Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

VIWI Board Jamin Protokol Kesehatan Tetap Ketat Kalau PSBB Dicabut

KOMPAS.com – Asosiasi pariwisata Visit Wonderful Indonesia (VIWI) Board menegaskan bahwa sektor pariwisata akan menjaga protokol kesehatan tetap ketat jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta benar-benar dicabut.

Sebelumnya, pemilik usaha di sektor pariwisata yang ada di bawah VIWI Board sepakat untuk meminta pemerintah DKI Jakarta agar mencabut kebijakan PSBB karena banyak inkonsistensi dalam penerapannya.

Ketua VIWI Board Hariyadi Sukamdani menegaskan bahwa VIWI Board akan mengawasi penerapan protokol kesehatan di sektor parwisata agar berjalan dengan baik dan benar.

“Artinya dalam hal pengawasan itu, kita akan melihat. Kalau pengunjung sudah tidak disiplin, tentunya kami akan tegus,” tegas Hariyadi dalam konferensi pers online “Sikap Pelaku Pariwisata Atas Berakhirnya Secara De Facto PSBB Transisi di Jakarta”, Senin (16/11/2020).

Menurut dia, bidang ekonomi, dalam hal ini sektor pariwisata dan kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 bisa berjalan berdampingan.

“Ini kan menyangkut bagaimana kita disiplin saja. 3M terus protokol kesehatan. Itu semua dijalankan ya tidak ada masalah,” sambung dia.

Ia juga memberi contoh negara Swedia yang belum pernah sama sekali menjalankan lockdown. Namun karena warganya menerapkan protokol dengan disiplin, maka angka kasusnya bisa ditekan dengan baik.

Pun dengan Turki yang sudah membuka kembali pariwisata mereka sejak Juni 2020. Hariyadi mengatakan bahwa di Indonesia, masalahnya selama ini ada di masyarakat yang tidak disiplin dan dibiarkan begitu saja oleh pemerintah.

Protokol yang ketat di tempat wisata

Senada dengan Hariyadi, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan bahwa selama ini protokol kesehatan selalu jadi perhatian utama.

“Hippindo dari Maret itu sudah kami buat protokol kesehatan yang sangat ketat karena kami tahu kesehatan itu yang nomor satu,” tutur Budihardjo dalam kesempatan yang sama.

Salah satu tuntutan VIWI Board selain pencabutan PSBB adalah pencabutan kebijakan terkait pembatasan pengunjung dan jam operasional. Kebijakan tersebut salah satunya dinilai sangat memukul kondisi sektor yang dibawahi Hippindo.

Mulai dari jumlah pembatasan pengunjung ke pusat permainan, salon, mal, hingga dilarangnya dine-in di restoran.

“Harapan kami adalah kembali ke normal supaya kita bisa segera aplikasikan protokol kesehatan yang sudah kita investasikan dengan rapi baik itu protokol dan peralatannya,” papar Budihardjo.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Direktur Utama Taman Safari Tony Sumampau. Ia bahkan sempat menyebut bahwa protokol kesehatan yang diaplikasikan di tempat wisata miliknya begitu ketat. Bahkan bisa dibilang lebih ketat dibanding Malaysia dan negara lain.

Mulai dari pemeriksaan suhu, kapasitas pengunjung yang dibatasi, sampai pelarangan pengunjung yang berusia di bawah 9 tahun dan di atas 60 tahun untuk masuk ke tempat wisata.

“Sangat sulit (keadaannya) bahkan karena sudah gencar diisukan klaster Covid-19 itu datangnya dari tempat mal, berkumpulnya orang-orang. Wah sudah rusak lah. Padahal mau masuk di mal saja sudah diperiksa dari awal,” jelas Tony.

Oleh karena itu, ia meminta PSBB jangan dilanjutkan lagi karena penerapan protokol kesehatan yang rapi sudah dijalankan.

Fleksibilitas protokol

Hariyadi menjamin jika PSBB sudah benar-benar dicabut tak serta merta membuat para pelaku usaha abai dengan protokol kesehatan. Akan ada penyesuaian yang dilakukan terkait protokol kesehatan yang diterapkan.

Salah satunya ia mencontohkan terkait sektor hotel yang menerima acara pernikahan.

“Kan kita bisa atur misalnya orang itu mau tamu 1.000. Kapasitas kita hanya muat 400. Ya kita bikin ada tiga shift, diatur jamnya. Semua itu bisa,” terang Hariyadi.

Keadaan seperti ini berbeda dengan ketika PSBB masih dijalankan di mana semua kegiatan seperti itu tidak boleh dilakukan.

“Jadi maksud kami tetap kita melakukan seluruh protokol kesehatan dengan baik, tapi lebih fleksibel,” sambung dia.

https://travel.kompas.com/read/2020/11/17/110100927/viwi-board-jamin-protokol-kesehatan-tetap-ketat-kalau-psbb-dicabut

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Travel Update
Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Travel Update
Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

Travel Tips
8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

Jalan Jalan
Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Travel Update
Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Travel Tips
AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Jalan Jalan
3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

Travel Tips
Tarif Tol Jakarta-Cikampek 2023, Cek Sebelum Mudik 

Tarif Tol Jakarta-Cikampek 2023, Cek Sebelum Mudik 

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+