Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli Imbau Masyarakat Tunda Liburan ke Luar Negeri

Penundaan setidaknya sampai vaksin ditemukan. Pasalnya, menurut Hermawan, hingga saat ini Indonesia masih belum melewati fase kritis pandemi.

Jumlah bertambahnya kasus positif per hari di Indonesia juga masih jauh dari kata terkendali.

"Aktivitas wisata ini termasuk kebutuhan tersier yang seharusnya setiap individu bisa menjaga atau memiliki kesabaran untuk tidak melakukannya dulu," kata Hermawan ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Bagaimana dengan yang sudah membuka perbatasan?

Namun beberapa bulan ke belakang ada negara-negara yang sudah membuka perbatasan mereka untuk turis asing termasuk dari Indonesia, seperti Turki dan Dubai, serta Arab Saudi untuk Umrah.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, sudah cukup banyak wisatawan Indonesia yang kemudian memanfaatkan dibukanya perbatasan negara-negara tersebut untuk berlibur.

Sejak membuka diri untuk pariwisata pada Juni 2020, ada beberapa tur yang diselenggarakan tour operator untuk wisatawan Indonesia ke Turki. Salah satu alasannya, menurut Pauline, karena Turki cenderung menetapkan persyaratan yang mudah.

“Turki enggak perlu PCR untuk masuk. Naik Turkish Airlines pun enggak perlu PCR, hanya balik ke Indonesia yang perlu PCR jadi enggak terlalu memberatkan,” tutur Pauline ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

Selain itu, Turki juga dianggap tidak terlalu mahal untuk jadi destinasi liburan. Banyak paket wisata ekonomis untuk liburan ke Turki. Hal ini kemudian bisa jadi pemicu untuk wisatawan Indonesia untuk berlibur ke sana.

"Banyak orang yang kadang suka nekat. Mumpung murah, kadang kayak gitu. Mungkin saja jenuh, tapi bisa juga karena terlalu percaya diri," tukas Pauline.

Apalagi ke depannya Pauline memprediksi akan semakin banyak negara yang membuka perbatasan mereka untuk wisatawan asing.

Salah satu alasannya tentu saja karena faktor ekonomi, mereka sangat bergantung pada mobilitas turis.

Bukan tidak mungkin setelah semakin banyak negara yang membuka perbatasannya untuk wisatawan asing, semakin banyak pula wisatawan Indonesia yang nekad berlibur ke luar negeri.

Berbagai pertimbangan buka perbatasan

Menurut Hermawan, banyak negara belum membuka perbatasannya untuk Indonesia salah satunya karena jumlah kasus yang masih tinggi.

Hal berbeda berlaku untuk izin Umrah yang sudah dibuka kembali oleh pemerintah Arab Saudi. Sebelumnya, jamaah Indonesia berhasil berangkat Umrah pada Minggu (1/11/2020).

“Karena Umrah menyangkut aktivitas ibadah dan itu jadi hak untuk semua muslim. Makanya ada pertimbangan untuk dibuka walaupun sangat diketatkan prosedur dan protokolnya,” tutur Hermawan.

Selain itu menurut Hermawan, implementasi protokol kesehatan akan sangat berbeda untuk aktivitas Umrah. Karena tujuan Umrah adalah beribadah, maka protokolnya pasti akan sangat ketat. 

Berbeda dengan protokol kesehatan yang diterapkan untuk kepentingan pariwisata. Banyak wisatawan, kata Hermawan, yang kemudian mencari celah untuk tidak mematuhi protokol kesehatan yang berujung pada terbentuknya klaster-klaster baru virus Covid-19.

Risiko berlibur ke luar negeri pada masa pandemi

Berlibur di masa pandemi sangat berisiko. Apalagi jika berlibur ke luar negeri. Akan lebih baik jika masyarakat berusaha untuk berlibur di area yang masih tidak terlalu jauh dari rumah. Bahkan tidak juga ke luar kota.

Salah satu risiko yang paling besar tentu saja penularan virus Covid-19. Pasalnya ada banyak sekali titik publik yang mempertemukan orang-orang dalam jumlah besar di satu tempat.

Sebut saja bandara, alat transportasi yang digunakan seperti pesawat dan bus, sampai tempat wisata dan area bisnis atau perbelanjaan.

“Itu semua akan sulit kalau dilakukan tracing. Sewaktu ada kasus, tracingnya akan rumit betul,” ujar Hermawan.

Tak itu saja, risiko yang juga mungkin terjadi adalah soal strain mutasi virus Covid-19. Menurut Hermawan, bisa saja karena terlalu terbuka dengan dunia luar akan menyebabkan munculnya strain virus baru di Indonesia.

Salah satu penyebabnya tentu saja dengan terbukanya akses mobilitas antar negara, yang bisa terjadi lewat wisata ke luar negeri.

https://travel.kompas.com/read/2020/11/03/180800527/ahli-imbau-masyarakat-tunda-liburan-ke-luar-negeri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke