Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Penumpang Pesawat di Masa PSBB: Kesulitan Dapat SIKM ke Jakarta

Kendati demikian, para calon penumpang wajib melengkapi dokumen bersyarat agar dapat menggunakan jasa penerbangan.

Salah seorang penumpang pesawat Garuda Indonesia rute Yogyakarta-Jakarta, Aditya Waskito menceritakan pengalamannya naik pesawat pada Senin (15/6/2020).

Ia terbang dari Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport, Kulon Progo pukul 09.00 WIB.

Jauh hari sebelum keberangkatannya, ia mengaku kesulitan mendapatkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) DKI Jakarta akibat server sempat lemah.

"Saya transit dulu ke Jakarta dari Yogyakarta. Lalu Jakarta baru ke Sorong. Paling susah lebih ke dapatkan SIKM ya, syarat-syarat waktu itu lumayan banyak dan kadang-kadang server-nya mungkin overload jadi lemot," kata pria yang akrab disapa Itok ini saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Ia mengatakan, tujuan penerbangan aslinya bukan ke Jakarta, melainkan Sorong, Papua untuk dinas kerja. Namun, ia harus transit dahulu ke Jakarta dan baru terbang ke Sorong pada pukul 01.00 dini hari.

Oleh karena itu, sebelum membeli tiket, Itok harus mendapatkan SIKM Jakarta karena dirinya transit di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Seperti diketahui, sejak akhir Mei, setiap penumpang pesawat yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan melanjutkan perjalanan ke wilayah Jabodetabek wajib menunjukkan SIKM.

Angkasa Pura II selaku operator Bandara Soekarno-Hatta telah mengaktifkan posko pemeriksaan (checkpoint) guna memenuhi ketentuan SIKM tersebut.

“Pengajuan SIKM dapat dilakukan secara online saat calon penumpang pesawat berada di kota asal keberangkatan. Kami informasikan di Bandara Soekarno-Hatta tidak terdapat meja atau pos pengajuan SIKM,” ujar Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Adapun untuk mendapatkan SIKM, calon penumpang harus mengajukan SIKM secara online di situs corona.jakarta.go.id 

"Bandara Sorong belum buka, jadi pakai pesawat charter. Hanya penerbangan tertentu saja yang bisa," ujarnya.

Pakai masker dan physical distancing

Itok bercerita terdapat perbedaan mencolok ketika sebelum masa pandemi dan sesudah pandemi saat di bandara, salah satunya menjaga jarak atau physical distancing.

Selain itu, orang-orang juga terlihat mengenakan masker.

"Beberapa spot memang diberi jarak dan wajib pakai masker," ujarnya.

Sementara untuk kondisi dalam pesawat, Itok mengungkapkan, pesawat yang ditumpangi yaitu Garuda Indonesia menerapkan jarak antar penumpang.

"Jadi enggak duduk sebelahan, ada selanya. Tempat duduk yang berjarak, dan semua pakai masker, termasuk kru kabin juga pakai sarung tangan," terang dia.

Ia mengakui, pesawat terlihat sangat sepi penumpang. Hal tersebut karena adanya pembatasan kuota penumpang yaitu 50 persen dari biasanya.

Diminta datang ke bandara empat jam sebelumnya meski bandara sepi

Itok juga menjelaskan pengalamannya ketika sebelum datang ke Bandara YIA untuk terbang ke Jakarta.

Ia mengaku sudah datang ke bandara empat jam sebelum keberangkatan atau penerbangan.

"Dari pihak maskapai diminta datang empat jam sebelumnya untuk verifikasi dokumen," tuturnya.

Untuk prosedur pembelian tiket, ia kurang begitu mengetahui karena hal tersebut diurus langsung oleh perusahaan kantornya.

Meski datang empat jam sebelum keberangkatan, ia mengaku tak mengalami penuh sesak karena berdasarkan pantauannya--bandara masih sepi.

"Mungkin karena yang bisa bepergian perlu syarat-syarat banya, dan rapid test juga hitungannya bisa separuh harga tiket. Jadi kalau enggak di-provide, ya tekor," ujar Itok.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/16/220200227/cerita-penumpang-pesawat-di-masa-psbb-kesulitan-dapat-sikm-ke-jakarta

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Travel Update
International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Travel Update
BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke