Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Coba Paket Wisata Live In agar Puas Jelajah Desa Asal Muasal Angkringan

Berkunjung ke sana, kamu bisa menjelajahi asal usul angkringan lengkap sambil berwisata kuliner hingga puas.

Untuk melakukannya kamu bisa mencoba paket wisata live in yang ditawarkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang jadi pengelola desa wisata ini.

“Paket wisata live in jadi menginap akhir pekan di desa kami untuk eksplor tentang sejarah angkringan, kuliner angkringan begitu,” kata Direktur Bumdes sekaligus Founder Desa Wisata Ngerangan bernama Gugun ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Paket wisata live in

Paket wisata live in ini baru dimulai Bumdes beberapa waktu sebelum pandemi Covid-19 melanda. Wisatawan yang mencoba pengalaman live in akan bisa melakukan beberapa aktivitas wisata di beberapa kampung wisata di Desa Ngerangan.

“Customer kami targetnya pertama itu anak-anak sekolah. Terus kemudian ada keluarga, ada juga remaja. Kisaran paket harga menginapnya antara Rp 150.000 – Rp 250.000 per pax,” terang Gugun.

Paket tersebut sudah termasuk akomodasi di homestay rumah warga yang ada di sekitar Desa Ngerangan. Juga aktivitas wisata semacam permainan tempo dulu di Kampung Dolanan, serta wisata edukasi sejarah angkringan.

“Mengetahui sejarah angkringan konsepnya itu gowes ndeso. Kita gowes ndeso itu pakai sepeda ontel keliling Desa Ngerangan itu untuk ke Kampung Angkringan, Kampung Lumpang, ke kuliner ini, kuliner itu,” papar Gugun.

Tak itu saja, Bumdes juga bisa menyesuaikan paket wisata sesuai dengan yang diinginkan wisatawan. Misalnya, untuk anak-anak kegiatannya berupa outbound. Sementara jika remaja, konsep kegiatannya bisa lebih mengarah ke aneka pembelajaran.

“Temanya beda-beda. Kalau keluarga misalnya sambil mengajarkan mainan zaman dulu ke anak-anak, bermain bersama-sama. Tidak lupa angkringan ini selalu termasuk di paket-paket itu,” tambah dia.

Saat ini, ada sekitar 15 homestay yang tersebar di beberapa kampung di Desa Ngerangan. Homestay tersebut berkonsep tinggal bersama warga di rumah mereka. Setiap rumah homestay, rata-rata memiliki dua kamar yang khusus untuk digunakan tamu.

Kampung wisata di Desa Ngerangan

Secara total, ada 8 kampung berbasis wisata di Desa Ngerangan. Mulai dari wisata berbasis alam, edukasi, seni budaya, dan kuliner.

Pertama, adalah Kampung Dolanan Wonomerto. Kampung berbasis wisata edukasi permainan tradisional tempo dulu. Selanjutnya, adalah Lereng Katresnan yang lebih populer disebut sebagai wisata Kampung Pecel.

Kampung Pecel merupakan tempat wisata yang menawarkan wisata kuliner dengan hindangan khas pecel. Di sana, ada pula beragam aktivitas wisata seperti camping ground, outbound, hingga tempat wisata edukasi pertanian.

Kampung Pecel sejauh ini jadi salah satu destinasi paling populer di Desa Ngerangan. Minat wisatawan untuk datang ke Kampung Pecel cukup besar.

Walaupun hanya buka di akhir pekan, tapi menurut data kunjungan yang diungkapkan Gugun, biasanya ada sekitar 600 kunjungan per harinya. Dalam sebulan, rata-rata kunjungan bisa mencapai 2000 wisatawan.

Kemudian ada Kampung Lumpang yang mengusung ikon wisata lumpang—penumbuk padi yang terbuat dari batu. Nantinya, wisatawan bisa sekaligus berwisata kuliner tiwul sambal bawang di tengah-tengah nuansa pedesaan.

“Ada situs di kampung kami namanya Situs Lumpang. Itu yang akan kami jadikan sebagai ikon branding di Kampung Wisata Lumpang lalu dicampur dengan kuliner. Ada kuliner tiwul, Situs Lumpang, dan pasar tradisional,” jelas Gugun.

Lalu ada juga Kampung Seni Budaya, di mana terdapat sanggar seni tempat wisata bisa belajar menari dan bermain gamelan, dan lain-lain.

Selanjutnya adalah Kampung Tela atau Ketela, yakni pusat home industry olahan makanan ketela. Dan tentu saja ada Kampung Angkringan, tempat wisatawan bisa belajar sejarah angkringan sekaligus menikmati makanan khas angkringan.

Ada pula Kampung De Punguk, yang jadi pusat produksi oleh-oleh khas Ngerangan seperti keripik, kerupuk, aneka kacang, dan tempe benguk. Terakhir ada pula Kampung Sayur.

Beberapa kampung tersebut, seperti Kampung Lumpang masih berupa rintisan. Saat ini, pihak Bumdes diakui Gugun sudah selesai mempersiapkan dari segi manajemennya.

Namun, karena situasi pandemi yang tak kunjung reda, maka pengembangannya masih terhambat dan belum bisa dibuka untuk wisata secara resmi.

Nantinya, akan ada beberapa kampung lainnya yang terus dirintis oleh Bumdes. Rencananya, akan ada sekitar 9-10 kampung wisata yang sedang dipersiapkan untuk jadi destinasi wisata di Desa Ngerangan.

“Secara manajerial kami sudah sangat siap. Cuman kita khawatir karena target pasar kami yang jauh-jauh. Anak-anak dari Jakarta, Semarang, yang jauh dari desa. Situasinya kan belum memungkinkan,” tutur Gugun.

Daya tarik Joglo Tumiyono

Selain kampung-kampung wisata, salah satu ikon wisata yang juga ada di Desa Ngerangan adalah Joglo Tumiyono. Sebuah bangunan bergaya Jawa kuno yang katanya merupakan joglo terbesar di Indonesia.

Joglo Tumiyono jadi pemantik minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Ngerangan. Selain sebagai pusat edukasi soal wirausaha, tempat ini juga dibuka untuk umum.

Banyak wisatawan yang kemudian memanfaatkan bangunannya yang megah dan estetik sebagai latar berswafoto. Selain bangunan bergaya Jawa yang megah, di sana juga terdapat patung-patung yang mewah dan estetik.

“Rata-rata kunjungan ke sana 1000-1500 orang per minggu ke Joglo itu. Kalau sekarang lagi tutup,” imbuh Gugun.

Karena situasi pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih berlangsung di berbagai daerah termasuk Klaten, sayangnya saat ini tempat-tempat wisata di Desa Ngerangan masih tutup untuk kunjungan wisatawan.

Namun, jika kamu ingin bertanya lebih lanjut tentang paket live in atau paket wisata lainnya di Desa Wisata Ngerangan, kamu bisa coba menghubungi Gugun di nomor +6281329309066.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/16/175000027/coba-paket-wisata-live-in-agar-puas-jelajah-desa-asal-muasal-angkringan

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke