Staycation di Sumsel, Ada Diskon Hotel Hingga 70 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel memberikan diskon sebesar 70 persen di sejumlah hotel anggota PHRI Sumsel dan diskon 10-15 persen di restoran.

"Nama programnya itu Kartu BSB Cash SUPER Sumsel. SUPER itu singkatan dari Solidaritas Untuk Pariwisata dan Ekonomi Rakyat," kata Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/6/2020).

Sejumlah hotel memberikan promo diskon atau potongan harga. Selain itu ada juga restoran dan tempat hiburan yang memberikan promo tersebut.

Herlan juga menyebut, program ini termasuk dalam Sumsel Great Sale yang tujuannya untuk menarik kembali wisatawan agar percaya dan datang kembali ke Sumsel, dengan menggunakan jasa hotel dan hiburan.

"Program ini sudah berjalan dua tahun sebenarnya, tiap tahun kita launching. Tahun ini kita launching bulan Februari tapi karena tiba-tiba ada corona, sempat berhenti tiga bulan. Nah baru kemarin kami launching promosikan lagi," terangnya.

Ia mengatakan ada sekitar 300 hotel-hotel di Sumsel yang terdampak Covid-19. Sebagian besar hotel memilih tutup sementara.

Namun, lanjutnya, akhir-akhir ini beberapa hotel sudah mulai buka dengan protokol kesehatan, kata dia.

Sistem E-Money

Herlan melanjutkan, wisatawan bisa menikmati beragam promo potongan harga dari hotel, restoran, dan tempat hiburan tersebut dengan memiliki kartu SUPER Sumsel terlebih dahulu.

Tahun ini, karena adanya corona, kartu ini akan bersistem seperti e-money yang mana menjadikan satu kartu tersebut untuk bisa dipakai seluruh keperluan.

"Kita kerja sama dengan Bank Sumsel Babel, kita buat produk BSB Cash SUPER Sumsel. Jadi ini sudah kartu bank. Jadi dia bisa ikuti fasilitas yang ada di kartu bank itu misalnya mau naik LRT, pembayaran tiket Trans Musi, dan jalan tol," jelasnya.

Pelanggan tinggal melakukan top-up seperti ketika menggunakan kartu e-money, ketika saldo sudah habis.

Penggunaan kartu tersebut, lanjutnya, dilakukan sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona.

Menurut Herlan, adanya kartu itu mengajak orang untuk beralih ke pembayaran elektronik dan mengurangi penggunaan uang kertas.

"Karena kan New Normal ini kita ajak orang untuk menghindari memegang uang kertas. Uang kertas ini kan sumber penyakit, virus. Nah, ini kita hindari, makanya pembayaran kita arahkan supaya cashless, non tunai. Guna kartu ini ya begitu," terangnya.