tour chapter 2,” kata Andre.

Bagian basement ini jujur sangat menarik saya. Lantaran banyak desas-desus mistis mengenai basement Lawang Sewu.

Saya tertarik ingin tahu lebih jelas sejarah basement Lawang Sewu.

Kesimpulannya virtual tour Lawang Sewu ini terbilang menarik. Apalagi jika kamu pencinta sejarah, virtual tour ini sangat seru diikuti.

Kapan lagi kamu bisa berkeliling Lawang Sewu dalam kondisi sepi dan mengungkap sisi sejarah yang jarang terdengar?

Untuk informasi virtual tour Lawang Sewu selanjutnya ikuti informasi pengumuman lewat Instagram @kawisata.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/23/201000427/pengalaman-ikut-virtual-tour-lawang-sewu-seru-sekali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke