Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Liburan Saat New Normal, Jangan Lupa ke Pantai Pangandaran

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabupaten Pangandaran salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan pesona wisata bahari.

Pantai-pantainya kerap digandrungi wisatawan yang ingin lepas dari kebisingan perkotaan. Salah satu pantai yang terkenal di sana adalah Pantai Pangandaran.

Pasirnya yang halus, serta lautnya yang bersih membuat pantai tersebut patut dijadikan sebagai tempat wisata semua kalangan, termasuk pasangan muda yang sedang menjalin kasih.

Eloknya Pantai Pangandaran pun dituturkan bersama kenangan manis yang tertera dalam lantunan lagu milik Doel Sumbang yang berjudul Pangandaran.

“Ada yang dirindu, ada yang dicinta, ada yang dikasihi, ada yang disayang. Membagi rasa senang dan bahagia berdua. Pinggir laut Pangandaran,” seperti yang tertera dalam lirik lagu tersebut.

Pantai landai yang relatif aman

Berlibur ke Pantai Pangandaran rasanya akan kurang menyenangkan jika tidak berenang. Pantainya yang landai, serta jarak antara pasang dan surut yang relatif lama membuat kegitan berenang aman.

Sembari berenang dan menikmati keindahan pantai, jika kamu beruntung, mungkin kamu akan menemukan beberapa kerang unik di bibir pantai.

Apabila ingin melakukan sesuatu yang lebih menantang, Pantai Pangandaran menyediakan kegiatan wind surfing, scuba diving, hingga snorkeling.

Kamu juga bisa menyewa perahu untuk menyeberang ke Pasir Putih untuk melihat karang, serta berbagai jenis ikan di dalam laut.

Kendati Pantai Pangandaran merupakan tempat wisata, namun kamu masih bisa melihat beberapa nelayan yang menangkap ikan di sana.

Hasil tangkapan yang masih segar biasa mereka jual di sana. Kamu bisa membelinya untuk dibakar dan dinikmati di pinggir laut.

Ikan bakar yang disantap sambil duduk-duduk di pinggir pantai bisa kamu nikmati sembari melihat matahari terbenam.

Jangan lupa bawa hasil uji cepat

Saat pandemi virus corona (Covid-19) melanda Indonesia, Pangandaran menutup seluruh tempat wisatanya guna menyetop penyebaran virus tersebut.

Kendati demikian, pada 5 Juni 2020, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran membuka kembali kegiatan pariwisatanya khusus bagi wisatawan asal Jawa Barat.

Sebelum dibuka kembali, mereka telah menyiapkan serangkaian protokol kesehatan. Salah satunya adalah wisatawan wajib membawa surat keterangan sehat berupa hasil rapid test (uji cepat).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman, menuturkan bahwa pemeriksaan akan dilakukan di check point perbatasan.

“Kalau maksa tapi tidak bawa surat, akan difasilitasi uji cepat,” kata Untung saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Uji cepat akan dilakukan di Tourism Information Center (TIC) Pangandaran. Setiap orang akan dikenakan biaya Rp 200.000.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendatangi Pangandaran untuk memeriksa kesiapan new normal di sana, Kamis (11/6/2020).

Sejumlah tempat didatangi Ridwan. Mulai dari rumah sakit, tempat rapid test massal di TIC Pangandaran, hotel, hingga ke bibir pantai.

Pangandaran merupakan salah satu daerah yang masuk ke Zona Biru. Artinya, mereka diizinkan untuk melaksanakan kegiatan sampai 90 persen, termasuk pariwisata.

Ridwan menuturkan, Pangandara memiliki sejumlah kelebihan dibanding daerah lain yaitu kedisiplinan, ketegasan bupati, serta forum koordinasi pimpinan daerah.

“Orang luar Jabar sementara enggak boleh masuk dulu ke Pangandaran. Wisatawan yang datang ke Pantai Timur dan Barat harus menunjukkan rapid test,” tutur Ridwan.

“Jika tidak ada (rapid test) mohon maaf, balik kanan,” lanjutnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/12/153000127/liburan-saat-new-normal-jangan-lupa-ke-pantai-pangandaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke