Bandara di Italia Sabet Penghargaan Lima Bintang Anti-Covid Pertama di Dunia

KOMPAS.com – Bandara Fiumicino di Roma, Italia berhasil menjadi bandara pertama di dunia yang mendapatkan penghargaan “Covid-19 5-Star Airport Rating” dari Skytrax, lembaga pemeringkat industri bandara internasional.

Melansir CNN, Rabu (16/9/2020), Skytrax yang terkenal akan peringkat tahunannya yakni bandara terbaik di dunia membuat sebutan baru untuk kebersihan bandara.

Menurut sebuah rilis dari Skytrax, lembaga tersebut mendasarkan penilaian pada kombinasi pemeriksaan efisiensi prosedural, analisis observasi visual, dan tes pengambilan sampel ATP.

Bandara yang juga dikenal sebagai Bandara Internasional Leonardo Da Vinci tersebut merupakan bandara tersibuk di Italia.

Pada 1 September 2020, bandara tersebut membuka pusat pengujian Covid-19 seluas 7.000 kaki persegi yang dikelola bersama dengan Palang Merah Italia.

Sejumlah poin yang dimiliki Bandara Fiumicino

Selain menilai uji cepat Covid-19 yang terorganisir, Skytrax juga mencatat dalam ulasannya bahwa bandara memiliki papan petunjuk yang mudah dibaca dalam berbagai bahasa.

Tidak hanya itu, bandara tersebut juga menerapkan aturan penggunaan masker yang ketat, staf kebersihan yang jelas terlihat, serta efisiensi penerbangan masuk dan keluar ke satu terminal untuk mempermudah pelacakan.

Sejauh ini, Skytrax yang kantor pusatnya di Britania Raya hanya dapat memantau bandara-bandara di Eropa.

Tidak hanya peringkat lima bintang yang berhasil disabet Bandara Fiumicino, tiga bandara lain juga berhasil mendapatkan penghargaan tiga bintang untuk tanggapan Covid-19 mereka.

Adapun tiga bandara yang dimaksud adalah Malaga-Costa del Sol di Spanyol, Nice Cote d’Azur di Perancis, dan London Heathrow.

Berdasarkan sistem penilaian Skytrax, lima bintang menunjukkan standar kebersihan dan pemeliharaan bandara yang sangat tinggi.

Sementara empat bintang adalah baik, tiga bintang adalah rata-rata, dan dua bintang artinya bandara harus memperbaiki protokol anti-Covid-19 mereka.

Untuk tahapan selanjutnya, Skytrax berharap untuk menilai bandara-bandara di Amerika Utara, Timur Tengah, dan Asia pada musim gugur 2020 lantaran lebih banyak perbatasan nasional mulai dibuka.