Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Voucher Menginap di Hotel Laku Keras Selama Pandemi

KOMPAS.com – Sejumlah hotel sudah menjual voucher dengan periode menginap yang fleksibel sejak beberapa bulan lalu.

Voucher yang dijual rata-rata menawarkan tipe kamar standar dengan fasilitas sarapan bagi dua orang.

Harga cukup murah, meski fleksibel merupakan salah satu layanan yang dicari tamu di tengah pandemi Covid-19.

Assistant Corporate Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts Prita Gero mengatakan, pihaknya sudah menjual ribuan voucher hotel selama Santika Online Travel Fair pada 26 Mei–6 Juni 2020.

“Sampai 2.000 voucher. Beli (voucher menginap) di kota lain. Dari Bogor beli di Jakarta, ada juga yang di Jakarta beli untuk Belitung, Palembang. Tapi kebanyakan yang dekat daerahnya, seperti Semarang beli di Yogyakarta,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (5/8/2020).

Terkait fleksibilitas periode menginap, para tamu yang membeli voucher pada tanggal tersebut dapat menginap hingga 31 Maret 2021.

Selain Santika, jaringan hotel Accor juga menjual voucher Get Inspired Now For A Later Stay di lebih dari 80 hotelnya di Indonesia.

Voucher yang bisa dibeli hingga 30 September 2020 tersebut memiliki periode menginap hingga 31 Desember 2021.

“Sejauh ini, hasil penjualan voucher menunjukkan tren positif dengan kota yang paling diminati yaitu Jakarta dan Bali,” kata Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Asia Selatan Garth Simmons kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Menurut dia, hotel-hotel di Jakarta dan sekitarnya lebih diminati warga setempat untuk staycation.

Sama halnya dengan Santika dan Accor, jaringan hotel Dafam Hotel Management (DHM) juga menjual cukup banyak voucher menginap dengan periode yang fleksibel.

“Seluruh unit DHM menjual voucher sejak Maret 2020. Rata-rata berlaku sampai 2021," kata Corporate PR & Sales Manager PT DHM, Ninik Haryanti, kepada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Ia melanjutkan, animo cukup besar tidak hanya dari wisatawan, juga dari corporate dan government. Rata-rata terjual mulai dari 200 – 500 voucher. 

Antusiasme tamu dalam membeli voucher menginap

Prita menuturkan, sejauh ini banyak pelanggan Santika yang menanyakan kapan voucher menginap akan dijual lagi. Bahkan mereka sampai mengontak akun Instagram beberapa unit Santika.

“Fleksibilitas membuat orang antusias. Mereka bisa lihat situasi dan kondisi juga, orang-orang lebih tertarik,” kata dia.

Dia melanjutkan, saat ini wisatawan yang memborong voucher menginap juga dilandasi pada rasa bosan karena sudah berada di rumah terlalu lama.

Sama halnya dengan Prita, Ninik mengatakan bahwa para tamu menyambut baik penjualan voucher menginap karena fleksibilitas yang ditawarkan.

Meski demikian, harga yang cukup murah juga menjadi faktor mengapa calon tamu antusias terhadap voucher tersebut.

“Yang paling menarik adalah harga yang sangat murah dari hari biasanya. Ini adalah hal utama kenapa penjualan voucher ini sangat diminati,” ungkap Ninik.

Sementara itu, menurut Simmons, para tamu antusias akan voucher yang fleksibel lantaran mereka sudah tidak sabar untuk kembali beraktivitas seperti melakukan bisnis atau berlibur.

“Namun, mereka mencari promosi yang sesuai dengan kondisi, memiliki nilai tambah, dan fleksibilitas untuk waktu tinggal dan perubahan tanggal,” kata Simmons.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/24/150300227/voucher-menginap-di-hotel-laku-keras-selama-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke