Hotel di Aceh Tengah Ini Gunakan Nama Lokal Gayo untuk Ruangannya

ACEH TENGAH, KOMPAS.com – Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar mendukung seluruh sektor wisata secara penuh di kota itu.

Aceh Tengah, kata Shabela, bukan hanya soal kopi Gayo, tetapi juga soal wisata dengan Danau Laut Tawar dan seluruh pegunungan penuh pohon pinus.

Pernyataan itu ia sampaikan saat melihat Parkside Gayo Petro Hotel yang memasuki finishing tahap akhir. Hotel yang bergabung dalam group internasional itu memastikan diri buka pada Maret 2021.

“Saya dukung penuh. Wisata dan pertanian menjadi andalan Kabupaten Aceh Tengah. Parkside juga saya dukung penuh," kata Shabela dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1/2021).

Ia pun berharap komitmen mengembangkan wisata berdampak untuk kesejahteraan rakyat dan UMKM Aceh Tengah.

Pakai nama lokal Gayo

Shabela juga memberi nama sejumlah ruangan di hotel berbintang tiga itu, seperti ruang pertemuan bernama Depik Meeting Room. Depik adalah ikan khas Danau Laut Tawar.

Selain itu, nama-nama lain adalah Lut Tawar Sky Lounge, Jejani Meeting Room, Nunang Antara 1 dan Nunang Antara 2.

“Saya sangat senang nama-nama ruangan menggunakan istilah lokal Gayo. Kearifan lokal harus berpadupadan dengan prinsip modern," ujar dia. 

Shabela mengajak semua masyarakat Nusantara untuk berwisata ke Kabupaten Aceh Tengah. Dia memastikan daerah itu nyaman untuk dikunjungi seluruh wisatawan. 

Sementara itu, Presiden Direktur PT Parkside Indah Hotel Manajemen Mugi Harjo menyebutkan, hotel bintang tiga ini dijadwalkan buka pada Maret 2021.

Kehadiran Parkside di Aceh menandakan sektor pariwisata di dataran tinggi itu semakin tumbuh dari waktu ke waktu.

“Kami rencanakan Maret nanti sudah buka. Saat ini, pengerjaan finishing bangunan terus dilakukan,” katanya.

Adapun selain di Aceh Tengah, Parkside juga berencana membuka hotel di Kutacane, Aceh Tenggara.

General Manager Parkside Gayo Petro Iwan Wahyudi mengatakan, manajemen hotel langsung menyetujui nama yang diberikan Bupati Shabela Abubakar.

“Kehadiran Parkside Gayo Petro tetap dengan mengakomodir budaya lokal sepenuhnya. Kami bersama masyarakat memajukan industri wisata Aceh Tengah,” tutur Iwan.