KOMPAS.com – Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Alexander Reyaan mengatakan, pihaknya tengah coba melakukan diversifikasi produk wisata melalui penetapan sejumlah pola perjalanan.
“Pola perjalanan punya tema masing-masing yang diturunkan menjadi beberapa sub-tema,” katanya dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).
Adapun, sebanyak enam pola perjalanan (travel pattern) telah disiapkan oleh Kemenparekraf guna semakin mengembangkan wisata alam dan petualangan di Nusantara.
Berdasarkan pemaparannya, sebanyak tiga dari enam pola perjalanan berbasis di tiga lima destinasi super prioritas (5 DSP) yaitu Labuan Bajo, Danau Toba, dan Borobudur.
Sementara tiga pola lain berbasis pada Wildlife, Adventure, dan Wellness. Untuk Wildlife dan Adventure, kedua pola perjalanan dibagi menjadi beberapa sub-tema pola perjalanan.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Kompas.com rangkum pemaparan setiap sub-tema pola perjalanan berdasarkan data yang diberikan oleh Alexander:
Pola Perjalanan Wildlife
Alexander mengatakan, Wallacea Expedition Route meliputi empat provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.
“Rute sejarah Wallacea yang dia lewati itu sedang kita siapkan. Pola perjalanan yang kami buat dimuat dalam program digital. Ada story telling dan video yang kami harap bisa jadi bahan bagi teman-teman untuk melakukan promosi, baik dalam atau luar negeri,” jelasnya.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Sabtu (28/3/2020), jalur ekspedisi Wallcea yang juga dikenal dengan Garis Wallacea adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia.
Adapun, nama tersebut disematkan berdasarkan nama penemunya yaitu Alfred Russel Wallace—peneliti asal Inggris yang mengelilingi Indonesia pada 1854-1862 untuk mengumpulkan spesimen biologis.
Dari masing-masing destinasi wisata yang terpilih, tempat wisata yang masuk dalam Wallacea Expedition Route adalah Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaurung, Cagar Alam Tangkoko, dan Suaka Margasatwa Nantu.
Untuk pola perjalanan ini, Alexander menuturkan bahwa Kabupaten Tambrauw di Papua dipilih lantaran destinasi wisata tersebut ditetapkan sebagai kabupaten konservasi.
“Di sana peluang untuk mengamati burung, khususnya cendrawasih, peluangnya besar untuk mengamati secara leluasa,” ujarnya.
Kendati saat ini yang baru dipersiapkan adalah Kabupaten Tambrauw, namun dia menjelaskan bahwa pihaknya berencana untuk memperluas area Birdwatching ke daerah lain.
Untuk segmentasi pasar wisatawan, Alexander menjabarkan bahwa saat ini sasarannya adalah negara-negara yang dekat dengan Indonesia seperti Australia dan New Zealand berdasarkan faktor jarak.
Saat ini, pola perjalanan National Parks Discovery baru memiliki satu destinasi dan dua tempat wisata yang termasuk di dalamnya yaitu Kepulauan Seribu, Gunung Leuser, dan TN Baluran.
Untuk Kepulauan Seribu, rencananya pulau yang termasuk dalam pola perjalanan adalah Pulau Kelapa, Pulau Alam Kotok, Pulau Pramuka, dan Marina Ancol.
Sementara area dalam TN Baluran adalah Pantai Sijile, Pantai Balanan, Savana Bekol, Pantai Bama, dan Desa Wisata Wonorejo.
Kemudian, area di Gunung Leuser yang masuk dalam National Parks Discovery adalah Ketambe, Bukit Lawang, dan Tangkahan.
Meski saat ini tempat yang bisa dikunjungi terbilang cukup sedikit, namun Alexander berharap pada 2021 jalur tersebut dapat menambah beberapa destinasi.
“Ini lebih banyak berbicara tentang aneka ragam hayati. Di sana juga ada budaya Suku Dayak, dan sebagainya,” ungkap Alexander.
Dalam pola perjalanan ini, destinasi wisatanya meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan sedikit area dalam Kalimantan Selatan.
Pola perjalanan Heart of Borneo mencakup sejumlah pola perjalanan dan jalur wisata salah satunya adalah Jalur Wisata Petualangan “Historical Expedition Trail of Muler Mountain Range”.
Kemudian Jalur Wisata Petualangan “Highest Summit of Kalimantan”, Jalur Wisata Negeri Para Leluhur (The Land of Anchestors), dan Jalur Wisata Dunia Dayak Iban (The Realm of Dayak Iban Tribe).
Selanjutnya adalah Pola Perjalanan Exploring the Wetlands Biodiversity of Sebangau, dan Pola Perjalanan Cruising the Great Mahakam Culture Trails and the Thousand Years Rock Art Paintings of Sangkulirang-Mangkalihat.
“Ini yang sedang kita kelola adalah pola perjalanan river cruise yang saat ini jadi salah satu daya tarik utama untuk ekowisata di Kalimantan,” kata Alexander.
Pola Perjalanan Adventure
Dalam penyusunan pola perjalanan ini, Alexander mengatakan bahwa tim penyusun coba melakukan pemetaan permintaan yang akan memanfaatkan kegiatan aktivitas pendakian gunung.
“Ada sembilan gunung. Ini sudah diidentifikasi sama teman-teman termasuk dari Federasi Mountaneering Indonesia (FMI) dan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI),” ujarnya.
“Mudah-mudahan ini jadi salah satu daya tarik baru bersifat tematik yang akan segera dikomunikasikan dengan teman-teman operator wisata petualangan untuk dijual sebagai paket-paket wisata,” tambah Alexander.
https://travel.kompas.com/read/2021/01/14/214500727/5-pola-perjalanan-wisata-petualangan-di-indonesia-ada-rute-ekspedisi-wallacea
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan