Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Syarat Wisata ke Pacitan, Wajib Rapid Antibodi Jika Menginap

KOMPAS.com – Wisatawan yang ingin berkunjung ke Pacitan, Jawa Timur pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) wajib menyertakan bukti hasil rapid test antibodi atau rapid test antigen atau swab PCR jika akan menginap di akomodasi kabupaten tersebut.

Hal tersebut tertera dalam Surat Edaran (SE) Bupati Pacitan Nomor 443/586/408.21/2020 tentang Peningkatan Disiplin Pelaksanaan Protokol Kesehatan Mengantisipasi Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Pacitan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Pacitan Andi Faliandra mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan tidak mewajibkan wisatawan yang datang untuk melakukan test dengan metode khusus, seperti antigen atau PCR.

“Kita tidak memaksa antigen karena di daerah belum seperti di pusat. Kalau di pusat kan antigennya banyak, di provinsi saja terbatas jumlahnya,” kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Menurut Andi, jumlah fasilitas yang menyediakan tes jenis antigen atau PCR di daerah-daerah tertentu masih belum banyak, sehingga akan lebih mudah bagi wisatawan untuk melakukan rapid test jenis antibodi.

Maka dari itu, Andi hanya mewajibkan para wisatawan untuk membawa surat bukti non-reaktif Covid-19 dengan metode rapid test antibodi yang lebih mudah dijangkau.

Surat bukti non-reaktif menggunakan rapid test antigen yang masih berlaku paling lama tiga hari. Jika tes menggunakan metode RT-PCR, maka masa berlakunya paling lama tujuh hari sebelum keberangkatan.

Jika ada wisatawan yang belum membawa surat keterangan maka wajib untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten Pacitan.

Hanya berlaku untuk yang menginap

Kebijakan wajib rapid test antibodi atau antigen atau swab PCR itu hanya berlaku untuk wisatawan yang menginap di akomodasi kawasan Pacitan, seperti hotel atau penginapan lain.

Nantinya, surat bukti non-reaktif tersebut akan diperiksa di hotel-hotel, termasuk di pintu-pintu masuk kawasan tertentu yang di dalamnya terdapat tempat menginap untuk wisatawan.

“Misalnya di kawasan Klayar itu kan ada kawasan menginap di dalam kawasan. Otomatis di pintu masuk itu sudah kita cegat,” ujar Andi.

Untuk wisatawan yang tidak menginap di kawasan Pacitan, mereka maka tidak perlu menunjukkan surat bukti non-reaktif Covid-19.

Andi menegaskan tidak ada pemeriksaan di tempat-tempat wisata terkait surat bukti non-reaktif tersebut.

Namun, ia memastikan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan tempat wisata dan/atau hotel-hotel tetap akan dilakukan seketat mungkin.

Salah satunya melalui monitoring rutin untuk kawasan penginapan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Pacitan.

“Kita di malam hari akan adakan pemantauan apakah betul penginapan ini ada yang menginap? Sudah memenuhi syarat? Buktinya mana? Karena sanksinya kita sampaikan ke mereka bisa sampai sanksi penutupan kalau terbukti ada pelanggaran,” pungkas Andi.

Andi juga mengimbau wisatawan untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat. Seperti protokol 3M memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir, ditambah menghindari kerumunan selama berkunjung ke tempat wisata di Pacitan.

https://travel.kompas.com/read/2020/12/28/193100327/syarat-wisata-ke-pacitan-wajib-rapid-antibodi-jika-menginap

Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke