Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tempat Wisata Pontianak, Belajar Sejarah hingga Minum Kopi

Kota di jalur khatulistiwa ini dilalui dua sungai, yakni Sungai Kapuas dan Sungai Landak. 

Untuk sampai ke kota ini, pengunjung bisa mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, atau melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak. 

Apa saja yang bisa dilakukan di Pontianak? 

Berikut 10 tempat wisata di Pontianak yang bisa dikunjungi. Ada wisata edukasi, sampai wisata kuliner.

Tugu Khatulistiwa

Tugu ini bukan sekadar bangunan tinggi sebagai ikon kota. Tugu ini merupakan titik nol garis bumi yang membelah bumi bagian selatan dengan bumi  bagian utara.

Di sini, pengunjung bisa mencoba bagaimana gaya tarik bumi sangat kencang terasa, dibuktikan dengan meletakkan telur pada lantai, maka telur bisa tegak berdiri tanpa dipegang.

Tugu Khatulistiwa ini berdiri sejak tahun 1928, dibangun oleh Belanda. Pengunjung bisa menemukan tugu ini di Jalan Khatulistiwa, Pontianak.

Pengunjung yang ingin berkunjung tidak dikenakan biaya, alias gratis.

Tugu Bambu Runcing

Tugu Bambu Runcing disebut juga Tugu Digulis atau Tugu Bundaran Untan. Berbentuk bamu-bamu runcing, berwarna kuning dengan jumlah 11 buah mewakili sebelas tokoh Sarekat Islam di Kalimantan Barat yang meninggal saat perjuangan melawan Belanda. 

Terletak di Jl. Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak, dalam komplek Universitas Tanjungpura.

Pada malam hari terdapat lampu warna warni, dan air mancur menyala akan menghiasi sekeliling tugu. Terdapat jalur lari santai dan juga perpustakaan yang bisa dimanfaatkan pengunjung

Taman ini dibuka untuk umum, sehingga bisa diakses 24 jam tanpa pungutan biaya. 

Istana Kadriah

Istana Kadriah ini merupakan keraton bekas kesultanan Pontianak pada abad ke-17. 

Bangunannya berwarna kuning, khas warna etnis Melayu.

Di dalam istana masih terdapat beberapa peninggalan asli kerajaan, seperti singasana, kaca pecah seribu, foto-foto keluarga sultan, dan meriam.

Wisata edukasi sejarah ini bisa dikunjungi di Jl. Tj. Raya 1, Dalam Bugis, Pontianak. Buka dari pukul 10.00-17.00 WIB, dengan harga tiket Rp 5.000,- per orangnya.

Museum yang berlokasi di Jl. Jenderal Ahmad Yani, Parit Tokaya, Kec. Pontianak Selatan ini terbagi menjadi tiga bagian, bagian Etnis Melayu, Etnis Tionghoa, dan Etnis Dayak.

Disini pengunjung bisa mengenal bagaimana perkembangan budaya di Kalimantan Barat dengan berbagai etnis di dalamnya.

Dengan luas 3.905 meter persegi, museum ini menyimpan berbagai benda bersejarah, mulai dari guci keramik, kain tenun dengan berbagai corak khas, baju adat, jenis bebatuan, mata uang yang pernah digunakan, dan masih banyak lagi.

Buka hari Minggu-Senin pukul 8.00-16.00 WIB, dengan biaya tiket Rp 3.000 untuk umum dan Rp 2.000 untuk pelajar.

Rumah Betang

Rumah adat Suku Dayak ini disebut juga Rumah Panjang. Rumah ini dibangun menggunakan kayu ulin. 

Untuk memasuki rumah, masyarakat menggunakan sebatang pohon kayu kelapa utuh yang dipahat menjadi tangga. 

Di dalam Rumah Betang ini terdapat ruang serba guna yang juga disewakan untuk acara-acara.

Rumah adat ini tinggi, besar dan arsitekturnya kental dengan corak Suku Daya yang didominasi warna merah, sehingga bisa menjadi spot foto yang menarik.

Pengunjung bisa memasuki komplek rumah betang ini pukul 07.00-17.00 WIB hari Senin-Sabtu. 

