Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asyik, Ada Agenda Pekenan Dayan Gunung di Gili Trawangan, Apa Itu?

Dilansir dari Antara, acara ini diinisiasi pelaku pariwisata di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. 

Ketua Gili Hotel Asosiation (GHA) Lombok Utara, Lalu Kusnawan mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah untuk mengangkat keanekaragaman adat istiadat, budaya dan keindahan tempat wisata di sana--terutama saat situasi pandemi Covid-19.

"Kami juga ingin menggerakkan sektor UMKM, melalui keterlibatan seluruh pihak, sehingga muaranya dapat membangkitkan perputaran ekonomi masyarakat bisa kembali normal meski situasi Covid-19," ujarnya di Mataram, Rabu (18/11/2020).

Ia menyampaikan, Pekenan Dayan Gunung memiliki beberapa agenda, seperti pasar keris dan batu permata, pasar kerajinan dan kuliner khas dayan gunung, dan pasar kuliner tiga gili (Trawangan, Air dan Meno).

Agenda lainnya yaitu penampilan kesenian tradisional, restorasi terumbu karang di tiga gili serta gerakan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon.

"Kami tidak melihat ada nilai transaksi berapa yang harus diperoleh, tetapi bagaimana melalui kegiatan ini ekonomi dan pariwisata di Lombok Utara bisa kembali menggeliat," kata Kusnawan.

"Karena tidak dipungkiri semenjak COVID-19 pariwisata di Lombok Utara mati suri," jelasnya.

Padahal, sebelum gempa maupun pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan bisa mencapai 5.000 orang dalam sehari--terutama di tiga Gili.

"Bahkan kalau peak season atau musim puncak terutama di bulan Agustus sampai Desember bisa tembus 8.000 orang sampai 10.000 orang dengan nilai transaksi Rp 800 juta hingga mencapai Rp 60 miliar satu hari. Itu dulu sebelum gempa dan COVID-19," ungkapnya.

Ia menjelaskan, selama ini sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) KLU, totalnya bisa mencapai 80 persen.

Bahkan, PAD Provinsi NTB di sektor pariwisata 60-70 persen disumbangkan dari Lombok Utara.

"Akan tetapi sejak adanya bencana gempa bumi tahun 2018, tingkat kunjungan wisatawan menurun drastis, ditambah pandemi Covid-19 semakin anjlok," ucapnya.

Karena itu, kata Vidi, melalui kegiatan "Pekenan Dayan Gunung" pemerintah daerah bersama pelaku pariwisata mencoba meningkatkan animo wisatawan untuk datang kembali ke Lombok Utara.

Vidi menegaskan, pihaknya tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. 

"Promosi ini tetap dalam koridor protokol kesehatan bagi wisatawan yang datang harus menggunakan masker, mengatur jarak, tidak berkerumun, penyediaan tempat cuci tangan, handsanitizer, dan penyiagaan petugas," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2020/11/18/192000327/asyik-ada-agenda-pekenan-dayan-gunung-di-gili-trawangan-apa-itu-

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke