Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak PSBB Jakarta, Hotel di Bandung Kehilangan Pasar MICE

KOMPAS.com - Dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta sejak Senin (14/9/2020) tak hanya membuat hotel-hotel di Bandung kehilangan tamu individu asal Ibu Kota.

Dampak lainnya adalah menghilangnya pasar Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Ketua organisasi nonprofit general manager hotel-hotel se-Bandung Raya, yakni Riung Priangan Arief Bonafianto mengatakan, MICE menjadi penghidup perhotelan di hari biasa atau weekday ketika beroperasinya kembali hotel di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Namun karena Jakarta kembali memberlakukan PSBB, hotel-hotel di Kota Bandung lantas kehilangan pasar MICE yang banyak berasal dari Ibu Kota.

"Orang datang ke hotel untuk menginap, itu hanya ada di weekend. Nah, kalau weekday, enggak ada tamu, kami pasti mati. Dan yang bisa menghidupkan hotel di weekday itu hanya MICE," kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Ia melanjutkan, MICE mampu menghidupkan sektor perhotelan dari segi cashflow, dan okupansi.

Menurut pengakuannya, kini MICE sudah menunda atau membatalkan semua rapat di hotel daerah Kota Bandung maupun Bandung Raya.

Padahal, sambung Arief, sektor hotel baru saja memulai kembali untuk MICE pada periode Agustus dan sudah menerima banyak tamu MICE yang rapat di hotel.

Work from home, MICE tunda rapat di hotel-hotel Bandung

Arief menjelaskan alasan mengapa MICE menunda semua jadwal rapat di hotel daerah Bandung.

Akar masalahnya adalah dari adanya kebijakan work from home kembali yang diberlakukan di Jakarta selama PSBB.

"WFH ini kan artinya mereka tidak boleh ke mana-mana, sedangkan kami tahu bahwa Bandung ini feeder-nya Jakarta. Orang Jakarta, company Jakarta, atau corporate Jakarta, kalau meeting kan banyakan di Bandung. Kalau enggak Bandung, ya Bogor," ujar dia.

Akibat PSBB, orang-orang yang tergabung dalam industri MICE akhirnya tidak bisa bepergian untuk mengadakan rapat di luar rumah.

"Sekarang gimana caranya dia pergi dari rumah karena sudah ada aturan dari Gubernur DKI Jakarta bahwa ini PSBB," imbuh Arief..

Kebijakan WFH lagi-lagi akan berdampak bagi sektor perhotelan di Bandung yang sudah menerapkan protokol kesehatan di era AKB.

Ia pun sudah mengajak serta anggota Riung Priangan agar berkomitmen menerapkan AKB secara ketat untuk kembali menerima tamu, salah satunya adalah mengeluarkan dana lebih untuk pengadaan disinfektan.

"Kami sendiri juga aware. Kami takut dengan properti kami. Semua tamu harus cuci tangan, jaga jarak, harus pakai masker, dicek suhu tubuhnya. Itu kami haruskan sebagai membernya Riung Priangan," ujarnya.

Menurut dia, jika situasi memungkinkan dan pihaknya sudah menerapkan protokol AKB, maka rapat tetap bisa diadakan di Bandung.

Imbauan wisatawan DKI Jakarta untuk tidak ke Jabar

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat (Jabar) Deddy Taufik mengimbau agar wisatawan asal DKI Jakarta tidak bepergian dulu ke destinasi wisata di Jabar.

“Episentrum Covid-19 ada di DKI Jakarta. Kami imbau jangan liburan dulu. Jangan sampai episentrum pindah ke Jabar,” kata dia kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2020).

Diberlakukannya PSBB Jakarta mengurangi pergerakan wisatawan asal Ibu Kota di Jabar dan memberi dampak terhadap pariwisata Jabar.

Pernyataan senada terkait imbauan penundaan juga disampaikan langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam wawancara yang diunggah ke laman Youtube KompasTV, Sabtu (19/9/2020).

"Kami sudah sepakat, kebijakan Pak Anies harus didukung untuk pengetatan, salah satunya arus pergerakan. Pergerakannya jangan hanya di Jakarta dibatasi, tapi Bodebek juga. Maka Bodebek dibatasi," kata Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil)

Ia melanjutkan, akan ada evaluasi selama 7 hari apakan dengan kebijakan atau imbauan ini menurunkan epidemologinya.

https://travel.kompas.com/read/2020/09/21/190700627/dampak-psbb-jakarta-hotel-di-bandung-kehilangan-pasar-mice

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke