Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Satu-satunya Turis Asing yang Boleh Masuk Machu Picchu Peru

KOMPAS.com – Seorang wisatawan asal Jepang bernama Jesse Katayama merupakan satu-satunya wisatawan yang diizinkan berkunjung ke Machu Piccu selama pandemi Covid-19.

Melansir CNN, Rabu (14/10/2020), dia sudah terdampar di Peru selama tujuh bulan. Sebelumnya, dia tiba di Aguas Calientes pada 14 Maret 2020.

Adapun, Aguas Calientes merupakan kota yang akan dilintasi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Machu Piccu.

Kala itu, Katayama sudah memegang tiket masuk ke tempat wisata yang masuk dalam daftar UNESCO World Heritage pada 16 Maret namun tidak bisa lantaran akses ditutup oleh pemerintah Peru.

Namun, sebuah perusahaan tur lokal bernama Andean Roots Peru bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan untuk membantu Katayama memasuki Machu Picchu.

Katayama pun diberi perizinan spesial dan berhasil menjadi satu-satunya wisatawan yang berada di Machu Picchu selama pandemi Covid-19.

Selama berada di Machu Picchu, dia ditemani oleh dua orang fotografer yang mendokumentasikan pengalamannya. Ada juga seorang penjaga situs bernama Jose Bastante yang turut menemani.

“Saya pikir saya tidak akan pernah bisa ke Machu Picchu,” tulis Katayama melalui unggahannya di Instagram, mengutip CNN.

“Namun semua orang bertanya kepada pemerintah (Peru) dan kota, dan mereka memberi saya perizinan spesial. Masyarakat Peru sangat baik hati. Terima kasih!” lanjutnya.

Menteri Kebudayaan Peru Alejandro Neyra mengonfirmasi kabar soal Katayama yang menjadi wisatawan satu-satunya di Machu Picchu kepada wartawan.

“Penduduk Jepang telah memasuki (Machu Picchu) bersama dengan kepala taman kami agar dia bisa berwisata sebelum pulang ke negaranya,” tutur Neyra.

Dia menambahkan, saat ini Peru berencana untuk membuka kembali Machu Picchu dengan membatasi kapasitas kunjungan menjadi 30 persen. Namun tanggal masih belum dipastikan.

Tujuh bulan yang spesial

Pada saat Katayama tiba di Aguas Calientes, dia tidak bisa berkunjung ke Machu Picchu lantaran pemerintah Peru menutup akses masuk ke sana. Alhasil, dia pun terdampar selama tujuh bulan lamanya.

Sejak saat itu, wisatawan berusia 26 tahun tersebut menjadi warga lokal kota tersebut dan menyewa sebuah kamar kecil sebagai tempat tinggal sementara.

Meski penutupan perbatasan tidak memungkinkan Katayama untuk berkunjung ke negara lain di Amerika Selatan, hal tersebut tidak memudarkan kegembiraanya.

Sebab, dia berkesempatan mengunjungi tempat wisata lokal seperti Gunung Putucusi dan Air Terjun Calientes.

Bahkan, dia menjadi seorang pelatih tinju bagi anak-anak setempat dan sudah berteman dengan sejumlah warga lokal.

Katayama menuturkan kepada CNN bahwa mimpinya adalah untuk menjadi pemilik pusat kebugaran dan menjadi instruktur saat dia kembali ke Jepang.

Selama terkena dampak lockdown di Peru selama tujuh bulan, dia memanfaatkan waktunya untuk melatih gerakannya.

“Setiap pagi saya berlari dan saya dapat melihat Machu Picchu dari jauh. Saya pikir saya tidak akan bisa berkunjung ke sana,” kata Katayama.

“Saya rasa Machu Picchu tidak akan buka tahun ini dan saya merasa tidak apa-apa karena saya memiliki waktu yang menyenangkan di sini,” lanjutnya.

Katayama akan kembali ke Jepang pada 16 Oktober. Sembari mempersiapkan diri, dia mengucapkan selamat tinggal kepada para warga lokal yang telah menjadi temannya.

Beberapa anak-anak bahkan menggambar Katayama dan membuat sebuah boneka untuknya dari tisu toilet.

“Pastinya saya akan menangis. Tujuh bulan ini sangat istimewa bagi saya. Saya telah menemukan bagian baru dalam diri saya,” pungkas Katayama.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/15/082000127/cerita-satu-satunya-turis-asing-yang-boleh-masuk-machu-picchu-peru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke