Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Pacu Jawi? Balapan Sapi Khas Minang yang Dijajal Gordon Ramsay

Salah satu budaya dan tradisi di Tanah Minang yaitu Pacu Jawi.

Bahkan, Chef kenamaan dunia, Gordon Ramsay sempat menjajal tradisi balap sapi jantan tradisional Sumatera Barat ini.

Hal itu terlihat dalam tayangan National Geographic Channel berjudul Gordon Ramsay: Uncharted yang tayang Senin (29/6/2020).

Gordon ditemani oleh Ade Putri, food writer Indonesia ke acara Pacu Jawi tersebut. Oleh Ade, Gordon ditantang untuk menjajal Pacu Jawi agar bisa mendapatkan daging sapi terbaik yang dicari.

Setelah mencoba jatuh berkali-kali, ia pun akhirnya berhasil melakukan Pacu Jawi sejauh beberapa meter.

"Kau seperti dihentakkan dengan keras, lalu dilempar. Kalau tidak berpegangan sekuat tenaga, tamat riwayatmu," kata Gordon.

Bahkan ia hingga mengetahui rahasia untuk menjajal Pacu Jawi. Menurutnya, rahasianya adalah harus mencondongkan badan ke depan dengan pas.

"Kepalamu di antara bagian belakang kedua sapi. Tunduk kepala, genggam pegangannya, dan tutup mata. Rasakan saja," lanjutnya sembari tertawa.

Asal Muasal Pacu Jawi

Diberitakan Kompas.com, 15 April 2013, berjudul "Pacu Jawi, Balapan Sapi Khas Minangkabau" Pacu Jawi sebenarnya sudah ada sejak dahulu yang kini menjadi ajang para fotografer untuk berburu foto terbaik, dan bahkan menjadi agenda wajib fotografer.

Pacu Jawi dikenal juga dengan sebutan Pacu Sapi. Pada mulanya, Pacu Jawi ini diselenggarakan oleh para petani dan masyarakat sekitar Tanah Datar untuk mengisi waktu setelah masa panen.

Ajang balapan sapi ini awalnya murni untuk hiburan bagi para petani usai masa panen. Hal itu lah yang membuat Pacu Jawi menarik, dan selalu terkesan meriah.

Pacu Jawi juga dikenal sebagai perayaan Thanksgiving-nya Tanah Minang, Sumatera Barat. Hal ini karena diadakan sebagai rasa ucapan syukur atas masa panen.

Pacu Jawi biasanya juga diadakan tiga kali dalam setahun di Tanah Datar.

Beda Pacu Jawi dengan Karapan Sapi di Madura

Banyak yang mengira perlombaan balapan sapi yang dikenal dengan nama Pacu Jawi di Tanah Minang sama dengan Karapan Sapi di Madura. Padahal, keduanya sangat berbeda.

Perbedaan mencolok terlihat dari lahan yang digunakan. Karapan Sapi menggunakan tanah datar sebagai arena, sedangkan Pacu Jawi menggunakan area sawah yang sudah basah.

Hal ini yang membuat ajang lomba fotografi Pacu Jawi terasa lebih menarik karena lebih dramatis dan mampu menghasilkan momen terbaik.

Filosofi Pacu Jawi

Pacu Jawi tidak hanya sekadar perlombaan balapan sapi biasa. Tradisi ini juga memiliki filosofi yang unik yaitu menjadi penggambaran bahwa pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersamaan.

Hal ini lah yang menjadi arti mengapa sapi yang dipakai untuk Pacu Jawi ada dua ekor. Selain itu, pemenang yang ditentukan juga tidak ditentukan dari siapa yang tercepat, melainkan yang bisa berlari lurus akan mendapat nilai tertinggi.

Pacu Jawi juga memiliki keunikan lainnya yaitu tidak adanya lawan dalam perlombaan. Konon, cara ini dibuat agar tidak terjadi taruhan yang kerap ada pada saat balapan.

Joki dibekali alat bajak pacu terbuat dari bambu

Pada acara lomba Pacu Jawi, hal yang paling mencolok adalah jokinya. Joki sapi dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak ketika lomba dimulai.

Usut punya usut, alat tersebut merupakan salah satu peralatan yang biasa digunakan petani untuk membajak sawahnya.

Joki menggigit ekor sapi, mengapa?

Selain itu, joki juga tampak mengendalikan sapinya dengan cara menggigit ekor sapi. Jika kamu teliti ketika melihat perlombaan ini, maka akan melihat hal tersebut sering dilakukan para joki.

Bukan tanpa alasan, dengan menggigit ekor sapi, para joki bertujuan untuk semakin mengencangkan laju dari sapinya. Dalam kata lain, semakin kuat ekor sapi digigit, maka semakin kencang sapi berlari.

Diiringi alunan musik Minang

Keunikan lain pada saat Pacu Jawi adalah adanya iringan musik khas Minang selama berlangsungnya lomba.

Ketika seseorang datang untuk melihat Pacu Jawi, maka ia tidak akan merasakan kesepian karena acara memang berlangsung meriah. Terlebih dengan adanya iringan musik Minang mengalun untuk memeriahkan acara.

Jadi ajang festival kuliner atau pasar rakyat

Tak hanya sebagai ajang festival budaya, Pacu Jawi juga menjadi ajang bagi warga setempat untuk menjajakan makanan khas Minang.

Setiap pengunjung Pacu Jawi dapat menjajal dan menikmati berbagai makanan khas Minang yang tersedia di sekitar arena balap.

Sekitar arena Pacu Jawi sering menjadi tempat warga membuka pasar rakyat.

https://travel.kompas.com/read/2020/07/01/102000927/apa-itu-pacu-jawi-balapan-sapi-khas-minang-yang-dijajal-gordon-ramsay

Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke