Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

City Hall Sarajevo, Ikon Bosnia dan Herzegovina yang Sempat Hancur

Dalam sesi Travel Virtual Tour Bosnia-Herzegovina yang diadakan Kompas.com dan Avia Tour, Sabtu (5/12/2020), tour guide Retno mengajak para peserta melihat city hall (balai kota) tersebut secara lebih dekat.

Menurut Retno, Vijecnica pertama kali dibangun pada tahun 1891. Tepatnya pada masa pemerintahan Austro-Hongaria yang masih berkuasa kala itu di Bosnia-Herzegovina.

“Gedung ini digunakan pada saat itu untuk gedung pemerintahan dan akhirnya diserahkan pada pemeritnah Yugoslavia kemudian dijadikan sebagai perpustakaan nasional,” jelas Retno.

Bangunan ini diawasi pembangunannya oleh Alexander Wittek yang menawarkan gaya Pseudo Moorish untuk desain bangunan ini. Gaya tersebut dianggap jadi perpaduan yang pas antara Timur dan Barat.

Setelah melalui lima tahun pembangunan, akhirnya Vijecnica pun dibuka pada 1896. Sejak itu bangunan ini jadi salah satu bangunan paling penting di Sarajevo.

Sempat hancur saat perang

Vijecnica sempat melalui sejarah kelam. Setelah Perang Dunia II, bangunan ini dialihfungsikan dari gedung pemerintahan menjadi Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Universitas Bosnia dan Herzegovina oleh Pemerintah Yugoslavia saat itu.

“Namun sayangnya pada tahun 1992, city hall ini terbakar selama peperangan. Jutaan buku-buku dan manuskrip ikut musnah terbakar,” tutur Retno.

Peperangan yang dimaksud adalah Perang Bosnia yang berlangsung pada 1992-1995. Konflik ini melibatkan Bosnia dan Yugoslavia. Tepatnya perang antara etnis Serbia dan Kroasia.

Dalam kebakaran tersebut, jutaan buku dan manuskrip ikut musnah terbakar. Proses pemugarannya kemudian dimulai pada 1995, setelah perang berakhir. Namun akibat beberapa hal, proses tersebut baru selesai pada tahun 2014.

“Saya ingat sekali ketika saya masih datang pertama kali tahun 2002, City Hall ini betul-betul terbakar. Masih terlihat jejak habis terbakar, tinggal hanya puing saja waktu itu,” tutur Retno.

Pasca-pemugaran

Bangunan baru Vijecnica diresmikan 9 Mei 2014, bertepatan dengan peringatan seratus tahun terpicunya Perang Dunia I dengan terbunuhnya Franz Ferdinand, Putra Mahkota Austro-Hongaria.

Setelah pemugaran, Vijecnica kembali digunakan untuk perpustakaan nasional. Tak itu saja, bangunan ini juga digunakan untuk temapt acara resmi kenegaraan dan konser tingkat nasional.

Menurut Retno, bangunan baru ini mengusung gaya arsitektur khas bangsa Moor di Afrika yang memeluk agama Islam. Arsitekturnya memiliki unsur-unsur yang mirip seperti masjid di Cordoba, Spanyol.

Dengan perpaduan warna crème dan coklat serta ornamen-ornamen hiasan yang begitu detil dengan warna-warni yang beragam. Ada lukisan-lukisan cantik di langit-langit kubahnya, dengan pilar-pilar besar yang megah.

Karena arsitekturnya yang unik, kata Retno, banyak pula calon pengantin yang melakukan foto pre-wedding di sini.

Retno pun membawa para peserta tur mendekat ke arah pintu masuk. Di sana terdapat plakat untuk mengingat kejadian terbakarnya bangunan tersebut pada 1992 lalu.

Plakat tersebut bertuliskan, “Di tempat ini kriminal Serbia di malam 25-26 Agustus 1992 membakar Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Universitas Bosnia dan Herzegovina. Lebih dari dua juta buku, periodikal, dan dokumen hilang ditelan api. Jangan lupa, ingat dan peringatkan.”

https://travel.kompas.com/read/2020/12/08/142000027/city-hall-sarajevo-ikon-bosnia-dan-herzegovina-yang-sempat-hancur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke