Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antrean di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cek Fakta Lengkapnya

Dalam foto tersebut menunjukkan, terdapat antrean dan penumpukan calon penumpang pesawat di areal Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. 

Alhasil, kondisi tersebut membuat sebagian orang bertanya-tanya, bagaimana kebijakan hingga pengaturan soal jaga jarak (physical distancing) yang merupakan pencegahan penyebaran virus corona.

Plus, apakah penerapan prosedur standar protokol Covid-19 oleh pengelola Bandara Soekarno-Hatta, dalam hal ini Angkasa Pura II, berjalan dengan baik?

Kompas.com mengumpulkan informasi dari penumpang yang terbang saat itu dari Bandara Soekarno-Hatta, maskapai penerbangan serta mengonfirmasi langsung dengan pihak AP II.

Adapun untuk maskapai penerbangan merupakan klarifikasi soal dugaan tidak menerapkan physical distancing di kursi pesawat.

Penumpang pertama adalah Tri Handayani yang mengaku kaget saat melihat antrean screening di Terminal 2E sudah cukup panjang pada pukul 04.00 pagi. Adapun pesawat yang ia tumpangi berangkat pukul 07.00 pagi.

Karena antrean panjang tersebut, lanjut Tri, maskapai penerbangan yang ditumpanginya, Batik Air, harus mengundurkan waktu keberangkatan.

Tri bercerita, antrean panjang tersebut karena harus verifikasi beberapa dokumen, seperti tiket penerbangan, surat keterangan dinas, dan surat bebas Covid-19.

Sementara itu, Ardi, penumpang pesawat lainnya, mengungkapkan antrean sudah terjadi mulai pukul 02.00 pagi, namun petugas kesehatan baru terlihat pukul 03.00 pagi.

Saat pemberian stempel, penumpang juga harus pindah dari satu meja ke meja lain. Ardi menilai saat itu instruksi dari petugas bandara belum jelas.

"Petugas bandaranya pun kelihatan masih bingung," katanya.

"Soal jaga jarak, sudah diabaikan sama sekali karena padatnya antrean,” lanjutnya.

Dia juga mengatakan, antrean yang padat disebabkan karena petugas yang berjaga hanya beberapa orang saja. Selain itu, penerbangan dijadikan satu pintu hingga semua menumpuk di sana.

Usai mendapatkan stempel, Ardi melakukan pemeriksaan tiket oleh petugas bandara, melewati x-ray, dan sampai di konter check-in.

Ardi menuturkan, waktu yang dihabiskan dari mengisi form Kartu Kewaspadaan Kesehatan hingga sampai ke konter check-in adalah dua jam.

Namun, AP II menyebut, antrean terjadi mulai pukul 04.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 05.00 WIB diklaim sudah tidak terjadi lagi.

Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga mengatakan, personel AP II berupaya penuh mengatur antrean, tetapi calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4.

"Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04.00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06.00-08.00 WIB," kata Febri dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Kamis.

"Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan dua penerbangan Citilink," lanjutnya.

Panduan jaga jarak AP II

Lantas, seperti apa panduan jaga jarak aman di bandara AP II? Berikut implementasi jaga jarak yang telah

Kompas.com merangkum panduan jaga jarak yang dikeluarkan AP II. Berikut lengkapnya:

Untuk jumlah tamu yang diterbangkan pada penerbangan tertentu (lebih dari 50 persen), disebabkan atas situasi perubahan periode perjalanan (reschedule) dari beberapa tamu. 

Alasan lain yakni kebutuhan mendesak penumpang serta perjalanan grup dari keluarga atau rombongan yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan.

Batik Air berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para tamu atau penumpang, Batik Air mengoptimalkan pengaturan jarak aman antartamu atau penumpang (physical distancing) dalam kabin pesawat pada penerbangan.

Selain itu, seluruh tamu atau penumpang wajib menggunakan masker sesuai aturan protokol kesehatan.

https://travel.kompas.com/read/2020/05/15/073000727/antrean-di-terminal-2-bandara-soekarno-hatta-cek-fakta-lengkapnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke