Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Aturan Berkunjung ke Desa Wisata Nglanggeran, Catat Waktu Bukanya

Pengelola Desa Wisata Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan, beroperasinya kembali aktivitas wisata di Nglanggeran masih dalam tahap uji coba terbatas.

"Sebenarnya istilahnya bukan buka, tapi uji coba terbatas. Nglanggeran salah satu destinasi yang cukup awal, karena menjadi percontohan juga itu kita buka tanggal 24 Juli 2020," kata Sugeng saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/10/2020).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan wisatawan sebelum berkunjung ke Nglanggeran. Salah satu aturannya adalah pengelola membatasi segala aktivitas wisata mulai dari waktu operasional hingga kapasitas pengunjung.

Untuk Desa Wisata Nglanggeran, kata dia, pada masa new normal memiliki waktu operasional mulai pukul 08.00-18.00 WIB.

"Jadi memang pada masa ini ada kebijakan baru, yang pertama jam operasional. Kita juga batasi. Jadi kami itu buka Selasa-Minggu jamnya 08.00-18.00 sore. Jadi hari Senin kami libur untuk pembersihan kawasan, disinfektan, dan mengecek kesiapan protokol kesehatan," jelasnya.

Lalu, seperti apa cara berkunjung ke Desa Wisata Nglanggeran pada masa new normal? Berikut Kompas.com rangkum penjelasan Sugeng terkait aturan baru wisatawan ke Nglanggeran:

Wisatawan melakukan reservasi online

Semua wisatawan yang hendak datang ke Desa Wisata Nglanggeran wajib melakukan reservasi online melalui aplikasi VISITING JOGJA.

Sugeng menerangkan, Desa Wisata Nglanggeran termasuk dalam beberapa tempat wisata yang masuk ke dalam daftar reservasi online VISITING JOGJA.

"Jadi di Yogyakarta ini kan ada beberapa destinasi unggulan itu masuk ke situ," ujarnya.

Adapun penggunaan aplikasi tersebut untuk menjamin ketersediaan kuota pengunjung wisata. Wisatawan dapat melihat sendiri ketersediaan kuota pengunjung per harinya di aplikasi tersebut.

Wajib ikuti protokol kesehatan

Langkah berikutnya, ketika sampai di tempat wisata, semua pengunjung wajib mengikuti aturan protokol kesehatan.

Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tempat wisata yang sudah dibuka. Oleh karena itu, setiap pengunjung dan petugas wajib mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Pihak pengelola juga telah menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik lokasi wisata.

Pembayaran non tunai

Jika reservasi atau pendaftaran kunjungan melalui online, lalu bagaimana dengan aktivitas atau cara membayar tiket wisata?

Jelas Sugeng, wisatawan tetap melakukan pembayaran langsung di tempat dengan mendatangi tempat wisata di Nglanggeran.

Namun, pada saat melakukan pembayaran dilakukan dengan uang non tunai.

"Pembayaran non tunai kita arahkan ke sana. Jadi pembayarannya menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Penggunaannya, wisatawan cukup membayar dengan scan QR Code di loket. Kode ini sudah terintegrasi dengan seluruh aplikasi yang menerima pembayaran dengan QR Code.

Pengunjung rombongan wajib bawa rapid test

Desa Wisata Nglanggeran juga sudah menerima wisatawan rombongan. Namun, ada syarat yang berlaku, salah satunya adalah wajib membawa surat keterangan bebas Covid-19 minimal rapid test.

"Mereka harus bawa surat rapid test. Jadi yang rombongan, kemudian rombongan studi banding atau mereka ambil paket wisata di kami. Karena kan mereka ini nantinya berinteraksi dengan kami," paparnya.

Aturan ini dilakukan agar meminimalisasi penyebaran Covid-19 baik wisatawan maupun pemandu wisata.

Namun, bagi wisatawan yang datang perorangan atau individu, bisa masuk tanpa perlu menunjukkan surat rapid test.

Perhatikan kuota pengunjung 500 orang per hari

Pada masa new normal, Desa Wisata Nglanggeran membatasi kapasitas pengunjung yaitu 500 orang per harinya.

Aturan ini berlaku untuk semua tempat wisata di Desa Wisata Nglanggeran yang sudah dibuka yaitu Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/16/162500127/aturan-berkunjung-ke-desa-wisata-nglanggeran-catat-waktu-bukanya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke