Rute Menuju Pronosutan View di Kulon Progo, Yogyakarta

KOMPAS.com – Pronosutan View merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di Kulon Progo, tak terlalu jauh dari pusat kota Yogyakarta.

Hamparan sawah yang cukup luas lalu dibelah dengan jalanan lurus menciptakan pemandangan indah dan unik.

Beberapa waktu terakhir ini selama pandemi Covid-19, Pronosutan View makin populer. Banyak pesepeda yang berwisata ke sana, menyusuri jalanan di sekitar perdesaan sekadar untuk refreshing dari kehidupan perkotaan.

Terletak sekitar 20 km dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya yang tak terlalu jauh bisa jadi alternatif menghabiskan waktu akhir pekan.

“Rute ke sini paling enak dari Tugu Yogyakarta. Sudah langsung saja ke Barat enggak perlu belok-belok. Terus sekitar 20 kilometer itu nanti ada Jembatan Progo,” kata warga sekitar Pronosutan View bernama Anang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Setelah Jembatan Progo, nanti ada perempatan Nanggulan. Terus ke barat, perjalanan akan sampai di Pasar Kenteng.

Lurus lagi sedikit lalu belok kanan. Tak jauh dari sana kamu akan menemukan hamparan sawah hijau indah Pronosutan View.

Jika kondisi jalanan tak macet, maka bisa ditempuh dalam waktu 45 menit saja. Kamu juga bisa menggunakan fasilitas Google Maps.

Kondisi jalan menuju Pronosutan View

Menurut Anang, kondisi jalanan menuju Pronosutan View juga sudah sangat bagus karena merupakan jalanan provinsi. Treknya pun cenderung aman karena tidak ada tanjakan yang sangat ekstrem.

“Aman untuk segala kendaraan. Untuk gowes (sepeda) saja masih aman untuk dilalui. Mereka enggak turun (menuntun sepeda) kalau lewat perbatasan itu,” ujar dia.

Jalur pun cukup aman dan bisa dilalui oleh bus berukuran kecil dengan maksimal penumpang sekitar 30 orang. Jika lebih besar dari itu, sayangnya belum bisa karena jalanan tidak terlalu luas.

Nantinya ada area parkir khusus berupa lapangan sepak bola yang disediakan warga sekitar untuk bus. Untuk kendaraan lain, saat ini ada area parkir khusus yang dikelola warga tak jauh dari Pronosutan View.

Tempat parkir dikelola oleh warga diperuntukkan terutama untuk wisatawan yang naik mobil.

“Karena kalau mobil sampai masuk ke jalan (di tengah sawah) itu enggak bisa. Enggak bisa tembus juga sampai jalan sana soalnya diportal hanya sepeda dan motor saja yang bisa masuk sama jalan kaki,” terang Anang.

Tarif parkirnya sendiri masih sukarela. Anang dan warga lainnya saat ini tidak menetapkan tarif khusus.