Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asosiasi Usul Random Test Rapid Diganti Swab Antigen Saat Libur Akhir Tahun

Terkait apakah metode ini bisa juga digunakan untuk periode libur panjang selanjutnya yakni di akhir Desember 2020, Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengusulkan pemerintah untuk mengganti metode random test.

Swab antigen

Ia menyarankan pemerintah untuk bisa menggunakan metode tes selain rapid test yakni metode swab antigen. Pasalnya, rapid test sering dinilai kurang akurat.

Jika dinyatakan reaktif, maka masih dibutuhkan swab test lebih lanjut yang hasilnya cukup lama untuk memastikan apakah orang tersebut benar-benar positif.

Metode swab antigen dipercaya punya akurasi lebih tinggi daripada rapid test biasa. Walaupun tingkat keakuratannya memang masih berada di bawah tes PCR.

“Kenapa swab antigen ini enggak dipopulerkan? Kalau ini bisa dilakukan dan harganya bisa murah rasanya ini bisa jadi satu metode yang baik ke depannya,” tutur Maulana ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya, pemerintah masih terlalu berfokus pada metode rapid test yang memang cepat dan murah tapi kurang akurat. Juga pada metode lanjutannya yakni PCR yang membutuhkan biaya cukup besar walaupun tingkat keakuratannya memang tinggi.

“Sementara PCR itu kan mahal dan hasilnya cukup lama. Kita cari yang hasilnya 10 menit tapi akurasinya tinggi,” ujar dia.

Salah satu negara yang menggunakan metode swab antigen ini, kata Maulana, adalah Korea Selatan. Dan negara tersebut memang bisa dibilang cukup berhasil dalam melandaikan kurva kasus di negara mereka.

Nantinya jika penggunaan metode swab antigen ini dinilai berhasil mendeteksi wisatawan yang positif dengan cepat dan akurat, maka bisa digunakan di daerah-daerah lainnya yang jadi tujuan wisata.

Kebijakan random test ini nantinya tak hanya bisa dilakukan di perbatasan wilayah saja, tapi juga bisa di tempat-tempat wisata dan juga hotel serta restoran.

“Kami pelaku usaha pun bisa melakukan itu nanti. Bahkan di tempat usaha pun bisa. Karena hasilnya cuman sebentar, 15 menit nunggunya. Di objek-objek wisata dan hotel-hotel sudah satu paket gitu bisa. Termasuk di perbatasan, mungkin saja,” tutur Maulana.

Bahkan, kata Maulana, metode ini juga bisa jadi pengganti kewajiban rapid test ketika akan naik pesawat.

“Sekarang kalau dia akurasi lebih tinggi swab antigen, ya pakai swab antigen. Rapid test untuk pesawat udara saja cuman bayar Rp 85.000. Coba sekarang kalau swab antigen bisa bayar segitu, murah kan?” sambung dia.

Menurutnya, langkah-langkah dan ide yang solutif seperti ini yang saat ini dibutuhkan pemerintah.

Dengan menjalankan tes yang akurat dan cepat, memungkinkan kegiatan ekonomi di sektor pariwisata untuk bisa tetap bergerak dengan tetap memperhatikan keselamatan wisatawan yang datang.

https://travel.kompas.com/read/2020/11/19/080500127/asosiasi-usul-random-test-rapid-diganti-swab-antigen-saat-libur-akhir-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke