Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Berkunjung ke Mal di Bangkok Saat New Normal

KOMPAS.com – Pandemi virus corona membuat sebagian masyarakat dunia harus berada di rumah saja. Kesenangan untuk berbelanjan pun tidak bisa--tidak terkecuali di Thailand.

Di Thailand, department store, mal, dan pusat perbelanjaan ditutup selama hampir dua bulan akibat lockdown.

Namun, pada 17 Mei 2020, kian banyak bisnis dan kegiatan leisure diizinkan untuk dilanjutkan kembali.

Masyarakat pun berbondong-bondong pergi keluar rumah guna melepas penat. Salah satunya adalah Jenjira Mitakhot.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (20/5/2020), dia bersama teman-temannya berkumpul saat berkunjung kembali ke Central World untuk pertama kalinya dalam empat bulan.

Rindu bersosialisasi dan berbagi makanan

Kendati mereka berkumpul di seberang pembatas, namun seperti itulah cara mereka menghabiskan waktu bersama di pujasera pusat perbelanjaan tersebut.

Sembari berkumpul, mereka menjaga jarak dengan duduk terpisah masing-masing satu meter di sisi yang berlawanan.

Jenjira bersama teman-temannya terlihat sedang mencoba untuk mengobrol sembari mengarahkan leher di sekitar pembatas yang membatasi satu bagian meja dengan bagian lainnya.

Ada pun topik yang dibicarakan adalah situasi new normal usai pandemi virus corona melanda Thailand pada Januari 2020.

“Pusat perbelanjaan merupakan tempat pertemuan sosial. Tempat saya bertemu teman-teman saya. Kami akhirnya bertemu lagi setelah saya berhenti pergi pusat perbelanjaan pada awal Februari,” kata Jenjira, mengutip Channel News Asia.

“Langkah pencegahan wabah di sini baik dan dapat diterima. Namun kami juga ingin bersosialisasi. Sangat sulit bagi kami untuk saling berbagi makanan dan mengobrol seperti ini,” imbuhnya.

Meski begitu, wanita berusia 24 tahun tersebut tetap mengikuti aturan. Tidak hanya mengenakan masker sepanjang berada di pusat perbelanjaan, ia juga kerap mengusap tangan dengan sanitizer dan tisu basah.

Selain itu, pemeriksaan suhu tubuh juga diwajibkan. Proses tersebut diulang saat dia keluar dari toko.

Platform tersebut diciptakan oleh pemerintah Thailand untuk melacak pergerakan masyarakat dan kunjungan mereka.

Kunjungan ke bisnis dan lokasi tertentu dilacak usai pelonggaran langkah-langkah lockdown akibat virus corona diterapkan akhir pekan lalu.

Berbagai bisnis diizinkan untuk dibuka kembali pada 17 Maret saat situasi pandemi membaik di Thailand dengan jumlah kasus baru yang rendah.

Berbagai bisnis tersebut termasuk pusat perbelanjaan, pujasera, pusat olahraga dalam ruangan, dan pusat kebugaran.

Kendati demikian, pelonggaran datang dengan aturan untuk mencegah wabah kian menyebar melalui pertemuan sosial.

Di Central World, pelanggan harus melalui prosedur pemeriksaan suhu tubuh, dan berdiri di atas keset dengan disinfektan sebelum masuk.

Mereka juga harus selalu mengenakan masker, menggunakan hand sanitizer yang disediakan di setiap lokasi, dan saling menjaga jarak satu meter satu sama lain.

“Di pujasera, kami menandakan titik masuk dan keluar yang terpisah. Staf kami juga ditempatkan di sana untuk memeriksa suhu tubuh pelanggan, dan menyarankan mereka untuk check in dan check out saat keluar lokasi,” kata seorang karyawan bernama Parisa Sensri.

“Kami juga menyediakan nomor antre bagi pelanggan untuk membatasi kunjungan menjadi 250 pelanggan kapan saja,” lanjutnya.

Pengunjung sempat bingung

Parisa menuturkan, saat mereka dibuka kembali, beberapa pelanggan terlihat bingung. Bahkan ada juga yang mengeluhkan seluruh persyaratan yang harus dilakukan.

Melihat hal tersebut, staf harus menjelaskan bahwa seluruh langkah persyaratan tersebut merupakan langkah untuk mengendalikan wabah.

“Langkah tersebut telah diberlakukan untuk keamanan dan kebersihan,” ujar Parisa.

Langkah serupa juga diberlakukan di toko pakaian. Kamar pas selalu diberi disinfektan sebelum dan sesudah digunakan.

Pelanggan harus menggunakan kaus kaki sebelum memasuki area. Lalu, seluruh pakaian yang telah dicoba harus dimasukkan ke dalam kotak yang sudah disediakan untuk disanitasi.

Saat Thailand melaporkan kasus virus corona pertama pada Januari, masker dan hand sanitizer dengan cepat menjadi kebutuhan.

Pada waktu yang sama, teknologi digital seperti sistem pembayaran e-commerce lebih dipilih di antara para pelaku bisnis.

Jaringan restoran populer, Bar B Q Plaza, kini menganjurkan pelanggan untuk melakukan pembayaran melalui ponsel guna mengurangi kontak fisik.

Kendati pembayaran tunai masih diterima, namun kini pelanggan diwajibkan untuk menaruh uang di wadah yang telah disediakan.

Sementara itu, para karyawan di 149 cabang di seluruh negeri harus menggunakan sarung tangan, serta masker wajah di bawah penutup wajah selama sedang melayani pelanggan.

Mereka juga diperiksa suhu tubuhnya dua kali sehari, sebelum bekerja dan pada pukul 16:00 waktu setempat.

Saat diperiksa suhu tubuhnya, suhu yang terpampang akan ditampilkan pada label nama untuk dilihat pelanggan.

"Kami telah memperkenalkan 20 langkah untuk memastikan keamanan semua orang, sesaat setelah mereka masuk ke restoran," kata Chief Executive Bar B Q Plaza Business, Boonyanuch Boonbumrungsub.

Jaringan restoran juga membatasi jumlah pelanggan menjadi satu orang setiap lima meter persegi, mereka juga harus menjaga jarak satu meter.

Selain itu, setiap harinya antara pukul 15:00 – 16:00 waktu setempat dilakukan pembersihan secara mendalam.

"Kami rela kehilangan satu jam penjualan untuk membersihkan seluruh cabang kami untuk menjamin kebersihan bagi pelanggan kami," tutur Boonyanuch.

Restoran tersebut juga menaruh replika kertas maskot naga mereka, Bar B Gon, di setiap meja untuk menemani pelanggan selama krisis kesehatan, di mana jaga jarak dianjurkan.

Bagi sebagian orang, new normal mungkin membingungkan dan membuat mereka frustrasi.

Namun karena Thailand terus melaporkan jumlah kasus virus corona terbaru yang rendah, banyak masyarakat yang mau mengikuti aturan sosial baru meski hal tersebut merubah cara hidup mereka.

“Saya rasa keadaan akan tetap seperti ini hingga setidaknya enam bulan lagi,” kata Jenjira.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/10/122000427/pengalaman-berkunjung-ke-mal-di-bangkok-saat-new-normal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke