Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taiwan Bersaing dengan Jepang dan Korea Gencarkan Pariwisata Halal

KOMPAS.com – Taiwan mengalami perkembangan pesat dalam pariwisata halal sejak 2016. Sejumlah hotel dan restoran kini memiliki sertifikasi halal dan lingkungan ramah Muslim.

Peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rita Pawestri Setyaningsih mengatakan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh negara-negara tetangga yang mengusung konsep tersebut.

“Perkembangan wisata halal di Taiwan untuk hadapi tantangan karena Jepang dan Korea yang mengembangkan pariwisata halal,” kata dia.

Pernyataan itu Rita sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk "Prospek Wisata Halal bagi Indonesia: Pengalaman dari Taiwan", Rabu (30/9/2020).

Meski pengembangan wisata halal merupakan langkah untuk bersaing dengan kedua negara tersebut, hal itu juga menjadi bentuk upaya Pemerintah Taiwan mendekatkan diri dengan negara lain.

Taiwan sendiri telah menciptakan kebijakan New Southbound Policy (NSP) dengan 18 negara.

Adapun negara-negara tersebut adalah Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.

Kendati kebijakan lebih difokuskan untuk meningkatkan kerja sama Taiwan dengan negara lain agar tidak bergantung pada daratan China, Rita menuturkan bahwa kerja sama itu juga memengaruhi pariwisata halal.

“Soft power milik Taiwan dengan mengundang mahasiswa-mahasiswa Asia Tenggara tinggal di sana, sehingga punya pengalaman (wisata Muslim) tentang Taiwan, disebarkan ke saudara atau teman-temannya,” imbuh Rita.

Pariwisata Muslim di Jepang dan Korea

Sementara itu, pejabat dari Divisi Promosi Pariwisata Kota Gifu, Jepang, pada saat itu, Nobuhisa Hori, mengatakan bahwa Pemerintah Jepang tengah fokus menggarap destinasi wisata ramah Muslim.

“Ada beberapa restoran yang sudah menyiapkan makanan halal. Namun, jumlahnya masih didata. Tapi, yang jelas ada beberapa,” kata dia kepada wartawan di Nagoya, Senin (13/2/2017), mengutip Kompas.com.

Saat itu, Jepang gencar mempromosikan paket wisata halal lantaran sudah banyak wisatawan Muslim yang berlibur ke sana.

Sama halnya dengan Jepang, Korea Selatan juga semakin mengembangkan wisata halal selama tiga tahun belakangan.

Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan Marketing Manager Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Dwita Rizki N dalam online gathering bersama media, Jumat (17/7/2020).

"Wisatawan Muslim itu kan ada batasan, misalnya enggak bisa makan babi. Nah, di Korea itu mayoritasnya beragama non-Muslim, jadi sebagian besar makanannya mengandung babi," kata dia.

Namun, sambung Rizki, kini wisatawan Muslim sudah lebih mudah mencari makanan halal di Korea Selatan.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/05/080800927/taiwan-bersaing-dengan-jepang-dan-korea-gencarkan-pariwisata-halal

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke