Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Layanan di Hotel Syariah, Beri Salam Sesuai Syariat Islam

KOMPAS.com – Berbagai jenis hotel bisa ditemukan di Indonesia, salah satunya adalah hotel syariah. Hotel yang mengusung konsep tersebut ternyata memiliki perbedaannya tersendiri.

Executive Housekeeper Grand Dafam Rohan Jogja Eddy Suryanto menuturkan, seluruh pekerjaan yang menyangkut kebersihan, kerapihan, dan keindahan hotel harus berdasarkan nilai-nilai Islami.

“Dari sudut pandang Islam, bersih tidak cuma bebas dari kotoran, debu, sampah, dan sebagainya. Tapi kita membuat bersih terbebas dari najis,” kata Eddy.

Hal ini dituturkan dalam sesi webinar bertajuk “Mengenal Lebih Dekat Hotel Syariah Jilid 2”, Rabu (19/8/2020).

Adapun najis yang dimaksud oleh Eddy termasuk cipratan air kencing yang dapat membuat seseorang tidak bisa beribadah.

Jika dalam membuat area hotel bersih cipratan tersebut menempel pada pakaian tamu atau karyawan, maka ibadah mereka tidak sah.

Lantas, apa saja perbedaan antara layanan di hotel syariah dan hotel konvensional? Simak lima perbedaannya.

  • Pakaian karyawan yang disesuaikan

Guna menghindari najis terbawa dari satu ruangan ke ruangan lain, serta dari karyawan ke tamu atau sebaliknya, Eddy menuturkan bahwa pihaknya memiliki pakaian khusus.

“Kita berusaha melengkapi peralatan kerja karyawan dengan sarung tangan. Apron untuk melindungi badan,” ungkap Eddy.

“Kita juga lengkapi dengan penutup kaki. Saat ke toilet membersihkan area yang penuh najis, kita fasilitasi. Keluar dari situ, penutup kaki dilepas jadi najis tidak berpindah,” imbuhnya.

Dengan demikian, setiap kamar hotel terbebas dari najis sehingga para tamu bisa dengan aman beribadah di dalam.

Terkait seragam, para karyawan perempuan diwajibkan untuk menggunakan hijab agar membuat para tamu merasa nyaman.

  • Tersedia perlengkapan ibadah di kamar

Eddy menuturkan, perbedaan lain antara hotel syariah dengan hotel konvensional adalah tersedianya perlengkapan beribadah di setiap kamar.

Mulai dari sarung, mukena, sajadah, hingga Al-Quran semuanya lengkap. Hal ini untuk memfasilitasi tamu yang lupa membawa perlengkapan ibadah sendiri.

“Di pandemi sekarang, alat salat terbungkus rapih. Setiap tamu check-out, kita ganti bukan hanya bersihkan saja,” tutur Eddy.

Selanjutnya, setiap kamar juga dilengkapi dengan penanda arah kiblat. Namun yang membedakannya adalah arah kiblat sudah mendapat piagam dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

  • Bisa salat berjamaah

Dalam hotel syariah, Eddy mengungkapkan, para karyawan diimbau untuk segera beribadah jika sudah memasuki waktunya.

Jika mereka secara kebetulan sedang melayani tamu, mereka diminta untuk bergantian dengan karyawan lain atau meminta izin kepada para tamu untuk beribadah terlebih dahulu.

“Kalau waktu salat masuk, semaksimal mungkin pekerjaan ditinggalkan. Saat ada tamu, jelaskan sudah masuk waktu salat. Minta izin salat, atau mereka ikut salat berjamaah silakan. Itu yang kami coba tekankan,” ujar Eddy.

Saat menginap di hotel syariah, para tamu juga tidak perlu khawatir jika melewatkan salat karena adzan akan dikumandangkan melalui pengeras suara yang berada di berbagai sudut hotel.

  • Pemberian salam dan imbauan sesuai syariat Islam

Eddy mengatakan, hotel syariah tidak memberi salam kepada para tamu dengan ucapan “Selamat pagi” dan sebagainya melainkan dengan ucapan “Assalamualaikum”.

Selanjutnya, hotel syariah juga tidak memperkenankan para tamu untuk mengajak orang lain yang bukan pasangannya untuk masuk ke dalam kamar.

“Pihak hotel berhak menegur tamu. Bisa meminta bantuan departemen lain seperti Security untuk meminta dikeluarkan dari hotel,” ucap Eddy.

  • Tidak ada dekorasi patung

Guna semakin mengedepankan konsep syariah, Eddy mengatakan bahwa hotel syariah tidak memiliki dekorasi patung untuk mempercantik hotel.

“Kalau di hotel konvensional mungkin banyak ditemui dekorasi yang berbentuk patung, makhluk hidup, lukisan, candi. Di hotel syariah kami berusaha bagaimana dekorasi tersebut tidak ada,” ungkap Eddy.

Menurutnya, dekorasi tersebut berada di luar nilai Islami sehingga penggunaannya dihindari dalam proses mendekorasi hotel.

Kendati hal tersebut dianggap sebagai sebuah tantangan tersendiri, namun hotel-hotel syariah mencoba untuk mendekorasi dengan hiasan yang dinilai berdasarkan syariah.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/21/101500927/5-layanan-di-hotel-syariah-beri-salam-sesuai-syariat-islam

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke