Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Perkembangan Pariwisata Indonesia sejak Awal Pandemi Covid-19?

KOMPAS.com – Sejak kasus Covid-19 pertama di Indonesia ditemukan pada 2 Maret 2020, industri pariwisata Nusantara hingga kini masih belum mengalami perkembangan signifikan.

“Maret saat luar negeri mulai terdampak pandemi Covid-19, Indonesia masih baik-baik saja sebelum ditemukan kasus. Tapi, kondisi kurang berpihak (saat) Indonesia mulai ditemukan kasus,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam TravelCast, podcast Kompas.com kanal Travel bertajuk “Update Industri Pariwisata bersama Astindo”, Kamis (22/10/2020).

Pauline melanjutkan, sebelum ada kasus Covid-19 di Indonesia, pihaknya berharap masih dapat membawa wisatawan untuk berjalan-jalan di dalam negeri.

Hal tersebut dilakukan guna membangkitkan pariwisata domestik yang menurutnya pada 2019 sempat menurun karena mahalnya tiket pesawat.

“Adanya pembatasan perjalanan dan kegiatan oleh pemerintah dan larangan masuk ke beberapa provinsi tertentu membuat pariwisata domestik makin terpuruk,” tutur Pauline.

Mei merupakan puncak paling rendah pariwisata domestik. Sebab, masyarakat yang biasanya melakukan pergerakan saat bulan puasa untuk pulang kampung atau nyekar terhambat perjalanannya.

Hal ini membuat agen perjalanan kota dan daerah sama-sama terpuruk. Adapun agen perjalanan di perkotaan kehilangan pasarnya.

Ada angin segar, tetapi lesu kembali

Meski begitu, sempat ada angin segar. Saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 10 April 2020–4 Juni 2020, sebelum memasuki tahap PSBB transisi pada 5 Juni.

Sejumlah tempat wisata di Ibu Kota pun sudah mulai dibuka kembali sejak akhir Juni 2020, beberapa di antaranya Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Margasatwa Ragunan.

Sementara untuk daerah lain, seperti Provinsi Sumatera Barat, pembukaan kembali pariwisata sudah dilakukan secara bertahap sejak 17 Juli 2020.

Pulau Dewata juga sudah menyambut kembali wisatawan nusantara (wisnus) sejak 31 Juli 2020. Selanjutnya, beberapa tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat pun sudah buka sejak awa Juni.

Kemudian, Kabupaten Banjarnegara di Jawa Tengah juga sudah menyambut kembali wisatawan sejak 1 Agustus.

“Bulan Juli–Agustus 2020 ketika PSBB dilonggarkan, kita dapat angin segar karena ada kegiatan,” ujar Pauline.

Dia menyatakan, selama periode tersebut sudah mulai banyak masyarakat yang bepergian, meski dalam jarak pendek.

Meski begitu, saat kasus Covid-19 mulai naik dan Jakarta kembali memberlakukan PSBB jilid dua pada 14 September 2020, Pauline menuturkan bahwa pergerakan manusia mulai menipis dan pariwisata domestik mulai lemas kembali.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/27/070700627/bagaimana-perkembangan-pariwisata-indonesia-sejak-awal-pandemi-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke