Namun melansir The Korean Times, Kamis (3/12/2020), sejumlah hotel di Korea Selatan memutuskan untuk meniadakan perayaan Tahun Baru 2021. Mereka khawatir akan kemungkinan penyebaran Covid-19 saat perayaan Tahun Baru 2021.
Saat ini Negeri Ginseng sedang mengalami gelombang ketiga infeksi Covid-19 yang terjadi akibat merebaknya wabah yang terjadi secara terus menerus.
Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah melarang hotel, ruang pesta, dan penginapan lainnya untuk mengadakan pesta menyambut akhir tahun mulai 1 Desember 2020 untuk memperlambat penyebaran Covid-19 di kalangan kawula muda.
“Banyak hotel telah membatalkan rencana untuk mengadakan acara-acara pada musim dingin ini seperti acara hitung mundur Tahun Baru untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata seorang pejabat hotel bintang lima di Gangnam.
“Reputasi hotel akan sangat rusak jika acara-acara tersebut menyebabkan kemunculan kasus baru Covid-19,” sambungnya.
Salah satu hotel, The Westin Chosun Seoul, telah memutuskan untuk meniadakan acara tahunan mereka yang menyiarkan Vienna Philharmonic Orchestra’s New Year’s Concert pada 1 Januari sementara para tamu menikmati makan malam di hotel.
“Kami membuat keputusan tersebut pada paruh pertama 2020 setelah banyak diskusi internal mengingat adanya kekhawatiran akan pandemi,” kata seorang pejabat hotel tersebut.
Selain The Westin Chosun Seoul, ada juga The Plaza Seoul, Autograph Collection yang tidak akan mengadakan konser musik klasik yang selalu ada setiap tahun.
Seorang pejabat hotel tersebut mengumumkan, pihaknya akan fokus untuk merilis paket-paket kamar yang berbeda.
Kemudian untuk InterContinental Seoul COEX, hotel tersebut juga memutuskan untuk tidak mengadakan acara Hari Raya Natal tahunannya.
Sebelumnya, perayaan yang dilakukan hotel tersebut menawarkan hidangan makan malam dan pertunjukan musik.
Hotel-hotel di Korea Selatan terkena dampak dari aturan jaga jarak yang ditingkatkan oleh pemerintah. Melalui aturan tersebut, restoran dan hotel dilarang menyajikan makanan setelah jam 9 malam.
Adanya aturan tersebut memberi dampak pada hotel karena restoran prasmanan mereka harus mempersingkat jam operasional.
Selain itu, hotel-hotel juga terpaksa mengurangi jumlah meja di restoran sesuai dengan aturan pemerintah yang mengizinkan satu orang per empat meter persegi.
Sebagai contoh, Grand InterContinental Seoul Parnas awalnya memiliki jam operasional mulai pukul 17:20-22:00 waktu setempat untuk restoran prasmanannya.
Namun, kini jam operasional restoran hotel hanya mulai pukul 18:00-21:00 waktu setempat.
The Westin Chosun Seoul pun restorannya membatasi jam operasional menjadi pukul 17:00-20:50 waktu setempat pada akhir pekan.
Sebelumnya, penginapan tersebut memiliki jam operasional mulai pukul 17:20-21:50 waktu setempat pada akhir pekan.
Ada juga restoran The Plaza Seoul yang memajukan jam operasionalnya sebanyak 30 menit dan hanya mengoperasikan sekitar 60 persen mejanya.
"Berkurangnya jumlah meja sebanyak 40 persen mengurangi penjualan kami sebanyak 40 persen," kata seorang pejabat dari hotel tersebut.
"Restoran kami sepenuhnya dipesan pada Desember, namun tidak ada pemesanan grup yang lebih dari 10 orang. Sebagian besar pemesanan untuk pertemuan akhir tahun hanya untuk empat orang atau kurang dari itu," lanjutnya.
https://travel.kompas.com/read/2020/12/10/151900627/hotel-hotel-di-korea-tiadakan-perayaan-natal-dan-tahun-baru-kenapa
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan