Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Desa Wisata Nglanggeran Yogyakarta?

Kendati demikian, wisatawan dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan seperti mengatur jadwal liburan, setelah pandemi ini berakhir.

Salah satu tempat wisata yang bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi adalah Desa Wisata Nglanggeran. Berlokasi di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kamu bisa merencanakan liburanmu nanti untuk berkunjung ke sini.

Lalu kapan waktu terbaik berkunjung ke Nglanggeran?

Menurut salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko, wisatawan dapat menyesuaikan waktu kunjungan sesuai dengan tema liburan yang ingin dipilih.

"Waktu terbaiknya itu tergantung tema liburan. Kalau temanya ingin panen durian ya kita datangnya pas musim durian, misalnya pas akhir tahun sampai awal tahun. Ketika ingin camping, justru akan menghindari musim penghujan," kata Sugeng dalam virtual tur yang diadakan Atourin ke Desa Wisata Nglanggeran, Sabtu (16/5/2020).

Wisatawan biasanya akan memilih waktu pada musim kemarau untuk melakukan camping. Hal berbeda justru ketika wisatawan menginginkan pemandangan sawah nan hijau di Gunungkidul, mereka akan berkunjung pada musim penghujan.

Oleh sebab itu, waktu kunjungan terbaik ke Nglanggeran akan kembali lagi kepada tujuan atau tema kunjungan wisatawan.

"Mereka ingin mendapatkan sensasi apa berwisata ke Nglanggeran, akan tetapi, kami sarankan kalau berkunjung sebaiknya pada hari biasa, jangan akhir pekan karena akan ramai sekali wisatawannya," jelasnya.

Menurut Sugeng, ramainya wisatawan akan membuat wisatawan lain yang ingin menikmati pemandangan, akhirnya tidak bisa menikmati keindahan tersebut secara leluasa.

Terkait panen durian, Eddy mengatakan wisatawan perlu mengetahui kapan masa panen buahnya.

Ia mencontohkan produksi durian di kebun Embung Nglanggeran misalnya. Jumlah tak begitu banyak, sehingga wisatawan perlu memesan jauh-jauh hari untuk dapat menikmati durian.

"Jadi wisatawan mesan dulu, baru akan dapat, Peminatnya itu sangat tinggi ternyata, dan tidak menduga bahwa selain ingin menikmati durian, wisatawan ingin berfoto dengan duriannya embung. Itu justru jadi atraksi," ujarnya.

Durian di kebun embung Nglanggeran memang dikenal memiliki beragam ukuran dari kecil hingga raksasa. Ukuran jumbonya bisa mencapai mulai dari 3-12 kilogram.

Momen foto bersama durian embung Nglanggeran ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Hasilnya, mereka perlu merogoh kocek untuk satu kali foto Rp 70.000, kata dia.

Desa Wisata Nglanggeran sendiri memiliki beragam tempat wisata menarik yang bisa menjadi pilihan liburan ketika pandemi berakhir.

Adapun tempat wisata yang bisa dikunjungi di antaranya Gunung Api Purba Nglanggeran, Embung Nglanggeran, Kampung Pitu, Air Terjun Kedung Kandang, dan lainnya.

Wisatawan juga bisa berwisata kuliner dengan mengunjungi oleh-oleh khas Nglanggeran yaitu di Griya Cokelat.

Beragam hasil olahan buah kakao yang banyak ditemukan di Nglanggeran juga dimanfaatkan masyarakat setempat untuk membuka usaha kuliner.

https://travel.kompas.com/read/2020/05/16/223200727/kapan-waktu-terbaik-berkunjung-ke-desa-wisata-nglanggeran-yogyakarta-

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke