Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Wisata Golf di Luar Negeri Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

KOMPAS.com – Sejumlah operator wisata golf di luar negeri belum bisa bergerak secara leluasa membawa para pemain golf lantaran pandemi Covid-19 masih belum landai.

“Sembari menunggu destinasi wisata lain menerima pemain golf dari Singapura, kami akan fokus pada tur premium,” kata Sales Director Apexlynx LeisureSport Singapura Ricky Yeo.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam webinar bertajuk “Indonesia Golf Tourism Market Update With IAGTO (International Association of Golf Tour Operators)”, Kamis (1/10/2020).

Adapun, tur hanya akan membawa dua atau empat orang pemain golf untuk melancong. Dalam tur tersebut, pihak Ricky akan menawarkan berbagai macam fasilitas yang berkualitas.

Sementara itu, Managing Director Go Golfing Australia Peter McCarthy dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan situasi lockdown untuk tetap eksis di pasar wisata golf.

“Kami mengajari klien kami tentang destinasi wisata golf. Edukasi mereka tentang destinasi wisata golf yang mereka ingin kunjungi, apa yang ditawarkan oleh destinasi tersebut,” ujar dia.

Dapat subsidi dari pemerintah

Sementara itu, salah seorang anggota IAGTO Jepang Hikaru Yakushiji mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan subsidi dari pemerintah Jepang melalui program Go To Travel.

Mengutip Japan Guide, Kamis (1/10/2020), Go To Travel merupakan upaya pemerintah Jepang memulai kembali perekonomian yang terpukul oleh pandemi Covid-19.

Go To Travel menawarkan diskon 35 persen yang dapat dimanfaatkan penduduk Jepang untuk berwisata keliling Jepang.

Kampanye tersebut dimulai pada akhir Juli 2020. Rencananya, Go To Travel akan berlangsung hingga 31 Januari 2021.

Namun melansir Japan Today, Kamis (1/10/2020), kini persentase diskon dinaikkan menjadi 50 persen lantara Tokyo masuk dalam promo tersebut.

“Industri wisata golf diharap dapat kembali bangkit akhir tahun ini. Para pemain golf memanfaatkan promo tersebut. Wisata golf domestik di Jepang bahkan saat ini sedang sibuk,” kata Hikaru.

Berharap ada travel bubble untuk wisata golf

Ricky mengatakan bahwa Indonesia, terutama Bintan, merupakan salah satu destinasi wisata golf utama para pemain golf di Singapura.

“Banyak pemain golf Singapura terbang ke Bali, Jakarta, dan Bogor. Banyak tamu yang mengatakan sesaat setelah Indonesia buka perbatasan, mereka akan terbang ke Batam dan Bintan,” ungkap Ricky.

Lalu bagi Peter, jika travel bubble sudah memungkinkan untuk dilakukan di Australia dan Selandia Baru, dia berharap Indonesia termasuk di dalamnya.

Menurut dia, negara-negara di sekitar Australia dan negara-negara Asia Tenggara dapat masuk terlebih dahulu dalam travel bubble tersebut sebelum Eropa dan Amerika Serikat.

Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.

Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri.

Senada dengan Peter, General Manager Golf Holidays Limited Hong Kong Albert Li berharap negaranya masuk dalam travel bubble agar wisata golf bisa dimulai kembali.

“(Bisa bergabung) Dengan Thailand dan negara Asia lainnya dalam travel bubble. Jika kita bisa keluar dari karantina saat ini, mungkin kita bisa memulai kembali wisata golf paling cepat awal Desember 2020,” kata dia dalam kesempatan yang sama.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/12/213100627/cara-wisata-golf-di-luar-negeri-bertahan-di-tengah-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke