Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Wisata ke Labuan Bajo? Bakal Ada Registrasi Online untuk Turis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com- Otoritas Balai Taman Nasional Komodo memperpanjang penutupan sementara kawasan obyek wisata yang berada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara mengatakan, penutupan itu diperpanjang dengan pertimbangan soal pandemi virus corona atau Covid-19.

"Surat perpanjangan penutupan sudah kita keluarkan terhitung hari ini, dengan nomor: PG.466/T.17/TU/REN/05/2020," ujar Lukita saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Sementara itu, Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (Pemda NTT) dan para stakeholder pariwisata bersiap membuka kembali aktivitas pariwisata di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rencananya aktivitas pariwisata akan dibuka kembali pada tanggal 15 Juni mendatang.

Dalam siaran pers yang diterima KOMPAS.com, Jumat, (29/5/2020), hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi melalui telekonferensi Forkompimda NTT yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat Bungtilu (26/5/2020).

Registrasi online

Selain itu, sebagai upaya untuk mewujudkan tatanan normal baru melalui penerapan protokol kesehatan pariwisata, BOPLBF saat ini sedang membangun sistem digital registrasi online.

Registrasi online ini ditujukan untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi wisata Labuan Bajo, baik wisata bahari maupun darat.

Shana Fatina menegaskan, sejak awal BOPLBF merancang pembangunan sistem digital pariwisata terpadu yang terintegrasi dalam satu big data.

Menurut Shana, sistem digital pariwisata ini diharapkan akan menjadi rumah bagi pariwisata Flores dan NTT secara keseluruhan.

“Kami sedang usahakan sebagai langkah awal mempercepat berjalannya sistem registrasi online untuk mempermudah akses para pengunjung ke destinasi wisata khususnya yang ada di Labuan Bajo," jelas Shana.

Sistem digital ini, lanjutnya, merupakan salah satu cara agar bisa mengatur jumlah pengunjung dan menata pola perjalanan wisatawan untuk menghindari kerumunan.

Sistem registrasi online ini rencananya akan diuji coba pada tanggal 9 Juni mendatang. Registrasi online ini akan sekaligus mengatur jadwal dan quota pengunjung.

Selain itu, sistem ini juga dimaksudkan untuk sekaligus mendata identitas para pengunjung yang datang dan mentracing riwayat perjalanan para pengunjung.

Shana menekankan pentingnya mengidentifikasi data tiap pengunjung sebagai salah satu upaya mempekuat penerapan tatanan normal baru di sektor pariwisata.

“Kami sudah beberapa kali berkoordinasi dengan para pengelola destinasi wisata salah satunya dengan Balai Taman Nasional Komodo agar secepatnya bisa memenuhi kelengkapan yang dibutuhkan untuk bisa membangun sistem ini," jelas Shana. 

Pagi tadi kami sudah lakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata Manggarai Barat dan sekaligus mendata apa-apa saja yang diperlukan untuk mempersiapkan sistem ini," lanjutnya.

Labuan Bajo sendiri diputuskan menjadi pilot project yang menginisiasi pemulihan sektor pariwisata NTT.

Aktivitas pariwisata akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai standar normal baru. Hal ini mengingat Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas dan super premium, sekaligus gerbang wisata bahari dunia.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, menyampaikan, tatanan normal baru sektor pariwisata ini juga berjalan beriringan dengan program bersih, sehat, dan aman atau CHS (Clean, Health, and Safe) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Harapannya, new normal ini dapat berjalan efektif pada pertengahan Agustus mendatang usai masa uji coba selama 2 bulan," ungkap Shana.

Koordinasi industri

Selain membangun sistem digital, BOPLBF bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Manggarai Barat dalam waktu dekat juga akan berkoordinasi dengan berbagai asosiasi hotel, restoran, agen perjalanan, dan para pelaku pariwisata.

Hal ini untuk menghimpun apa saja yang diperlukan guna mempersiapkan aktifnya kembali pariwisata Labuan Bajo 15 Juni mendatang.

“Kami akan undang teman-teman dari berbagai asosiasi dan teman-teman pelaku pariwisata dan perjalanan lainnya untuk menghimpun masukan kira-kira apa saja yang diperlukan dan relevan dengan situasi setempat, karena kami sadari teman-teman di industri pariwisata ini paling merasakan imbas pandemi Covid-19 dengan sepinya pengunjung dua bulan belakangan ini”, ungkap Shana.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kab. Manggarai Barat, Agustinus Rinus dalam rapat koordinasi bersama BOPLBF pagi ini mengungkapkan optimismenya menyambut new normal pariwisata Manggarai Barat.

“Yang jelas kami mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk menunjang kelancaran penerapan normal baru ini, termasuk bersama BOPLBF mempersiapkan SOP Protokol Kesehatan, termasuk dengan sinergi dengan para stakeholder”, terang Gusti.

Gusti juga menegaskan, protokol kesehatan pariwisata di rancang dengan mengacu kepada aturan Kemenkes dan Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penanganan Covid-19. Semua protokol kesehatan pariwisata ini nantinya akan diterapkan di alur perjalanan wisatawan meliputi:

  • registrasi wisatawan terpadu
  • pengendalian kedatangan dan keberangkatan di bandara dan pelabuhan,
  • mendorong penggunaan masker setiap waktu
  • mendorong penyediaan sanitasi dan pengecekan suhu tubuh di setiap tempat
  • pemberlakuan pembatasan sosial/fisik
  • serta penerapan layanan intensif terkait kesehatan, kebersihan, dan keamanan pada tempat-tempat pariwisata

“Sesuai arahan Presiden, kami upayakan agar uji coba penerapan tatanan baru ini bisa berjalan seperti yang kita harapkan, sambil terus kita evaluasi secara berkala. Termasuk sistem registrasi online yang sedang dibangun kami yakin akan sangat membantu kami memantau aktivitas para pengunjung yang datang ke Labuan Bajo”, tegas Gusti.

Rapat koordinasi BOPLBF bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Manggarai Barat yang berlangsung di kantor BOPLBF (28/5/2020) membahas beberapa hal terkait persiapan penerapan tatanan normal baru, antara lain dengan menyusun protokol kesehatan pariwisata, mengatur standar kesehatan, kebersihan, dan keamanan dengan mengacu kepada Kemenkes, Gugus Tugas Nasional COVID-19, UNWTO, WTTC, dan lainnya.

Selain itu, menjadwalkan penyusunan protokol Kesehatan dan industri pariwisata melalui koordinasi dengan para stakeholder dan pelaku pariwisata yang ada di Labuan Bajo, menyelesaikan sistem digital registrasi online, menetapkan destinasi percontohan normal baru, melaksanakan simulasi dan penerapan protokol CHS di destinasi percontohan mulai dari gerbang kedatangan dan area publik lainnya.

Rapat koordinasi juga membahas tentang bagamana mempersiapkan penerimaan masyarakat (sosialisasi), uji coba, evaluasi hingga pembukaan.

https://travel.kompas.com/read/2020/05/29/200500027/mau-wisata-ke-labuan-bajo-bakal-ada-registrasi-online-untuk-turis

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke