Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Perbedaan Wisata Ancol antara PSBB Transisi Jilid 2 dan 1, Apa Saja?

Sebelumnya, Ancol sudah sempat membuka kembali operasional pada masa PSBB transisi jilid 2, yaitu 20 Juni 2020.

Lalu, apa yang membedakan pembukaan wisata di Ancol pada masa PSBB kali ini? Melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (14/10/2020), Dept. Head Corporate Communication PT Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari menjelaskan, terdapat lima perbedaan pembukaan pada masa PSBB transisi jilid 2 dengan jilid 1.

1. Menerima wisatawan seluruh wilayah Indonesia

Penjelasan pertama, perbedaannya terletak pada kategori asal wisatawan yang kini lebih luas. Pada masa PSBB transisi jilid 2, Ancol menerima wisatawan dari semua wilayah.

"Ancol PSBB transisi jilid 1 hanya menerima wisatawan ber-KTP DKI Jakarta," terangnya.

Sebelumnya, Ancol memang hanya menerima wisatawan atau pengunjung yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta.

Namun, kini wisatawan dari berbagai daerah bisa kembali datang ke Ancol pada masa PSBB transisi jilid 2.

2. Menerima wisatawan usia di bawah 9 tahun dan di atas 60 tahun untuk olahraga

Perbedaan kedua, kata dia, terletak pada kategori wisatawan yang diperbolehkan masuk Ancol mengalami perubahan.

Pada masa PSBB transisi jilid 1, Ancol tidak menerima wisatawan usia di bawah 9 tahun, dan usia di atas 60 tahun hanya bisa berkunjung pada pukul 06.00-10.00 WIB.

Namun, pada PSBB transisi jilid 2, Ancol menerima kunjungan wisatawan usia di bawah 9 tahun dan di atas 60 tahun untuk melakukan aktivitas olahraga.

"Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Parekraf Provinsi DKI Jakarta Nomor 259 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB Masa Transisi dalam Rangka Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif," jelasnya.

Pembukaan Ancol untuk berolahraga merupakan tahap uji coba pembukaan kawasan dengan kebiasaan baru.

"Maka dari itu, diperlukan komitmen yang tinggi antara Ancol sebagai kawasan yang mengimplementasikan protokol kesehatan dengan seluruh pengunjung dalam mematuhinya dengan baik," tambah dia.

3. Pengunjung boleh berenang di pantai

Perbedaan mencolok berikutnya pada pembukaan Ancol PSBB transisi jilid 2 adalah wisatawan diperbolehkan berenang di pantai.

Sebelumnya, saat PSBB transisi jilid 1, wisatawan tidak diperkenankan untuk berenang di area pantai.

"Ancol PSBB transisi jilid 2, pengunjung diperkenankan berenang di area pantai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," urainya.

"Manajemen Ancol mendengar dan memahami kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan kegiatan di kawasan Ancol. Beragam manfaat pantai mulai dirindukan oleh banyak masyarakat Jakarta, terlebih di masa PSBB," sambung Rika.

Selain itu, lanjutnya, kualitas udara yang bagus untuk kesehatan khususnya bagi penderita asma atau kelompok penyakit paru lainnya, pantai diyakini dapat mengurangi stres, depresi, dan kecemasan.

4. Waktu operasional lebih panjang

Perbedaan keempat, kata dia, terlihat dari waktu operasional Ancol yang kini beroperasi mulai pukul 06.00-22.00 WIB.

Pada masa PSBB transisi jilid 1, Ancol memiliki waktu operasional mulai pukul 06.00-20.00 WIB.

5. Kapasitas pengunjung

Perbedaan kelima terlihat pada kapasitas pengunjung yang lebih diperketat. Jika pada masa PSBB transisi jilid 1, Ancol membatasi kapasitas pengunjungnya 50 persen, kini kapasitas diperketat menjadi hanya 25 persen.

Hal tersebut juga sudah tercantum dalam pengaturan PSBB transisi jilid 2 yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pada poin kedua protokol khusus industri pariwisata, Pemprov DKI Jakarta menuliskan bahwa maksimal 25 persen kapasitas untuk taman rekreasi atau pariwisata seperti Ancol, Taman Mini, Ragunan, dan lainnya.

Pihak Ancol mengajak semua orang yang berkunjung untuk tetap berdisiplin melindungi diri dan sekitarnya dengan menerapkan 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/15/072800727/5-perbedaan-wisata-ancol-antara-psbb-transisi-jilid-2-dan-1-apa-saja

Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke