Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Goa di Indonesia, Bisa untuk Ekspedisi hingga Berhari-hari

KOMPAS.com – Ketua Bidang Wisata dan Konservasi Asosiasi Wisata Goa (Astaga) Ferry Saputra mengatakan, Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan wisata goa lantaran Nusantara memiliki kawasan karst seluas 154.000 kilometer persegi yang terbentang dari Sumatera-Papua.

“Potensinya besar sekali sebetulnya. Pengembangan wisatanya pun, di awal konsep wisata seperti halnya masuk museum bawah tanah, sekarang tuntutannya sudah ke petualangan,” ujarnya.

Pernyataan tersebut disampaikan olehnya dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Melihat hal tersebut, kini wisatawan sudah tidak lagi menghabiskan waktu kunjungan 1-2 jam saja namun sudah di atas 3-4 jam.

Dalam pengembangan wisata minat khusus atau wisata petualangan—dalam hal ini wisata goa, Ferry mengungkapkan, pada November 2020 pihaknya bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kunjungan ke Kalimantan Timur (Kaltim).

“Di kawasan Sangkulirang. Ada rencana jadi wisata petualangan sifatnya ekspedisi. Pengunjung tidak masuk ke satu goa, tapi dua goa kemudian dilakukannya bisa 4-5 hari di sana,” ujarnya.

Selama melakukan penjelajahan di Sangkulirang, Ferry mengatakan bahwa kawasan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wisata ekspedisi karena memiliki hal unik seperti lukisan jiplakan tangan di beberapa goa.

Adapun, setelah ditelaah lebih lanjut dan mengumpulkan beberapa informasi, jiplakan tangan tersebut memiliki kemungkinan merupakan jiplakan tertua di dunia dengan usia sekitar 40.000 tahun.

Berdasarkan informasi dalam Tribunnews, Kamis (19/11/2020), kawasan karst Kalimantan Timur merupakan salah satu peninggalan batuan kapur yang cukup tua di Indonesia.

Selain memiliki daya tarik dari struktur tebing bebatuan, lorong berongga yang membentuk gua bawah tanah, lukisan tangan pra-sejarah dengan beragam kisah di baliknya pun dapat dinikmati oleh wisatawan.

Penjelajahan kawasan karst di Kaltim

Mengutip Antara Kaltim, Minggu (29/11/2020), penjelajahan dilakukan pada 18-24 November 2020 di kawasan yang memiliki goa dan ceruk yang masing-masing memiliki keunikan sendiri.

Beberapa tempat yang dilewati dan dikunjungi adalah Goa Tawet, Goa Kebobo, Liang Jon, Sungai Jelai, dan Sungai Marang.

Kemenparekraf menjelajahi kawasan karst Sangkulirang-Mangkaliat bersama peneliti gambar cadas di kawasan tersebut bernama Dr Pindi Setiawan dari Institut Teknologi Bandung.

Tim jelajah juga diikuti Rescue Caver dan tim pimpinan Ferry, National Geographic, Artis dan Youtuber Ramon Y Tungka, Dinas Pariwisata Kaltim, Dinas Pariwisata Kutai Timur, dan sejumlah wartawan.

Penjelajahan dilakukan sembari memberi bantuan alat panjat tebing dan susur goa kepada para pemandu wisata kawasan tersebut.

Adapun, pemberian bantuan dilakukan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/20/154000027/wisata-goa-di-indonesia-bisa-untuk-ekspedisi-hingga-berhari-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke