Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Tips Aman Naik Gunung, Paham Jalur Naik dan Turun

Namun, sejak pembukaan beberapa jalur pendakian gunung, muncul kembali kejadian pendaki yang hilang, bahkan meninggal dunia.

Oleh karena itu, keamanan dan keselamatan kembali menjadi pertanyaan bagi aktivitas wisata gunung.

Dokter Siswo Putranto Santoso mengatakan, para pendaki gunung kerap abai soal bagaimana cara mendaki gunung itu sendiri.

Lantas apa saja yang harus dipahami?

Menurut dokter asal RS Umum Adhyaksa itu, sebelum mendaki, para pendaki harus mengetahui karakteristik gunung.

"Ketahui dulu informasi dari gunung itu gimana. Apalagi kita baru pemula atau pertama, ya sebaiknya ditemani pemandu atau orang, jangan sendirian," kata  Siswo yang juga kerap disebut dokter gunung Indonesia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).

Siswo menuturkan, karakteristik gunung berpengaruh terhadap apa yang akan disiapkan sebelum pendakian.

Misalnya, jika gunung yang hendak dikunjungi terbilang tinggi di atas 3.000 mdpl, maka perlu dibutuhkan persiapan fisik lebih ketat.

  • Paham vegetasi di gunung

Pendaki gunung juga perlu mengetahui persoalan vegetasi atau tumbuh-tumbuhan di gunung. Hal ini berfungsi agar tidak menyulitkan jika tersasar.

"Vegetasi itu kan tumbuh-tumbuhan, yang mana contohnya kayak di Gunung Salak itu kan vegetasinya sama semua. Kalau kita lihat kiri kanan itu kondisinya sama semua, nah sering kita bingung itu," terangnya.

Ia menjelaskan, setiap gunung memiliki vegetasi yang berbeda masing-masingnya. Untuk itu, kata dia, sebelum pendakian hal-hal seperti ini wajib diketahui pendaki.

Caranya adalah dengan mencari informasi yang ada baik melalui buku atau sarana internet. Pendaki juga bisa bertanya kepada orang atau teman yang pernah mendaki gunung tersebut sebelumnya.

  • Ketahui jalan naik dan turun gunung

Sebelum mulai pendakian, kata dia, sudah pasti pendaki harus mengetahui akses jalan pada saat naik dan turun gunung.

Lagi-lagi hal ini menurutnya wajib menjadi poin penting dalam pendakian gunung. Untuk itu, saling bertukar informasi dan pengetahuan tentang gunung menjadi hal wajib bagi pendaki.

"Ini kan termasuk informasi perjalanan mulai dari naik dari mana turunnya di mana, berapa lama kekuatan fisik kita, lalu cuaca juga sering berubah kalau di gunung," ujarnya.

  • Ketahui waktu hujan di daerah pegunungan

Selain mempersiapkan informasi trek jalur pendakian, pendaki wajib mengetahui perihal cuaca terutama jika terjadi hujan di gunung.

Siswo mengungkapkan, pendaki gunung wajib mengetahui kapan waktu hujan orografis di gunung.

"Hujan orografis itu hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Nah, minimal kita harus tahu, hujan orografis itu terjadi sekitar jam 11.00-14.00, kita harus pentingin itu," katanya.

Semua pendaki pasti mengingikan agar perjalanan pendakian gunung mulai dari naik hingga turun dapat berjalan aman dan lancar.

"Maka dari itu informasi karakteristik gunung itu disiapkan. Karena kita mau naik gunung itu nyaman atau pun aman. Naik sampai di atas, lalu turun lagi dengan aman," katanya.

Namun, ia mengingatkan, mendaki gunung bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, ia menyarankan bagi para pemula untuk mendaftar ke organisasi pencinta alam.

Hal ini berfungsi mendapatkan bimbingan sebelum mendaki.

https://travel.kompas.com/read/2020/07/30/103000527/3-tips-aman-naik-gunung-paham-jalur-naik-dan-turun

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke