Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PPKM di Jawa-Bali, Kunjungan Wisatawan di Yogyakarta Anjlok

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali sejak 11 Januari 2021 menurun drastis.

“Kunjungan wisatawan anjlok. Yang saya pantau, sebelum PPKM ini kira-kira di atas 10.000. Sekarang di bawah 5.000,” ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Jika dibandingkan, sebelum PPKM di Jawa-Bali berlangsung, jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta pada hari biasa adalah sekitar 5.000 orang per hari.

Adapun, jumlah kunjungan merupakan total akumulatif yang telah dikumpulkan dari pengunjung yang liburan ke 100 tempat wisata yang tersebar di Yogyakarta.

Sementara itu, jumlah kunjungan pada akhir pekan berada di atas 10.000 orang. Bahkan, pada hari-hari tertentu seperti Minggu, kunjungan biasanya mencapai 30.000-43.000 orang.

“Itu di Minggu biasanya. Kalau Sabtu lebih sedikit, sekitar Rp 15.000-25.000 wisatawan. Kalau PPKM hari biasa 2.000-3.000 orang. Kemarin sempat 13.000 orang hari Minggu,” tutur Singgih.

Kendati jumlah tersebut mungkin masih terlihat banyak, namun 13.000 orang tersebut berkunjung ke 100 tempat wisata yang tersebar di sana.

Jika dilihat pada satu tempat wisata, lanjut Singgih, suasana sangat sepi sehingga dampak dari berlangsungnya PPKM di Jawa-Bali sangat terasa.

Hotel dan restoran mulai goyah

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo mengatakan, selama PPKM, okupansi hotel di sana turun menjadi rata-rata 13,5 persen.

“400-an anggota kami, yang 170-an itu masih bisa bertahan tapi dengan napas terengah-engah. Kemudian yang 200-an itu hampir mati, dan 30-an itu sudah mati karena kebijakan PPKM ini,” ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat.

Dia melanjutkan, hal tersebut terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk operasional hotel jauh lebih besar dibandingkan dengan pemasukan.

“Sudah tidak kuat lagi di masa pandemi ini. Sudah hampir setahun” ujarnya.

Pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, Deddy menuturkan bahwa pihaknya menargetkan rata-rata okupansi mencapai 70 persen.

Kendati demikian, pihaknya hanya mendapatkan 18,5 persen okupansi. Persentase tersebut pun kian menurun dan menyebabkan beberapa hotel dan restoran mulai goyah.

Konsekuensi untuk menekan lajunya Covid-19

Singgih mengatakan, dampak yang dirasakan oleh industri pariwisata di Yogyakarta berasal dari terhambatnya pergerakan wisatawan akibat adanya PPKM di Jawa-Bali.

Selain itu, masing-masing daerah pun mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan meski bisa dengan menaati sejumlah syarat seperti hasil negatif rapid test antigen.

“Kemudian pembatasan-pembatasan, baik itu jumlah maupun dari sisi jam operasional. Sehingga masyarakat di Jawa dan Bali kemudian mungkin akan menyeleksi aktivitas yang dilakukan. Ditunda dulu dan sebagainya,” ucap Singgih.

Ditundanya sejumlah aktivitas termasuk kegiatan wisata oleh masyarakat, lanjutnya, berimbas pada rencana mereka untuk berkunjung atau menginap di destinasi wisata tujuan.

Meski begitu, Singgih menuturkan bahwa kondisi yang tengah melanda industri pariwisata Yogyakarta akibat berlakunya PPKM di Jawa-Bali harus dipahami.

“Dari yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hari ke hari belum menunjukkan penurunan, sehingga ini menjadi konsekuensi untuk menekan lajunya Covid-19,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com melalui Corona.jogjaprov.go.id, menurut data terakhir yang dihimpun pada Kamis (21/1/2021), saat ini terdapat 18.258 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.788 kasus sedang dirawat, 417 dinyatakan meninggal, dan 12.053 dinyatakan sembuh.

Jika dilihat dari tren kasus konfirmasi harian sejak 11-21 Januari, jumlah kasus positif Covid-19 yang dirawat kerap mengalami peningkatan.

Sebanyak 4.790 kasus dilaporkan dirawat pada Senin (11/1/2021), 4.905 pada Selasa (12/1/2021), 5.041 pada Rabu (13/1/2021), 5.196 pada Kamis (14/1/2021), dan 5.192 kasus pada Jumat (15/1/2021).

Selanjutnya 5.185 kasus pada Sabtu (16/1/2021), 5.280 pada Minggu (17/1/2021), 5.282 pada Senin (18/1/2021), 5.461 pada Selasa (19/1/2021), dan 5.547 kasus pada Rabu (20/1/2021).

https://travel.kompas.com/read/2021/01/22/165000127/ppkm-di-jawa-bali-kunjungan-wisatawan-di-yogyakarta-anjlok

Terkini Lainnya

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke