JAKARTA, KOMPAS.com – Terdengar dari namanya, mungkin ada yang mengira bahwa sate susu sapi terbuat dari daging sapi dan dicampur dengan susu.
Kendati demikian, hidangan buka puasa khas Denpasar, Bali tersebut merupakan sate yang terbuat dari puting susu sapi.
“Dia (sate susu sapi) dibuat dari daging di daerah puting susu sapi. Nanti dipotong-potong dan diolah pakai bumbu khasnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
Sate susu sapi hanya dijual pada saat bulan puasa di Kampung Jawa, Desa Wanasari, Denpasar Utara.
Dezire menuturkan bahwa sate tersebut dikatakan sebagai hidangan Ramadhan khas Kampung Jawa karena lokasi penjualannya di area tersebut.
Selain itu juga karena mayoritas penduduk Kampung Jawa adalah umat Muslim.
“Itu daerahnya yang jual sate susu sapi orang Muslim. Jualnya pas bulan Ramadhan juga, jadi pasarnya pasar orang Muslim. Tapi ini (sate susu sapi) bisa dinikmati juga oleh umat beragama lain (yang berkunjung saat buka puasa),” tutur Dezire.
Sementara di hari biasa, Dezire mengatakan bahwa para pedagang sate tersebut lebih sering menjual sate kambing atau sate ayam biasa.
Sate susu sapi dijual dengan kisaran harga Rp 2.000 – Rp 2.500. Untuk membelinya, terdapat tiga lokasi yang biasanya dipenuhi oleh pedagang sate susu sapi.
“Penjualan ada di Jalan Maruti, Jalan Gatot Subroto VI, dan dekat Masjid Baiturrahmah Denpasar,” kata Staf Dinas Pariwisata Denpasar Dian Pradnya, saat dihubungi Kompas.com.
Untuk rasa, Dian mengatakan bahwa sate susu sapi memiliki rasa yang gurih karena diolah dengan saus bumbu kuning. Teksturnya sendiri lembut dan kenyal.
Terkait penjualan di bulan puasa, Dian menuturkan bahwa hal tersebut sudah terjadi sejak lama.
Cara membuat sate susu sapi
Dian menuturkan bahwa sebelum dijadikan sate, puting sapi akan direbus terlebih dahulu dengan rempah. Hal ini dilakukan agar bumbu meresap ke dalam daging puting susu sapi.
“Setelah itu daging dipotong menjadi persegi tipis, dan dibumbui dengan bumbu yang bahannya bawang merah, bawang putih, cabai besar, ketumbar, kemiri, kunyit, dan tomat,” kata Dian.
Bumbu yang digunakan berasal dari tepung beras yang dicampur dengan santan. Selanjutnya, bumbu tersebut dicampur lagi dengan aneka rempah dan bahan-bahan lain yang sudah Dian sebutkan.
Mengutip Tribun-Bali, daging kemudian ditusuk seperti sate pada umumnya sebelum dibakar seperti biasa dan siap dihidangkan.
“Setelah itu disajikan dengan bumbu kuning yang kental dan sedikit pedas,” kata Dian.
https://travel.kompas.com/read/2020/04/26/160900827/apa-itu-sate-susu-sapi-hidangan-buka-puasa-khas-denpasar
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan