Labuan Bajo Jadi Pilot Project Pemulihan Pariwisata NTT

Melalui rilis Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) yang diterima Kompas.com, Kamis (28/5/2020), aktivitas pariwisata akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai standar new normal.

Hal ini juga mengingat Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata superprioritas dan superpremium.

Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina menyampaikan, tatanan normal baru sektor pariwisata ini juga berjalan beriringan dengan program bersih, sehat, dan aman (Clean, Health, and Safe CHS) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Harapannya, new normal ini dapat berjalan efektif pada pertengahan Agustus mendatang usai masa uji coba selama dua bulan. Program ini juga beriringan dengan program CHS dari Kemenparekraf sebagai upaya untuk mewujudkan new normal," kata Shana, seperti dikutip rilis.

Lebih lanjut, selama masa tanggap darurat Covid-19, Shana menjelaskan bahwa BOPLBF terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan para stakeholder pariwisata untuk mempersiapkan antisipasi sektor pariwisata NTT, khususnya Labuan Bajo.

Koordinasi tersebut untuk mengembalikan pariwisata Labuan Bajo dalam aktivitas pariwisata seperti biasa pasca-pandemi, dengan menerapkan standar pariwisata new normal berpedoman protokol kesehatan.

Selain itu, Shana juga mengatakan, BOPLBF akan memulainya dengan menguji coba penggunaan sistem registrasi online bagi wisatawan yang masuk ke Labuan Bajo, baik di wisata bahari maupun darat.

Uji coba tersebut rencananya akan dilakukan pada 9 Juni mendatang.

Sebelumnya, BOPLBF berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan para stakeholder pariwisata siap membuka kembali aktivitas pariwisata di NTT pada 15 Juni.

Pembukaan kembali aktivitas pariwisata NTT tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi melalui telekonferensi Forkompimda NTT yang dipimpin langsung Gubernur Viktor Laiskodat Bungtilu, Selasa (26/5/2020).