Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesona 3 Danau di Bali yang Terbentuk dari Letusan Gunung Lesung

Pada zaman dulu, Gunung Lesung yang memiliki ketinggian 1.860 meter dari permukaan laut (mdpl) sempat meletus secara dahsyat.

Letusan tersebut menciptakan tiga kaldera besar yang lambat laun berubah menjadi Danau Buyan, Danau Tamblingan, dan Danau Beratan akibat diterpa hujan secara terus menerus.

Kendati tercipta akibat letusan yang sama, tetapi Danau Beratan berlokasi cukup jauh dari dua saudaranya yang saling berdekatan. Tepatnya berada di Kabupaten Tabanan.

Alhasil, kawasan Danau Buyan dan Danau Tamblingan ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam (TWA) Danau Buyan-Danau Tamblingan. Keduanya pun kerap disebut sebagai “danau kembar”.

Dari ketiga danau tersebut, Danau Buyan merupakan danau terbesar sementara Danau Tamblingan merupakan danau paling kecil.

1. Danau Buyan

Danau Buyan terletak di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Bentangan alam dalam tempat wisata tersebut terdiri dari daratan, hutan, perairan, perbukitan, hingga pegunungan.

Pepohonan rindang dan udaranya yang sejuk membuat danau yang berada di ketinggian 1.350 meter dari permukaan laut (mdpl) menjadi tempat wisata yang patut dikunjungi.

Sambil berwisata di sana, mungkin kamu akan melihat beberapa fauna yang berhabitat di kawasan TWA termasuk burung hantu dan kijang.

Bahkan jika beruntung, mungkin kamu bisa melihat biota danau seperti ikan mujaer atau ikan tawes yang berenang ke sana kemarin di air yang masih jernih tersebut.

  • Berkemah di tepi danau

Salah satu kegiatan wisata yang bisa dilakukan selama berada di Danau Buyan adalah berkemah di pinggir danau. Pihak tempat wisata menyediakan tiga area perkemahan.

Area pertama terletak di pinggir danau. Sementara area kedua di sekitar hutan dan berjarak cukup dekat dengan perumah masyarakat setempat, dan area ketiga berada di tengah hutan.

Jika kamu suka memancing, kamu bisa berkemah di area kedua. Namun apabila ingin bersatu dengan alam dalam keheningan, kamu bisa dirikan tenda di area ketiga.

  • Trekking di hutan

Danau Buyan memiliki bentuk tanah yang datar dan terjal. Hal ini membuatnya cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan trekking.

Kamu juga bisa berkunjung ke Telaga Aya. Telaga Aya merupakan sebuah kolam yang terletak di antara Danau Buyan dan Tamblingan.

Sembari trekking menelusuri hutan rimba dan perbukitan yang masih asri, ada baiknya kamu membawa kantung sampah sendiri agar tidak membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga lingkungan.

  • Berkunjung ke pura

TWA Danau Buyan-Danau Tamblingan dikelilingi oleh lebih dari 20 tempat ibadah umat Hindu. Salah satunya adalah Pura Ulun Danu Buyan yang terletak tidak jauh dari danau.

Kendati demikian, pura tersebut masih digunakan hingga kini untuk ibadah. Jika ingin berkunjung, gunakan pakaian yang sopan dan patuhi aturan-aturan yang diterapkan di sana.

2. Danau Tamblingan

Danau Tamblingan terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Saudara dari Danau Buyan ini juga dikelilingi oleh pepohonan rimbun dan memiliki udara yang sejuk.

Kendati demikian, danau ini sengaja tidak dikembangkan untuk pariwisata modern sehingga fasilitasnya terbilang cukup minim.

Hal tersebut lantaran pengelola tempat wisata ingin menjaga kelestarian alam dan lingkungannya yang menjadi daya tarik dari Danau Tamblingan.

Wisatawan tidak perlu khawatir karena masih terdapat beberapa kegiatan yang bisa dilakukan seperti naik sampan atau berkemah.

  • Keliling danau pakai sampan

Masyarakat setempat menggunakan sampan untuk beraktivitas di area danau. Namun pihak tempat wisata juga menyediakan sampan untuk disewa wisatawan untuk berkeliling danau.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa memancing atau berfoto-foto ria di tengah danau dengan latar belakang hutan asri, perbukitan, dan Gunung Lesung yang diselimuti kabut.

  • Wisata religi keliling pura

Danau Tamblingan memiliki sejumlah pura yang bisa dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah Pura Dalem Tamblingan, Pura Endek, Pura Ulun Danu Tamblingan, dan Pura Gubug.

Ada juga Pura Embang dan Pura Tukang Timbang. Kedua pura kecil ini diperkirakan sudah ada sejak sebelum abad ke-10 masehi.

Dari sekian banyak pura yang ada di sekitar Danau Tamblingan, Pura Ulun Danu Tamblingan merupakan yang paling menarik.

Hal ini karena pura yang berada di tepi danau akan terlihat seperti pura yang mengapung saat air danau meluap.

  • Kemah di dekat danau

Sama seperti Danau Buyan, Danau Tamblingan juga memiliki area perkemahan bagi wisatawan yang masih ingin menikmati keindahan tempat wisata tersebut.

Kendati fasilitas dibiarkan minim, namun kamu tidak perlu khawatir karena di sana terdapat beberapa warung yang menyediakan makanan.

Danau Beratan terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Memiliki ketinggian 1.200 mdpl, danau ini juga memiliki udara yang sejuk.

Sambil menikmati udara sejuk, kamu bisa melihat panorama alam Danau Beratan yang dikelilingi oleh hutan dan perbukitan asri yang diselimuti oleh kabut.

  • Naik sampan keliling perahu

Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan saat berada di Danau Beratan adalah mengelilingi danau menggunakan perahu.

Jernihnya air danau membuat bayanganmu tampak jelas saat melihatnya di tengah danau dari atas perahu. Bahkan jika beruntung, mungkin kamu bisa melihat ada biota apa saja di danau tersebut.

  • Lihat hewan

Tempat wisata tersebut memiliki penangkaran rusa. Kamu bisa berkunjung ke sana untuk melihat rusa-rusa tersebut berlarian ke sana kemari.

Jika memungkinkan, kamu bisa bermain dan berfoto dengan mereka. Namun jangan asal memberi mereka makanan kecuali diperbolehkan oleh penjaga penangkaran.

  • Berkunjung ke pura

Selain pesona alamnya, hal lain yang membuat Danau Beratan harus dikunjungi adalah Pura Ulun Danu.

Pura yang berada di tepi danau tersebut merupakan salah satu dari sembilan pura Kahyangan Jagat yang mengelilingi Pulau Dewata.

Saat berkunjung ke sana, kamu akan melihat lima candi yang berada di dalam kompleks pura yakni Candi Agung Penataran, Pura Dalem Purwa, Pura Taman Beiji, Pura Lingga Petak, dan Pura Prajapati.

Kelima pura tersebut disimbolkan sebagai “Tri Murti” atau Brahma, Wisnu, dan Siwa oleh umat Hindu di Bali. Simbol tersebut melambangkan kesuburan tanah, kekayaan manusia, dan pelestarian alam semesta.

Pura tersebut masih digunakan sebagai tempat ibadah. Jika ingin berkunjung, gunakan pakaian yang sopan dan patuhi seluruh aturan yang diterapkan di sana.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/11/171500427/pesona-3-danau-di-bali-yang-terbentuk-dari-letusan-gunung-lesung

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke