Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Video Pengunjung Buat Gaduh saat Malam, Savana Propok akan Ditutup

KOMPAS.com - Beredar sebuah video yang menunjukkan sekelompok orang berpesta pada malam hari dengan mengenakan jaket diiringi pengeras suara dan senter.

Kejadian itu terjadi di sebuah obyek wisata dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat, yaitu Savana Propok.

Kepala Balai TNGR Dedy Asriady mengonfirmasi video itu benar terjadi di Savana Propok. Ia mengatakan, pesta itu terjadi pada Sabtu (1/8/2020) malam.

"Ada sekelompok pemuda-pemudi yang memakai pengeras suara. Videonya itu sudah dihapus, tetapi saya telusuri lagi bersama teman-teman," kata Dedy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Imbas kejadian, imbuh dia, TNGR dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bebidas selaku pengelola Savana Propok berencana akan menutup tempat itu hingga waktu yang belum ditentukan.

"Sedang kami komunikasikan untuk ditutup. Informasi tadi pagi akan ditutup besok Rabu (5/8/2020), tetapi mau dipastikan dulu. Mau dilihat agar jangan sampai yang sudah datang jauh-jauh, booking, lalu tak bisa masuk," ujar Dedy.

Tak akan hukum Pokdarwis

Dedy juga menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan hukuman atau sanksi berlebih kepada Pokdarwis Bebidas atas kejadian tersebut.

Ia memberikan alasan mengapa tak memberikan hukuman dan lebih memilih mengevaluasi saat penutupan Savana Propok nantinya.

Menurut Dedy, kejadian itu bisa terjadi di Savana Propok karena lokasinya yang sulit dilakukan pemantauan karena berada di alam, bukan di pinggir jalan.

Selain itu, sejak dibukanya kembali delapan kawasan wisata TNGR, termasuk Savana Propok, Kamis (7/7/2020), sambung dia, belum ditemukan masalah dalam hal penerapan protokol kesehatan.

"Fine-fine saja. Protokol kesehatan dari tanggal 7 itu tidak ada accident. Kali ini ada accident, lalu pertanyaannya, bagaimana kami menyikapi itu?," kata Dedy.

Ia melanjutkan, akan lebih soft menangani kejadian itu karena baru terjadi tahun ini. Terlebih, Pokdarwis sebagai pengelola yang bekerja sama dengan TNGR bukan pengusaha besar, sehingga tentu ada kendala.

Pihaknya pun memastikan akan memperkuat kelembagaan Pokdarwis setelah kejadian tersebut karena kerja sama antara TNGR dan Pokdarwis baru berjalan tahun ini.

Alasan lain dia tak memberi hukuman kepada Pokdarwis adalah, mereka bersedia dibina setelah kejadian itu.

"Mereka bahkan bilang, kalau perlu cabut saja izin pengelolaannya. Lalu saya bilang, saya gak akan cabut izin ini. Saya punya kewajiban untuk menguatkan kelembagaannya," imbuh Dedy.

Saat video pesta tersebut viral, Pokdarwis langsung memberikan klarifikasi dan memohon maaf kepada dirinya.

"Dulunya anggota pokdarwis ini kan perambah yang melakukan aktivitas ilegal di kawasan TNGR. Kami lalu mengajak mereka untuk mengelola tempat ini sebagai daerah wisata," ujar Kepala Balai TNGR itu.

Pihak TNGR dan Pokdarwis pun tak akan tinggal diam saat Savana Propok ditutup. akan dilakukan evaluasi bersama stakeholder, pemerintah daerah, dan tim Gugus Tugas Covid-19.

"Kami evaluasi soal apa yang harus dilakukan sebelum dibuka kembali. Bisa jadi penguatan screening di bawah, memastikan yang terbawa ke atas itu bisa berpotensi menimbulkan keributan. Ini salah satunya saja ya," kata Dedy.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/04/180421527/viral-video-pengunjung-buat-gaduh-saat-malam-savana-propok-akan-ditutup

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Kawasan Bromo Tutup untuk Kendaraan Bermotor Saat Wulan Kapitu

Travel Update
Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Tiket Kereta Api Berangkat dari DAOP 6 Baru Terisi 34 Persen

Travel Update
Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Cara Mengisi Malaysia Digital Arrival Card

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke