Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Museum di Belanda Terapkan Protokol Kesehatan

Sebelum dibuka kembali, mereka mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Belanda serta protokol kunjungan museum dari Asosiasi Museum Belanda.

“Pengunjung harus membeli tiket secara online, membawa surat keterangan sehat, menjaga jarak minimal 1,5 meter,” kata Head of Exhibitions National Museum of World Cultures, Anne Marie Woerlee, dalam webinar bertajuk “Prospect of Reopening of Museums in the New Normal”, Rabu (8/7/2020).

Selanjutnya, wisatawan wajib mencuci tangan sebelum masuk, tidak bersalaman, dan menutup mulut saat batuk dengan siku.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut daftar lengkap protokol kesehatan yang berlaku di National Museum of World Cultures:

  1. Pengunjung harus membeli tiket secara daring.
  2. Membawa surat keterangan sehat.
  3. Menjaga jarak minimal 1,5 meter.
  4. Mencuci tangan sebelum masuk ke museum.
  5. Tidak bersalaman.
  6. Menutup mulut saat batuk dengan siku.
  7. Hanya ada satu wisatawan dalam radius 10 meter persegi.
  8. Ada pemberitahuan kapasitas maksimal di setiap ruang pameran.
  9. Hanya menerima 30 pengunjung setiap 15 menit.
  10. Kunjungan kelompok hanya terdiri dari dua orang.
  11. Kapasitas kafe museum dikurangi dengan mengurangi jumlah meja dan kursi.
  12. Penggunaan toilet dibatasi, hanya beberapa yang beroperasi.
  13. Ada jadwal rutin pembersihan museum.
  14. Pegawai museum bekerja di belakang pembatas agar tidak berinteraksi secara langsung dengan pengunjung.
  15. Ada stiker kaki untuk menjaga jarak.

Salah satu museum yang masuk dalam National Museum of World Cultures, Museum Volkenkunde, memiliki beberapa protokol kesehatan tambahan.

“Kami menyediakan fasilitas pin dan touch pen. Pin untuk mengingatkan setiap wisatawan melakukan jaga jarak,” kata Woerlee.

“Sementara touch pen agar wisatawan tidak perlu menyentuh layar interaktif di museum dengan tangan. Pin dan touch pen akan dikembalikan ke pusat informasi usai kunjungan,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Woerlee menuturkan, museum tersebut juga menyiapkan kode QR di setiap koleksi museum yang ada.

Hal tersebut guna menghindari terjadinya penumpukan wisatawan di setiap koleksi yang ada. Mereka hanya perlu memindai kode untuk membaca penjelasan setiap koleksi dari area mana pun di museum.

Mereka juga merubah fasilitas peminjaman headset menjadi saklar yang bisa digunakan oleh wisatawan untuk mencolokkan headset masing-masing.

Museum masih sepi

Kendati Museum Volkenkunde sudah dibuka sejak sebulan lalu, namun Woerlee mengatakan bahwa hingga saat ini pengunjung masih sepi.

“Satu hal yang memprihatinkan adalah jumlah kunjungan berkurang 80 persen,” kata Woerlee.

Meski begitu, pengunjung yang datang merasa senang karena akhirnya bisa berkunjung kembali setelah museum ditutup untuk sementara waktu.

Berbeda dengan Museum Volkenkunde, Africa Museum lebih digemari oleh wisatawan karena memiliki fasilitas luar ruangan.

Kegiatan musim panas

Woerlee menuturkan, rombongan sekolah sudah mulai berdatangan ke National Museum of World Cultures.

Selain rombongan sekolah, wisatawan lain juga mulai berdatangan untuk melakukan beberapa kegiatan di Tropenmuseum seperti membuat masker.

Guna membuat wisatawan tetap tertarik untuk berkunjung ke museum di era new normal, Woerlee mengungkapkan bahwa beberapa museum tengah mempersiapkan sebuah program.

“Museum Volkenkunde dan Africa Museum kini tengah merancang kegiatan keluarga di luar ruangan. Untuk kegiatan publik pada musim panas tahun ini,” ungkap Woerlee.

https://travel.kompas.com/read/2020/07/09/115459727/cara-museum-di-belanda-terapkan-protokol-kesehatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke