Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trekking 3 Curug di Sentul, Wisata Alam Hits di Bogor

Disebut menggugah adrenalin karena untuk mencapai tiga curug ini, pengunjung harus melakukan trekking sejauh lebih kurang empat kilometer.

Namun, rasanya lelah itu akan terbayar sudah ketika sampai di setiap titik curug. Pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan indah alami dari ketiga curug tersebut.

Kompas.com berkesempatan menjajal trekking di tiga curug yang belakangan populer di kalangan wisatawan Jabodetabek.

Agenda trekking ke tiga curug itu dilakukan pada Selasa (27/10/2020) sekitar pukul 08.20 WIB.

Adapun trekking curug kali ini menggunakan paket wisata yang disediakan Taman Budaya Sentul City.

Dalam satu paket wisata tersebut sudah termasuk fasilitas transportasi menuju curug, hingga tiket masuk wisata.

Sebelum sampai ke pintu masuk trekking, wisatawan diantarkan menggunakan mobil dari titik kumpul Taman Budaya Sentul City.

Perjalanan memakan waktu untuk sampai ke tempat trekking, lebih kurang satu jam.

Lewati jalan kampung

Sebelum memulai trekking, adrenalin sudah terpacu pada saat naik mobil dari Taman Budaya. Pasalnya akses jalan yang berlubang, menanjak dan sempit menuju tempat trekking.

Beruntung, driver ahli dalam menjalankan kendaraan roda empat tersebut, meski akses sulit sekalipun.

Jika wisatawan pergi sendirian atau berdua, disarankan menggunakan sepeda motor saja untuk sampai ke titik area parkir trekking.

Sebab, apabila pergi menggunakan mobil, driver harus ahli, berpengalaman, dan ekstra hati-hati selama mengemudi.

Selama perjalanan, mulai dari meninggalkan kawasan Sentul City, wisatawan akan melewati jalan sempit di area perkampungan.

Namun, ketika akan memasuki kawasan wisata curug, wisatawan akan melihat pemandangan pedesaan khas Sunda dengan persawahan di sekitarnya.

Tentu, suhu udara akan terasa lebih dingin karena sudah berada di dataran lebih tinggi.

Awal mula trekking

Perjalanan pun dimulai ketika sampai di pintu masuk trekking Curug Ciburial, Curug Kembar, dan Curug Hordeng.

Sampai di pintu masuk, ada berbagai informasi seputar protokol kesehatan Covid-19, salah satunya bertuliskan "Pengunjung Tidak Bermasker Dilarang Masuk".

Trek pertama yang harus dilalui adalah jalan berbatu. Namun, jalan berbatu ini tidak dalam keadaan datar melainkan menanjak.

Oleh karena itu, lebih baik sebelum memulai trekking, wisatawan melakukan stretching atau olahraga singkat terlebih dahulu untuk menyegarkan badan.

Hal tersebut membuat badan tidak kaget atau lemas ketika menghadapi medan menanjak di awal trekking.

Perjalanan pun juga terasa menantang karena jalan licin sehabis hujan. Oleh karena itu, pemilihan alas kaki yang cocok digunakan untuk trekking pun sangat direkomendasikan.

Setidaknya, sebelum sampai curug pertama yaitu Curug Ciburial, wisatawan akan melewati tiga tanjakan ekstrim yang rasanya membuatmu ingin mengakhiri perjalanan.

Sampai di Curug Ciburial

Setelah memakan waktu trekking lebih kurang satu jam, wisatawan akan tiba di curug pertama yaitu Curug Ciburial.

Tampak pemandangan indah air terjun setinggi lebih kurang 10 meter berada di hadapanmu. Ada juga kolam alami dengan kedalaman lebih kurang 6 meter.

Jika bisa berenang, wisatawan bisa langsung terjun dan menyelam hingga ke dasar kolam.

Namun, jika cuaca buruk atau turun hujan lebat, tidak disarankan untuk berenang karena aliran air akan deras.

Untuk yang tidak bisa berenang, jangan khawatir, karena bisa bermain air di bawah air terjun dan merasakan kesegaran alami.

Penamaan Curug Ciburial pun, kata salah satu warga setempat yaitu Rahmat, karena warga setempat pada zaman dahulu mendengar gemericik air di balik tingginya semak-semak.

"Ciburial itu kan bahasa Sunda artinya air yang keluar dari bawah," kata Rahmat kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).

Aliran air curug ini mengalir ke bawah dan membentuk sebuah anak curug yang populer juga di kalangan wisatawan yaitu Curug Leuwi Hejo.

Lokasi curug ini memang tersembunyi, wisatawan bisa saja terlewat dan tidak melihat arah menuju curug. Hal ini karena curug berada di bawah dan bersembunyi di antara pohon rindang dan bebatuan besar.

Sampai di Curug Kembar

Puas bermain air di Curug Ciburial, saya melanjutkan perjalanan ke curug berikutnya yaitu Curug Kembar.

Perjalanan dari Curug Ciburial menuju Curug Kembar tak begitu jauh. Cukup 5-10 menit. Medan yang dilalui masih sama, berupa tanjakan dengan jalan berbatu dan tanah.

Jika sehabis hujan, tentu tanah akan terasa licin. Meski jaraknya dekat, wisatawan disarankan untuk tetap berhati-hati agar tidak terperosok ke jurang di sebelah kanan.

Sampai di lokasi, wisatawan akan melihat dua air terjun mengalir secara bersamaan. Jika dilihat memang dua air terjun ini tampak kembar karena berdiri berdampingan dengan tinggi sama sekitar 10 meter.

Aliran air pun tampak bersih dan jernih, sama dengan Curug Ciburial. Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini tentu berenang karena air tak cukup dalam sekitar 2 meter.

Jika tak bisa berenang, wisatawan bisa bermain air di bawah air terjun tersebut. Ada juga warung di pinggir curug yang menyediakan makanan dan minuman.

Curug ini juga memiliki satu spot foto menarik yaitu di jembatan sebelum masuk curug. Pengunjung memang akan melewati jembatan bambu sepanjang lebih kurang 10 meter untuk sampai ke Curug Kembar.

Puncak trekking di Curug Hordeng

Curug terakhir yang saya lalui adalah Curug Hordeng. Curug ini merupakan rekomendasi bagi wisatawan yang datang ke Sentul.

Penasaran dengan alasan mengapa curug ini direkomendasikan, saya pun bersemangat untuk mencapai curug tersebut.

Perjalanan tak begitu jauh dari Curug Kembar, cukup 5-10 menit sudah sampai lokasi. Namun, dari Curug Kembar ke Curug Hordeng, saya melewati jalan menanjak berbatu kembali, bahkan bisa dikatakan lebih ekstrim dari Curug Ciburial ke Curug Kembar.

Sebelum tiba di curug, wisatawan akan menemukan sebuah mata air dari pipa. Mata air ini bisa digunakan untuk membersihkan keringat di wajah setelah lelah trekking.

Curug ini berada di ketinggian sekitar lebih kurang 720 mdpl. Ketika sampai di lokasi, saya melihat bentuk air terjun yang lebar dengan aliran air bersih dan jernih.

Air terjun yang lebar tersebut tampak seperti tirai atau hordeng. Pantas saja jika curug ini dinamakan warga setempat Curug Hordeng karena bentuknya yang mirip tirai.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di curug ini adalah berenang dan menikmati kesejukan yang ada di sana.

Bagi wisatawan yang bisa berenang, curug ini cocok karena tak terlalu dalam sekitar 1-2 meter. Aliran air yang sejuk dan tenang bisa menuntaskan penat dirimu setelah trekking dengan medan yang ekstrim.

Jika tak bisa berenang, wisatawan bisa menikmati kesegaran curug dengan bermain air di antara bebatuan yang ada di kolam curug.

Wisatawan bisa juga menikmati kesegaran minum air kelapa yang disediakan warung di curug atau sekadar menikmati makan mi yang masih panas ditemani hawa sejuk.

Curug ini punya dua kolam yaitu kolam atas dan bawah. Kolam atas tepat di depan air terjun. Tak perlu khawatir, kolam tersebut tak terlalu dalam dan aman untuk bermain air.

Jika membawa hammock, wisatawan juga bisa mendirikannya untuk bersantai tepat di depan air terjun. wisatawan bisa merasakan percikan air terjun mengenai wajah saat wisatawan bersantai di atas hammock.

Spot foto di sini memang indah, wisatawan bisa berfoto di beberapa spot misalnya foto dengan latar keindahan alam Curug Hordeng, foto di dasar kolam curug, hingga foto di atas hammock.

Usai sudah perjalanan trekking ke tiga curug dekat kawasan Sentul City. Setelah puas menikmati keindahan alam, tantangan berikutnya adalah saat pulang.

Perjalanan pulang pun juga ada tantangan tersendiri. wisatawan akan melalui jalan menurun dan menanjak, lalu diakhiri dengan trek menurun hingga pintu keluar.

Sungguh sebuah perjalanan melelahkan, tetapi terbayarkan dengan keindahan yang tersaji di tiga curug ini.

Jika ingin berwisata di tengah pandemi, wisatawan wajib mengikuti protokol kesehatan yang ada seperti mengenakan masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, dan menghindari kerumunan.

Jika dalam kondisi tidak sehat atau bersuhu badan lebih dari 37,3 derajat celsius, maka disarankan tidak bepergian.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/28/173000227/trekking-3-curug-di-sentul-wisata-alam-hits-di-bogor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke