Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Protokol Terbang ke Dubai pada Era Pandemi, seperti Apa?

KOMPAS.com - Memasuki era adaptasi kebiasaan baru atau new normal, penerbangan Jakarta ke Dubai sudah mulai bergerak kembali.

Salah satu contoh adalah maskapai penerbangan Emirates yang sudah melakukan penerbangan sebanyak enam kali dalam satu minggu.

"Untuk Jakarta-Dubai, kami ada dua penerbangan EK 359 dan EK 357. Untuk EK 359 terbang pukul 00.40 WIB, tiga kali dalam satu minggu di hari Senin, Jumat, dan Minggu," kata Sales Manager Indonesia Emirates Alvin Budi Maulana.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) DKI Jakarta bertema "Update Terbaru Industri Penerbangan Domestik dan Internasional", Kamis (27/8/2020).

Alvin melanjutkan, untuk EK 357 terbang pukul 17.55 WIB tiga kali dalam satu minggu pada hari Senin, Selasa, dan Jumat.

Adapun pesawat yang digunakan yaitu pesawat bertipe Boeing 777-300 dengan kapasitas kelas bisnis 42 tempat duduk dan kelas ekonomi 294 tempat duduk.

Lalu, bagaimana protokol traveling menuju Dubai dari Jakarta menggunakan pesawat Emirates?

1. Punya dokumen surat keterangan bebas Covid-19 PCR Test

Persyaratan pertama yang harus dipenuhi penumpang Emirates ketika akan traveling ke Dubai adalah memiliki dokumen bebas Covid-19 berdasarkan hasil uji PCR test.

"Harus negatif hasilnya dan itu bisa ditunjukkan pada saat check in di bandara Jakarta. Dan untuk PCR testnya itu ditempuh maksimal 96 jam sebelum keberangkatan," kata Alvin.

Menurut dia, hasil test yang berlaku bukan 96 jam setelah test. Hasil itu dikeluarkan harus maksimal 96 jam sebelum keberangkatan.

Aturan ini berasal dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) yang berlaku. Sertifikat tes lainnya, termasuk tes antibodi dan alat tes rumahan tidak diterima di Dubai.

2. Hasil PCR test harus dicetak

Setelah mendapatkan hasil test PCR, penumpang harus menunjukkan hasilnya kepada petugas di bandara keberangkatan.

Hasil tersebut harus ditunjukkan dalam bentuk hard copy atau dicetak. Oleh karena itu, tidak diperkenankan membawa hasil test dalam bentuk SMS atau digital.

"Sesekali ada kasus di mana SMS atau digitalnya itu tidak bisa dibuka sesampainya di Dubai. Jadi, kami mengharuskan penumpang untuk mencetak hasil tersebut," terangnya.

3. Memakai masker selama berada di pesawat

Untuk keamanan dan kebersihan, semua penumpang dan kru kabin wajib memakai masker selama penerbangan berlangsung.

Kru kabin juga menggunakan alat pelindung diri. Selama di pesawat, akan ada pula pembersihan di lavatory area setiap 45 menit.

"Untuk penerbangan lebih dari 1 jam dan 30 menit. Jadi penerbangan Jakarta Dubai itu kami ketambahan ada kru yang membersihkan lavatory area setiap 45 menit," ujar Alvin.

4. Tak ada fasilitas makan minum di pesawat

Selama pandemi, para penumpang tidak akan bisa menikmati fasilitas on board launch seperti biasanya.

Kemudian, untuk fasilitas lainnya yaitu shower spa juga ditiadakan untuk sementara waktu.

5. Mengisi formulir pernyataan kesehatan dan persetujuan karantina

Semua penumpang ke Dubai, termasuk penumpang dengan penerbangan lanjutan, harus melengkapi formulir pernyataan kesehatan dan menunjukkannya kepada staf pada saat check in. Formulir tersebut juga akan tersedia pada saat check in.

Kemudian, penumpang juga harus melengkapi formulir persetujuan karantina yang diberikan di pesawat jika Dubai adalah tujuan akhir.

Serahkan formulir tersebut kepada staf Otoritas Kesehatan Dubai pada saat kedatangan.

Sampai di Dubai

Protokol kesehatan yang harus diikuti penumpang tak hanya berlaku selama terbang saja. Setibanya di Dubai, masih ada serangkaian protokol yang harus diikuti.

1. PCR test kembali

Ketika sampai di bandara kedatangan Dubai, akan ada pengecekan dokumen perjalanan dan menyerahkan formulir karantina kepada Otoritas Kesehatan Dubai.

Setelah itu, penumpang akan dicek suhu tubuhnya. Kemudian, penumpang akan diminta untuk melakukan test PCR.

"Nantinya akan dilakukan di dalam bandara sebelum masuk ke bagian imigrasi. Penumpang harus tetap di hotel atau kediaman sampai menerima hasil tes. Jika hasil testnya positif, mereka akan dikarantina dan mengikuti pedoman Otoritas Kesehatan Dubai," kata Alvin.

2. Mengunduh aplikasi Covid-19 DXB Smart App

Sebelum berwisata di Dubai, kamu juga wajib mengunduh aplikasi Covid-19 DXB Smart App yang tersedia di Android maupun iOS.

Kembali dari Dubai

Selesai berlibur di Dubai dan hendak kembali ke Indonesia, kamu juga harus melalui beragam rangkaian protokol Covid-19.

1. Test PCR

Kamu harus melakukan test PCR kembali untuk pulang ke Indonesia. Adapun persyaratannya sama seperti pada saat keberangkatan ke Dubai, yaitu hasil test harus berlaku 96 jam setelah dikeluarkan dan sebelum keberangkatan.

"Menunjukkan hasil tersebut dengan dicetak pada saat check in," ujarnya.

Hal tersebut dikarenakan pemerintah Indonesia saat ini masih menerapkan semua orang yang datang ke Indonesia harus memiliki dokumen bebas Covid-19 berdasarkan PCR test.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/31/091237427/protokol-terbang-ke-dubai-pada-era-pandemi-seperti-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke