Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Kebijakan Bebas Kendaraan Malioboro Bikin Sepi Wisatawan?

Kebijakan ini masih berupa uji coba yang akan berlangsung selama dua minggu. Tepatnya hingga Minggu (15/11/2020).

Kebijakan ini disebut sempat memberi dampak yang signifikan pada jumlah kunjungan masyarakat ke kawasan Malioboro.

Dari berita yang diterbitkan Kompas.com, disebut para pedagang di kawasan tersebut mengalami penurunan pendapatan yang sangat signifikan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menuturkan bahwa hal tersebut karena kebijakan ini memerlukan proses dan penyesuaian untuk bisa kembali normal.

“Jadi kalau sekarang ini mungkin setelah kemarin long weekend itu cukup banyak (pengunjung) ya. Terus kemudian tidak long weekend itu kelihatan sepi,” kata Singgih ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Padahal sebenarnya, kata Singgih, antusiasme pengunjung untuk datang ke Malioboro tidaklah surut. 

“Hanya mungkin karena penyesuaian di sana-sini ya, belum terbiasa orang. Perlu waktu juga dan ini uji coba ya pasti ada evaluasi,” jelasnya.

Namun yang jelas, Singgih merasa bahwa kebijakan bebas kendaraan di Malioboro ini bisa sangat menarik wisatawan untuk berwisata di Malioboro.

Menurutnya, masyarakat bisa lebih leluasa menjelajahi Malioboro karena tidak ada kendaraan yang mengganggu.

“Magnet-nya tidak akan terkurangi. Daya tarik Malioboro kan ada selain view mereka juga bisa mempelajari tentang budaya Yogyakarta. Ada (area) shopping ya itu bagian dari daya tarik Malioboro juga kalau dari sisi pedestrian,” papar Singgih.

Evaluasi uji coba

Singgih mengatakan bahwa Pemprov DIY telah melakukan evaluasi terkait masa uji coba dua minggu ini. Hasilnya ada beberapa penyesuaian terkait kebijakan bebas kendaraan bermotor di kawasan Malioboro.

Hasil evaluasi menilai kebijakan bebas kendaraan ini dinilai tidak efektif dilakukan untuk periode pagi dan siang hari.

Maka dari itu, sejak Kamis (12/11/2020) penutupan jalan untuk bebas kendaraan mulai dilakukan sejak pukul 17.00-22.00 WIB saja.

“Melihatnya itu dari sisi keefektifan pedagang. Kan mereka perlu loading barang, loading stok dan sebagainya,” tukas Singgih.

https://travel.kompas.com/read/2020/11/13/154000627/benarkah-kebijakan-bebas-kendaraan-malioboro-bikin-sepi-wisatawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke