Gunung Sindoro via Kledung Tutup 4 Januari 2020, Ada Apa?

KOMPAS.com – Jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung, Temanggung, Jawa Tengah ditutup mulai 4 Januari 2021 hingga informasi lebih lanjut untuk pemulihan ekosistem.

Berdasarkan informasi yang diunggah oleh akun Instagram @grasindo_sindoro, Sabtu (26/12/2020), penutupan juga untuk reboisasi, perawatan, dan pembenahan kawasan hutan lindung.

“Untuk penutupan kita belum tahu sampai tanggal berapa. Mudah-mudahan apa yang akan dikerjakan cepat selesai. Kemungkinan bisa hanya tutup kisaran sebulan,” kata pihak pengelola Basecamp Pendakian Gunung Sindoro via Kledung, juga dikenal Grasindo, kepada Kompas.com, Minggu (27/12/2020).

Selama dua tahun terakhir, dia menuturkan bahwa jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung ditutup hanya sebulan.

Pendataan flora dan fauna

Selama penutupan, pihak Grasindo dan warga Kledung akan melakukan pendataan flora dan fauna di kawasan hutan lindung.

Adapun, kawasan hutan lindung Gunung Sindoro berada pada wilayah yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Margo Sindoro.

“Dan juga penanam beserta perawatannya,” jelas perwakilan Grasindo.

Sebagai antisipasi jika ada pendaki yang masih berada di puncak pada tanggal penutupan, dia mengatakan bahwa pihaknya memiliki aturan khusus.

Bagi calon pendaki yang hendak muncak di Gunung Sindoro lewat jalur tersebut, mereka hanya bisa naik hingga 3 Januari dan wajib turun pada tanggal penutupan jalur.

Jalur pendakian mengalami buka-tutup

Sebelumnya, penutupan jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung diumumkan melalui Surat Pengumuman Nomor 005/A/SEK/K.GRSD/XII/2020 yang unggahan pada Sabtu.

Adapun, penutupan diumumkan berdasarkan keputusan hasil rapat koordinasi Grasindo di sekretariat di Kledung, Kecamatan Kledung. Pengumuman ditanda tangani oleh Ketua Organisasi Grasindo Riyan Indra Prayudha.

Pada periode awal pandemi Covid-19 di Indonesia, jalur pendakian Gunung Sindoro via Kledung sempat sebelum dibuka kembali pada 25 Juli 2020 usai dilakukan simulasi pada 20 Juli.

Kendati demikian, jalur sempat ditutup kembali pada 4-31 Oktober karena kemarau yang berkepanjangan.

Penutupan juga dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, serta adanya revitalisasi jalur. Namun, pendaki sudah bisa melintasi jalur kembali pada 1 November hingga 3 Januari tahun depan.