4 Tempat Wisata di Jepara Sudah Simulasi, Siap Dibuka Lagi

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jepara, Nur Zuhruf mengatakan, empat tempat wisata ini tersebut, yakni Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Museum Kartini dan Benteng Portugis.

"Yang kita simulasikan ada empat tempat wisata yang dikelola Pemkab," kata Nur saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Adapun simulasi pembukaan ini dilakukan untuk pertama kali pada 20 September 2020. Kemudian, simulasi kedua dilakukan pada Minggu (27/9/2020).

Setelah simulasi, kata dia, tempat wisata kembali ditutup sementara menunggu hasil keputusan dari Bupati Jepara selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Jepara.

"Dari hasil simulasi, kalau dipandang layak, Pak Bupati akan menerbitkan rekomendasi pembukaan tempat wisata dengan protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.

Pada tahap simulasi tersebut, ada beberapa hal yang diterapkan terutama soal protokol kunjungan ke empat tempat wisata.

Protokol kesehatan

Sebelum berkunjung, para wisatawan harus sudah mengenakan masker. Kemudian, masker juga selalu digunakan saat kunjugan wisata.

"Menggunakan SOP protokol kesehatan Covid-19 mulai dari pemeriksaan suhu tubuh maksimal 37,3 derajat celsius dan kalau disingkat itu 3 M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," paparnya.

Adapun peraturan tersebut berlaku bagi semua pengunjung dan pihak pengelola. Pengunjung juga dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas normal.

Ke depan, tambah dia, pihaknya berharap agar ada tempat wisata lainnya di Jepara yang bisa segera dilakukan simulasi pembukaan.

"Sementara kita baru melaksanakan yang dikelola Pemkab Jepara. Mudah-mudahan obyek wisata yang lain segera bisa kita simulasikan," harap Nur.

Sebelumnya, seluruh tempat wisata di Jepara tutup selama sekitar enam bulan akibat pandemi Covid-19. Kini, Jepara sedang berada di zona oranye Covid-19 sejak pertengahan Agustus 2020.

Adanya simulasi pembukaan ini menjadi harapan baru bagi pariwisata Jepara setelah pandemi Covid-19 menghentikan semuanya.

Nur berharap, SOP protokol kesehatan di tempat wisata ini bisa diterapkan secara ketat tidak hanya pada saat simulasi.

"Saat simulasi kan kita ketat ya, dengan harapan nanti pada saat pembukaan bisa dilaksanakan seperti itu. SOP protokol itu tetap, seperti pemeriksaan suhu, lamanya buka itu juga akan kita atur," pungkasnya.