Taman Alun-alun Kapuas

Taman alun-alun Kapuas yang berdampingan langsung dengan sungai Kapuas ini selalu menjadi tempat masyrakat berkumpul, jalan santai sambil melihat matahari terbenam.

Dari sini, pengunjung bisa menaiki "sun-set cruise", yakni kapal terbuka dengan tempat duduk plastik dan meja-meja kecil yang bisa membaa pengunjung keliling Sungai Kapuas.

Dengan biaya sekitar Rp 10.000 per orang, pengunjung sudah bisa menikmati matahari terbenam dari atas kapal bertingkat ini.

Bagi pengunjung yang ingin bersantai, duduk-duduk di pinggir sungai, berkeliling taman naik sepeda atau lari, pengunjung tidak perlu repot membawa makanan dan minuman sendiri, karena disini sangat banyak penjual makanan dan minuman berderet. 

Taman Arboretum Sylva Untan

Taman ini menjadi ekowisata hutan kota di tengah padatnya kota Pontianak. Pohon-pohon besar akan menyejukan pengunjung yang ingin bersantai.

Taman yang terletak di Bansir Laut, Pontianak Tenggara ini, juga terdapat banyak spot foto, salah satunya catu-catur besar yang bisa dijadikan salah satu spot. 

Tanpa biaya masuk, pengunjung bisa menikmati taman yang berdiri sejak tahun 2018 lalu ini. 

Pengunjung juga bisa bermain basket dan skate board, karena disediakan tempat bermain skate dan basket. Memang taman ini diperuntukan kepada anak muda, namun tak jarang pengunjung membawa satu keluarga pun hadir menikmati taman.

Kampung Wisata Kuantan

Bagi pengunjung destinasi wisata Pontianak yang ingin berfoto-foto instagramable, Pontianak memiliki Kampung Wisata Kuantan. Disini tersedia banyak spot foto yang beragam yang terletak di pinggir tepian sungat Kapuas.

Selama menuju ke titik lokasi, pengunjung akan melewati rumah-rumah warga yang juga dihiasi warna mencolok dan juga gambar-gambar mural. Bahkan jalanannya pun di cat warna-warni!

Kampung Wisata Kuantan terletak di Jl. Imam Bonjol, Benua Melayu Laut, Pontianak Selatan. 

Kafe di dalam kampung buka dari pukul 16.00-24.00 WIB, setiap hari. Harga yang ditawarkan pada menu beragam, dari mulai Rp 5.000,- sampai dengan Rp 20.000,-

Kopi Asiang

Salah satu yang menjadi keunikan, yakni pembuatan kopi dibuat langsung oleh pemilik toko, tanpa mengenakan baju.

Pengunjung bisa menemukan warung kopi ini di Jl. Merapi, Benua Melayu Barat, Pontianak. 

Biasanya, para pekerja kantoran bisa mampir ke warung kopi Asiang terlebih dahulu pagi-pagi karena warung kopi ini sudah mulai buka dari pukul 04.00 WIB dan tutup pada pukul 13.00 WIB.

Harga secangkir kopi berkisar Rp 10.000. Kopi yang digunakan berasal dari biji kopi robusta yang menghasilkan rasa yang lembut.

Es Krim Angi

Berada di depan sekolah Santo Petrus, Pontianak atau tepatnya di Jl. Karel Satsuit Tubun No 8, Akcaya, es krim ini selalu ramai dikunjungi.

Apa yang membedakan es krim ini dengan es krim lainnya? Wadahnya.

Di sini pengunjung bebas memilih, menggunakan buah kelapa atau gelas sebagai wadah es krim. 

Es disusun cantik, lalu disajikan dengan toping es kacang merah. Varian rasa es yang bisa dipilih; coklat, green tea, ubi, vanila, duren, anggur, dan masih banyak lagi.

Harga bervariasi, tergantung wadah yang digunakan. Namun harga berkisaran sekitar Rp 15.000.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/01/102000527/10-tempat-wisata-pontianak-belajar-sejarah-hingga-minum-kopi-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke