Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Wisata di Yogyakarta Selama New Normal, Alam dan Budaya

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo, tren wisata ke Yogyakarta akan lebih digandrungi pada budaya dan alam.

"Jadi saya lihat bahwa yang akan menjadi primadona pariwisata Yogyakarta itu lebih mengarah pada culture and nature, dan ini Jogja banget," kata Singgih saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Singgih meyakini, kekayaan pariwisata Yogyakarta terletak pada sisi budaya dan alam. Kedua hal tersebut mampu menarik hati wisatawan untuk kembali berwisata ke Yogyakarta saat era new normal.

Saat ini pihaknya tengah menggencarkan uji coba pada tempat-tempat wisata budaya dan alam.

"Misalnya pantai, gunung, pegunungan, kemudian juga sungai di bawah tanah seperti Kalisuci di Gunungkidul. Itu kan nature semua," terangnya.

Sementara untuk Museum Benteng Vredeburg yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Singgih mengaku belum mendapat informasi pembukaan.

"Sepertinya belum dibuka, saya belum dapat kabar Museum Vredeburg kapan buka," ujarnya.

Candi-candi di Yogyakarta mulai lakukan uji coba

Singgih menjelaskan, beberapa candi yang berada di Yogyakarta juga telah melakukan uji coba operasional wisata.

Ia mencontohkan Candi Prambanan yang sudah melakukan uji coba operasional. Hasil uji coba didapat, jumlah pengunjung stabil.

"Kemudian candi-candi kecil seperti Candi Ijo, Sambisari, mereka belum buka, tapi sedang disiapkan," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/07/13/103500427/tren-wisata-di-yogyakarta-selama-new-normal-alam-dan-budaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke