Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Biaya Naik Pesawat dan Tes Covid-19 Selama Pandemi?

Sebab, kini semua alat transportasi umum memiliki persyaratan tambahan sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Salah satu persyaratannya yakni penumpang wajib menyertakan dokumen tambahan berupa hasil test Rapid ataupun Swab/PCR test.

Masyarakat ingin bepergian wajib menunjukkan hasil tes tersebut yang menyatakan negatif Covid-19--termasuk ketika menggunakan pesawat.

Proses rapid maupunswab test rata-rata tidak gratis. Penumpang harus merogoh kocek tambahan terlebih dahulu.

Lantas, berapa biaya yang dikeluarkan penumpang pesawat untuk pembelian tiket dan biaya tes Covid-19?

Kompas.com wawancara calon penumpang pesawat saat masa pandemi corona.

Calon penumpang pesawat, Brigitta Patricia (25), menceritakan pengalamannya membeli tiket pesawat dari Bali ke Yogyakarta.

Ia juga mendaftar rapid test sebagai keperluan syarat penerbangan pada masa pandemi.

Bali ke Yogyakarta Total 1,17 Juta Termasuk Rapid Test

Brigitta mengeluarkan biaya total, termasuk rapid test dan tiket pesawat, yakni Rp 1,17 juta untuk naik pesawat dari Bali ke Yogyakarta pada 8 Juli mendatang.

Sebenarnya, tujuan sebenarnya bukan ke Yogyakarta, melainkan pulang ke rumahnya di Semarang, Jawa Tengah.

Namun, harga tiket pesawat Bali ke Yogyakarta lebih murah daripada ke Semarang, sehingga membuat ia memilih penerbangan tersebut.

"Aku udah booked dari Bali ke Yogyakarta, awalnya mau dari Bali ke Semarang langsung tapi lonjakan tiketnya gila sampai Rp 2,5 juta sampai Rp 2,6 juta ke Semarang," kata Brigitta saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

"Akhirnya aku ambil low-fare flight-nya AirAsia, dapat yang Rp 820.000 udah sama bagasi," lanjutnya.

Untuk pulang kembali ke Semarang melalui Yogyakarta, Brigitta harus melengkapi dokumen tambahan seperti surat keterangan kerja dari kantornya di Bali, dan melakukan rapid test.

"Aku udah jadwalin Minggu depan mau rapid test di Rumah Sakit Universitas Udayana, biayanya sekitar Rp 350.000. Kalau swab itu tes metodenya kan PCR jadi Rp 900.000. Aku ambil yang rapid," ujarnya.

Ia mengatakan keputusannya mengambil rapid test lantaran Provinsi Bali mengizinkan masyarakat yang keluar dari Bali hanya perlu menunjukkan hasil rapid test.

"Kalau keluar dari Bali kayaknya oke-oke aja ya ambil rapid test. Nah, kalau yang masuk ke Bali itu kan baru harus disertakan swab test dengan metode PCR," terangnya.

Pendaftaran rapid test di Bali tak begitu sulit

Ia juga mengungkapkan, untuk memperoleh rumah sakit yang menyediakan rapid test maupun swab test di Bali tak begitu sulit.

Bahkan, menurutnya, pendaftaran rapid test dapat dilakukan hanya melalui aplikasi WhatsApp.

Ia hanya perlu menghubungi RS Universitas Udayana melalui WhatsApp. Setelah itu, pihak RS akan melayani pendaftarannya.

Pada saat proses pendaftaran, ia bercerita, harus mengisi beberapa formulir online sebelum akhirnya dijadwalkan rapid test.

"Enggak gitu mahal kalau biayanya (rapid test), hanya yang bikin rada emosi itu kan masa berlakunya sekitar 3-7 hari," ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan tiket pesawat berbiaya rendah saat ini sudah sulit ditemukan.

"Kalau mau naik pesawat yang low budget kayak AirAsia, enggak semua hari tersedia, misalnya satu minggu itu cuman ada 3-4 kali penerbangan. Kasusnya ya kayak aku yang ke Yogyakarta ini," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/06/24/140500227/berapa-biaya-naik-pesawat-dan-tes-covid-19-selama-pandemi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke