Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Liburan ke Baduy, Wisatawan Bisa Jajal Hidup ala Suku Baduy

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, kawasan wisata Baduy memiliki daya tariknya tersendiri, mulai dari alam yang asri hingga masyarakatnya memegang teguh adat istiadat.

Namun, apa saja sebenarnya yang bisa dilakukan oleh wisatawan saat berkunjung ke sana?

CEO Kili Kili Adventure Bima Pangarso mengungkapkan, Baduy menawarkan cara hidup dan filosofi yang berbeda.

"Memberi pandangan yang baru karena mereka masih mempertahankan adat,” kata Bima Pangarso kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Cara hidup masyarakat Baduy itulah yang dapat dilihat oleh wisatawan saat berkunjung. Plus sebagai bukti, pada zaman saat ini, cara hidup itu masih bisa terus dilakukan.

Saat berkunjung ke kawasan wisata Baduy, wisatawan juga akan diajarkan untuk menghormati dan menghargai alam dengan mencoba hidup seperti masyarakat setempat.

“Kadang-kadang orang mengira masyarakat Baduy, terlebih Baduy dalam, itu seram. (Padahal) tidak begitu. Wisatawan bisa bertanya ke Jaro seputar budaya, sejarah, fakta-fakta di sana,” ungkap Bima.

Selama mencoba menjalani kehidupan sehari-hari sebagai orang Baduy, wisatawan harus mengikuti aturan-aturan yang ada.

Salah satunya adalah tidak boleh mandi menggunakan sabun. Mereka harus benar-benar bersatu dengan alam.

“Kalau memasuki perbatasan menuju Baduy dalam, kamera dan hp boleh dibawa asal baterai dicopot, jangan hanya dimatikan,” tutur Bima.

“Kalau menginap, pagi ikut ke ladang dan ikuti aktivitas mereka. Ambil air nira, ikuti proses dibuat jadi gula aren. Sore ikut masak sama orang Baduy. Belajar adat juga, kata Deri.

Jadi wisatawan yang bertanggungjawab

Deri menuturkan, wisatawan harus mengikuti segala aturan yang ada di Baduy luar dan dalam. Selain tidak menggunakan sabun saat mandi dan mencopot baterai perangkat elektronik, ada juga beberapa aturan lain.

“Pakaian yang sopan, jangan terlalu terbuka. Kalau ingin foto masyarakat Baduy, tanya dulu mereka bersedia atau tidak. Kadang mereka risih,” kata Deri.

Bima menambahkan, mematuhi aturan yang ada sama dengan menghormati masyarakat Baduy. Melakukan hal tersebut menurutnya akan membuat kegiatan wisata semakin lancar.

Jika ada informasi yang kurang dipahami atau tidak diketahui, ada baiknya bertanya terlebih dahulu sebelum berlibur ke sana. Bisa juga informasi ditanya kepada Jaro.

“Jangan sok tahu. Kadang orang sok tahu banyak yang nyasar, tiba-tiba muter aja di situ sampai ditemui orang setempat,” ungkap Bima.

“Ada peserta nakal yang sudah dikasih tahu jangan nyalain kamera, malah dinyalain. Pas di rumah semua file hilang,” lanjutnya.

Jika memungkinkan, wisatawan juga bisa membawa kantung sampah sendiri guna membantu mengurangi sampah plastik di kawasan wisata Baduy.

https://travel.kompas.com/read/2020/07/10/124500627/liburan-ke-baduy-wisatawan-bisa-jajal-hidup-ala-suku-baduy

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke