Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Pelayaran Tanpa Tujuan, Ini Kata Perusahaan Kapal Pesiar

Melansir The Washington Post, hal tersebut tertulis dalam Surat Kabar The Straits Times, negara itu tengah menjajaki protokol kesehatan yang bisa memungkinkan perusahaan kapal pesiar untuk mengoperasikan rute tanpa tujuan.

Sementara itu, Badan Pariwisata Singapura juga dilaporkan telah menyewa perusahaan manajemen risiko untuk membuat kerangka kerja keselamatan di pelayaran khusus Singapura.

Sama seperti penerbangan, langkah ini juga diambil untuk mendukung kembali jalur pelayaran agar tetap bertahan di tengah dampak pandemi Covid-19.

Menanggapi rencana Singapura ini, beberapa perusahaan kapal pesiar yang beroperasi di negara tersebut memberikan komentarnya.

Ragam komentar, ada yang sudah memiliki rencana mewujudkan operasional tanpa tujuan tersebut. Namun, ada juga perusahaan yang belum sama sekali merencanakan paket wisata yang telah lebih dulu digagas maskapai penerbangan.

Dream Cruises siap laksanakan rencana tersebut, tunggu lampu hijau pemerintah Singapura

Assistant Vice President Indonesia Dream Cruises, Ika Safitri Nafisah mengatakan, pihaknya sudah memiliki wacana tersebut dan tinggal menunggu final lampu hijau dari pemerintah Singapura.

"Yang pasti, wacana tersebut sudah ada dan kami akan segera mengumumkan once final confirmation kami dapatkan," kata Ika kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2020).

Lanjut dia, pihaknya juga berharap agar rencana Cruise to Nowhere ini dapat segera diputuskan oleh pihak-pihak terkait di pemerintahan Singapura.

Ia juga menambahkan, ketika keputusan tersebut sudah keluar dari Pemerintah Singapura, maka Dream Cruises akan segera merilis berita terkait Cruise to Nowhere.

Kabar terbaru dari Dream Cruises, kata dia, pihaknya memang sangat berharap operasional kapal pesiar dapat beroperasi dengan segera.

"Termasuk untuk home deployment ship kami di Singapura. Dan sisi kami, sudah menyiapkan semua persiapan termasuk protokol kesehatan yang salah satunya semua ships kami ready dengan 100 persen air fresh ventilation," jelasnya.

Salah satu kapal Dream Cruises, Explorer Dream, sudah sejak Juli beroperasi dengan protokol kesehatan yang ketat di Taiwan.

"Berjalan sangat baik di Taiwan dengan rute 2-3 malam ke pulau-pulau di sana," tambah dia.

Princess Cruises belum berencana ada program Cruise to Nowhere

Sementara itu, perusahaan kapal pesiar lainnya yang juga beroperasi di Singapura, Princess Cruises, mengaku untuk saat ini tidak memiliki rencana program Cruise to Nowhere.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Business Development Manager Carnival Plc (Kantor Perwakilan Indonesia) Princess Cruises, Roby Oktavianto.

"Saat ini Princess Cruises tidak memiliki atau berencana untuk program cruise to nowhere baik di Singapura maupun di luar Singapura," ungkapnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2020).

Melansir The Washington Post, Surat Kabar Singapura The Straits Times juga melaporkan bahwa Princess Cruises tidak akan beroperasi sampai setidaknya pertengahan Desember 2020.

Berita pelayaran ke mana-mana atau tanpa tujuan ini muncul dua hari setelah Singapore Airlines membatalkan rencananya untuk menawarkan penerbangan tanpa tujuan.

Namun, maskapai penerbangan Singapura yaitu Singapore Airlines diketahui membatalkan rencana penerbangan tersebut dengan alasan pencemaran lingkungan.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/07/164000227/wisata-pelayaran-tanpa-tujuan-ini-kata-perusahaan-kapal-pesiar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke