Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dieng Culture Festival 2020 Digelar Virtual, Ritual Cukur Rambut Gimbal Tetap Ada

“Dilakukan secara virtual karena Covid-19. Satgas larang kerumunan. DCF pengunjungnya tidak hanya ribuan, mungkin ratusan ribu. Tentu kesiapan Satgas tidak akan mampu untuk mengatur jaga jarak,” kata Ketua DCF Alif Fauzi kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Alif menuturkan, sejauh ini pihaknya sudah siap untuk menyelenggarakan DCF secara langsung. Namun, hal tersebut harus ditunda dan diubah konsepnya.

Kendati demikian, Alif menegaskan, keseruan DCF virtual tidak akan jauh berbeda dari DCF biasanya.

Hal ini lantaran pihaknya tetap berusaha untuk menampilkan beberapa kegiatan yang sudah melekat pada acara tersebut.

“Jazz Atas Awan masih dalam konsep. Semoga ada teman-teman artis yang tidak harus ke sini, tapi mereka malamnya live bareng dari rumah masing-masing,” ujar Alif.

Rencananya, pihak DCF akan menyediakan sebuah tampilan agar saat para bintang tamu tampil, mereka terlihat seperti sedang berada di DCF secara langsung.

Sementara itu, bagi para penyanyi lokal, Alif menuturkan bahwa pihaknya berencana untuk menyiarkan penampilan mereka di ruang terbuka.

“(Ide) bikin panggung kecil sempat terbesit untuk para band lokal. Tapi tempatnya belum dapat yang kira-kira tidak undang keramaian. Kalau di lapangan sudah pasti orang-orang akan datang, kita tidak mau ada klaster DCF,” ungkap Alif.

Kegiatan lain yang akan disiarkan

Selain Jazz Atas Awan, DCF virtual yang kemungkinan akan berlangsung selama dua hari itu juga akan mengadakan webinar untuk diskusi budaya.

Sementara untuk kegiatan seperti Aksi Dieng Bersih, hal tersebut akan dilakukan secara langsung namun hanya oleh panitia DCF dan Dinas Pariwisata tanpa mengundang masyarakat.

Alif mengatakan, biasanya kegiatan tersebut turut diramaikan oleh relawan dan anak sekolah. Namun kali ini selain pihak-pihak yang telah disebutkan, masyarakat hanya bisa menonton secara virtual.

Kegiatan lain yang akan dilakukan secara langsung namun disiarkan secara virtual adalah ritual adat pencukuran rambut gimbal.

“Kemungkinan dilakukan di salah satu rumah pemangku adat dengan tetap jaga jarak. Biasanya sampai 10–11 anak, mungkin sekarang hanya satu dan maksimal tiga yang kita cukur,” tutur Alif.

Saat ini, DCF 2020 masih belum diketahui tanggal berapa akan dilaksanakan secara virtual. Hal ini masih akan didiskusikan hingga akhir pekan nanti.

Namun, nantinya acara tersebut rencananya akan disiarkan melalui seluruh media sosial termasuk Instagram dan YouTube.

“Cara mengikuti acara akan diinfokan secepatnya. Mereka harus daftar, ada keuntungannya nanti kita sampaikan,” kata Alif.

Bagi yang mendaftarkan diri untuk DCF virtual, Alif mengungkapkan, para peserta rencananya juga bisa membeli berbagai oleh-oleh dari UMKM masyarakat Dieng.

Nantinya, pihak acara tersebut akan menyediakan paket oleh-oleh yang bisa dipesan melalui panitia dan nanti akan dikirim.

Sebelumnya, DCF akan dilangsungkan pada 7 – 9 Agustus 2020. Kendati demikian, acara harus ditunda lantaran pandemi Covid-19 masih berlangsung.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/14/201400827/dieng-culture-festival-2020-digelar-virtual-ritual-cukur-rambut-gimbal-tetap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke